Peremajaan Sawit Rakyat di Mesuji Diperluas dari 48 Hektare Jadi 300 Hektare

Peremajaan Sawit Rakyat di Mesuji Diperluas dari 48 Hektare Jadi 300 Hektare. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Mesuji - Pada tahun 2025, Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji melalui Bidang Perkebunan terus menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung dan menyukseskan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), sebuah program strategis nasional yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani sawit.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji, Johan Candradinata mewakili Plt. Kepala Dinas Pertanian, Samsi Hermansah mengatakan, pada tahun 2024 lalu, program PSR yang telah terealisasi mencapai 48 hektare, dan tahun 2025 akan mendapat perluasan.
"Program PSR merupakan inisiatif pemerintah pusat melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang ditujukan bagi petani sawit rakyat dengan tanaman tidak produktif, berusia tua, atau menggunakan bibit tidak unggul. Di Kabupaten Mesuji, program ini mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah," kata Johan, saat dikonfirmasi, Rabu (11/06/2025).
"Melalui kerja sama yang erat dengan kelompok tani, koperasi, dan lembaga terkait, kami terus melakukan pendampingan intensif, mulai dari tahap sosialisasi, verifikasi lahan, hingga pengajuan bantuan dana PSR," tambahnya.
Dijelaskan Johan, tahun 2024 program PSR di Kabupaten Mesuji baru terealisasi seluas 48 hektare, yang berlokasi di Desa Sungai Badak melalui Gapoktan Sumber Makmur.
"Meski angka tersebut masih terbatas, namun menjadi langkah awal penting dalam membangun kesadaran petani akan pentingnya peremajaan kebun sawit," jelasnya.
Memasuki tahun 2025, lanjut Johan, Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji menargetkan perluasan program secara signifikan hingga 300 hektare lahan sawit rakyat yang tersebar di berbagai kecamatan.
"Untuk mencapai target ini, salah satu upaya yang terus dilakukan adalah sosialisasi langsung ke desa-desa, guna memberikan pemahaman menyeluruh kepada petani terkait manfaat dan mekanisme program PSR," terangnya.
"Melalui sosialisasi ini, kami ingin memastikan bahwa petani benar-benar memahami peluang besar yang ditawarkan oleh program PSR, termasuk bantuan dana, penggunaan bibit unggul, dan pendampingan teknis yang diberikan secara berkelanjutan," imbuhnya.
Selain itu, Johan mengungkapkan, berbagai tantangan dihadapi, seperti legalitas lahan, pemahaman petani terhadap prosedur administrasi, dan kesiapan kelompok tani. Namun, dengan pendekatan dialog partisipatif dan peningkatan kapasitas petani, berbagai hambatan tersebut dapat diatasi secara bertahap.
"Kami berkomitmen penuh untuk memperluas jangkauan program PSR ke seluruh wilayah berpotensi, serta mendorong pemanfaatan teknologi pertanian dan penggunaan bibit bersertifikat demi hasil panen yang lebih produktif dan berkelanjutan," ujarnya.
Kemudian, Johan mengatakan, dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, daerah, serta sinergi dengan stakeholder terkait, Kabupaten Mesuji optimis mampu menjadi salah satu daerah percontohan dalam pelaksanaan PSR yang sukses dan berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan petani sawit rakyat. (*)
Berita Lainnya
-
6 Orang Lolos Administrasi Seleksi JPTP Sekda Mesuji, Satu Gagal
Selasa, 10 Juni 2025 -
Seleksi JPTP Sekda Mesuji, 6 Orang Daftar dan Baru 3 Berstatus Submit
Rabu, 04 Juni 2025 -
Masuk Tahapan Seleksi JPTP, Bupati Mesuji Lantik Pj Sekda
Rabu, 04 Juni 2025 -
Pemkab Mesuji Lelang Lima Jabatan Eselon II, Ini Jadwalnya
Selasa, 03 Juni 2025