• Selasa, 17 Juni 2025

Indeks Profesionalitas ASN Rendah, Pemprov Lampung Terapkan Blended Learning

Selasa, 17 Juni 2025 - 11.36 WIB
29

Upacara Bulanan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung di Lapangan Korpri, Selasa (17/6/2025). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Provinsi Lampung khususnya pada dimensi kompetensi pada tahun 2023 masih rendah, baru mencapai angka 26,53 dari angka tertinggi 40.

Hal itu diungkapkan oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Zainal Abidin saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Lampung, pada Upacara Bulanan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung yang berlangsung di Lapangan Korpri, Selasa (17/6/2025).

“Salah satu tantangan nyata yang kita hadapi saat ini adalah masih rendahnya nilai Indeks Profesionalitas ASN Provinsi Lampung, ini adalah alarm bagi kita semua untuk lebih aktif dan serius dalam mengembangkan diri,” tegasnya.

Ia menyampaikan, melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung terus berinovasi, salah satunya dengan menerapkan blended learning pada pelatihan struktural seperti PKN II, PKA, PKP, Latsar CPNS, dan pelatihan pengadaan barang/jasa.

“Pendekatan ini memadukan metode tatap muka dengan daring, mencerminkan transformasi pembelajaran yang memanfaatkan teknologi modern untuk menciptakan suasana belajar yang lebih fleksibel, efektif, dan partisipatif,” jelas dia.

Menurutnya penyelenggaraan pelatihan yang terukur dan berkelanjutan ini menunjukkan bahwa pengembangan kompetensi ASN adalah bagian integral dari strategi transformasi birokrasi yang modern, adaptif, dan berorientasi hasil.

Pengembangan kompetensi ASN saat ini dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu pelatihan klasikal (tatap muka terstruktur) dan pelatihan non-klasikal. Pelatihan non-klasikal menawarkan fleksibilitas melalui praktik kerja, magang, coaching dan mentoring, pembelajaran jarak jauh (e-learning dan webinar), komunitas belajar, pembelajaran mandiri, hingga detasering dan penugasan khusus.

“Dengan adanya opsi pelatihan non-klasikal, kami mengajak seluruh ASN untuk tidak bergantung hanya pada pelatihan klasikal, ini penting agar transfer of knowledge dapat terus berlangsung dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, sekaligus menjawab tantangan keterbatasan anggaran,” tambahnya.

Sebagai bagian dari upaya mewujudkan transformasi digital, Pemerintah Provinsi Lampung juga baru saja meluncurkan aplikasi Lampung-In. Inovasi layanan publik berbasis digital ini dirancang untuk meningkatkan akses dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat Lampung, mempercepat, dan mempermudah layanan pemerintahan di era digital.

“Kami mengajak seluruh ASN dan masyarakat Lampung untuk mengunduh aplikasi ini, guna memanfaatkan layanan pemerintah secara lebih efisien dan mudah diakses kapan saja dan di mana saja,” ujarnya.

“Sebagai ASN, mari terus belajar, tidak cepat puas, dan aktif mengembangkan diri. Teruslah berkontribusi dengan semangat, integritas, dan profesionalisme. Semoga setiap langkah kita menjadi bagian dari kemajuan Provinsi Lampung dan terwujudnya Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (*)