• Senin, 23 Juni 2025

Diterjang Hujan Deras, Dua Dusun di Labuhanratu Dua Lampung Timur Terendam Banjir

Senin, 23 Juni 2025 - 16.26 WIB
54

Tampak air menggenangi pemukiman warga di Desa Labuhanratu Dua Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur. Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Hujan dengan intensitas lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, pada Minggu malam (22/6/2025), menyebabkan aliran sungai di Desa Labuhanratu Dua meluap. Akibatnya, puluhan rumah warga di Dusun 2 dan Dusun 4 terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 50 hingga 60 sentimeter.

Banjir tersebut terjadi akibat meluapnya sungai yang berada di sekitar pemukiman warga. Tingginya curah hujan membuat debit air sungai meningkat dan tak mampu tertampung, sehingga merendam rumah-rumah warga yang terletak di bantaran sungai. Genangan air masih terlihat hingga Senin pagi (23/6/2025), terutama di rumah-rumah yang berada paling dekat dengan aliran sungai.

Warga mulai melakukan pembersihan rumah masing-masing dari sisa lumpur dan air yang masuk ke dalam rumah. Namun sebagian warga lainnya masih bertahan di rumah karena air belum sepenuhnya surut. "Air masih cukup tinggi di dalam rumah, kami belum bisa bersih-bersih semua," ujar Romli, warga Dusun 4.

Romli menambahkan, banjir ini diduga disebabkan oleh kondisi sungai yang kian dangkal dan menyempit. Selain itu, banyaknya sampah yang menyumbat aliran sungai juga memperparah situasi. "Sungainya sudah lama tidak dikeruk, banyak sampah juga, jadi air gampang meluap saat hujan deras," jelasnya.

Kepala Desa Labuhanratu Dua, Hali Afrian, turut menyampaikan keprihatinannya atas banjir yang kembali melanda wilayahnya. Ia berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait segera mengambil tindakan untuk mengatasi persoalan ini. "Kami butuh solusi konkret. Setiap musim hujan, warga selalu khawatir akan banjir," kata Hali Afrian.

Menurutnya, normalisasi sungai dan pembersihan sampah harus menjadi prioritas agar kejadian serupa tidak terus berulang. Ia juga menekankan pentingnya pengerukan rutin agar aliran air bisa kembali lancar. "Kami harap dinas pengairan dan lingkungan hidup segera turun tangan," imbuhnya.

Selain merusak rumah dan perabotan warga, banjir ini juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Anak-anak tidak bisa bersekolah dan sebagian warga kesulitan bekerja karena akses jalan yang tergenang. Kepala Desa juga mengingatkan bahwa genangan air seperti ini bisa menjadi sumber penyakit, seperti diare dan demam berdarah.

Warga berharap ada penanganan serius dari pemerintah agar banjir tidak menjadi ancaman tahunan. Mereka juga meminta partisipasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di sungai. "Kami ingin solusi jangka panjang, bukan hanya bantuan sementara," ujar seorang warga yang enggan disebut namanya. (*)