Pemkot Metro Bakal Bangun Lintasan Jogging Track di Samber Park

Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana saat meninjau kawasan Samber Park. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah
Kota Metro tengah merancang sebuah langkah strategis untuk merespons tingginya
animo masyarakat terhadap kegiatan olahraga di ruang terbuka Taman Merdeka.
Pemkot berencana memulai
pembangunan lintasan jogging track di Samber Park. Pihaknya juga berupaya tidak
hanya memfasilitasi minat warga, tetapi juga menata ulang ruang publik yang
semakin padat dan tumpang tindih fungsinya.
Wakil Wali Kota Metro, Dr. M.
Rafieq Adi Pradana menyampaikan bahwa rencana ini merupakan bagian dari upaya
pemerintah dalam memecah konsentrasi aktivitas olahraga yang selama ini
terpusat di Taman Merdeka.
Tak hanya itu, proyek tersebut
juga sekaligus ditujukan untuk menertibkan pedagang kaki lima dan pelaku usaha
permainan anak-anak yang selama ini memadati kawasan Samber Park.
"Kita mau memecah keramaian
masyarakat yang senang berolahraga. Jadi kita akan mengusahakan pembangunan
jogging track di Lapangan Samber, sekaligus merapikan para pedagang dan penjaja
mainan yang selama ini menempati kawasan itu,” kata dia usai meninjau kawasan
Samber Park, Senin (16/6/2025).
Menurutnya, penyusunan rencana
pembangunan akan mulai dilakukan. Jika tidak ada kendala, lintasan jogging akan
mulai dibangun pada tahun 2025, mengelilingi bagian tengah Samber Park, salah
satu ruang publik yang memiliki posisi strategis di jantung Kota Metro.
"Kita targetkan 2025 bisa
dimulai. Dengan ini, kita harapkan tidak hanya bisa menyebar keramaian, tapi
juga menjadikan Samber sebagai ruang publik yang tertata, sehat, dan
fungsional,” imbuhnya.
Langkah ini juga sejalan dengan
arah pembangunan kota yang berbasis pada pendekatan ramah warga alias
people-oriented city, di mana ruang terbuka publik bukan hanya sebagai tempat
rekreasi, tetapi juga wahana interaksi sosial yang sehat dan produktif.
Rencana ini mendapat sambutan
positif dari berbagai kalangan, termasuk komunitas pelari, pengunjung tetap
Samber Park, serta pedagang yang selama ini menggantungkan penghidupan mereka
di sekitar kawasan.
Pemerintah Kota Metro sadar betul
bahwa ruang publik yang tak dikelola dengan baik berpotensi menimbulkan gesekan
antar kepentingan. Penataan ulang kawasan Samber adalah respons atas kondisi
itu. Ketika Taman Merdeka mulai kelebihan kapasitas, pemecahan arus kegiatan
menjadi solusi berimbang.
“Ruang publik harus bisa
mengakomodasi semua, dari anak-anak hingga lansia, dari pelari hingga pedagang.
Jogging track ini hanya awal. Kita ingin Samber menjadi magnet baru yang sehat
dan tertib,” pungkas Rafieq.
Beni Sanjaya, salah satu
perwakilan pelaku UMKM di Samber Park menyambut baik gagasan tersebut. Ia
menilai pembangunan fasilitas olahraga di Samber Park akan memberi dampak luas,
termasuk bagi pertumbuhan ekonomi mikro.
“Kami sangat setuju. Karena Taman
Merdeka sudah sangat padat, jadi sebagian aktivitas bisa dialihkan ke Samber
agar merata. Harapannya ini bisa menarik lebih banyak pengunjung dan
meningkatkan daya hidup kawasan,” ungkapnya.
Tak hanya jogging track, Beni
bersama pedagang lain bahkan berharap agar pemerintah turut memperbaiki
lapangan basket, arena skateboard, hingga membangun food court yang sehat di
sekitar Samber Park.
“Kami para pedagang sangat
mendukung rencana ini. Kalau bisa ditambah sarana olahraga lain dan fasilitas
kuliner yang lebih tertata, tentu akan sangat berdampak bagi semua,” tambahnya.
Pembangunan jogging track di
Samber Park bukan sekadar soal menyediakan lintasan untuk berlari. Ini adalah
bagian dari upaya menyusun ulang ruang kota secara inklusif, di mana kesehatan,
keteraturan, dan peluang ekonomi bisa tumbuh berdampingan.
Jika terealisasi dengan baik,
pembangunan jogging track di Samber Park bisa menjadi preseden positif dalam
pengelolaan ruang terbuka di kota-kota kecil menengah seperti Metro.
Bukan hanya karena fungsi
olahraganya, tetapi karena keberaniannya dalam menata ulang pola mobilitas dan
interaksi warga secara berkelanjutan.
Rencana ini juga membuktikan
bahwa pembangunan tidak harus selalu bertumpu pada proyek besar bernilai
miliaran. Dalam konteks kota seperti Metro, justru infrastruktur skala mikro
yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat
itulah yang punya daya ubah paling nyata.
Jogging track mungkin terdengar
sederhana. Tapi di tangan perencana kota yang visioner, ia bisa menjelma
menjadi poros baru gerakan hidup sehat, kota ramah lingkungan, dan ruang sosial
yang harmonis.
Kini, warga Metro menanti bukan
sekadar lintasan lari yang dibangun, tetapi harapan bahwa Samber akan
benar-benar menjadi ruang bersama yang layak, tertib, dan membanggakan. (*)
Berita Lainnya
-
Puluhan Warga Demo Tuntut BK DPRD Metro Transparan Terkait Dugaan Perselingkuhan Anggota DPRD
Senin, 16 Juni 2025 -
Sanitasi Jadi Prioritas, Disdikbud Pastikan Seluruh Sekolah di Metro Miliki Toilet Layak
Senin, 16 Juni 2025 -
86 CPNS Pemkot Metro Terima SK, Harus Ikut Orientasi Satu Tahun
Senin, 16 Juni 2025 -
Normalisasi Sungai Way Perak Penyebab Banjir di Kota Metro Dimulai
Minggu, 15 Juni 2025