• Selasa, 24 Juni 2025

Bupati Lampung Timur Akan Hearing dengan DPR RI Bahas Krisis Harga Singkong

Selasa, 24 Juni 2025 - 16.20 WIB
84

Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah usai berdialog dengan pengusaha lapak singkong dan petani. Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, menyatakan akan menghadiri hering dengan DPR RI untuk membahas anjloknya harga singkong yang dikeluhkan petani dan pengusaha lapak. Langkah ini diambil usai berdialog langsung dengan puluhan perwakilan pengusaha lapak singkong di Kecamatan Sekampung Udik, Selasa (24/6/2025).

Dalam dialog yang berlangsung terbuka, Ela menyerap berbagai keluhan mengenai kondisi pasar singkong yang kian tidak menentu. Ia mengaku prihatin terhadap nasib petani dan pengusaha lokal yang terdampak akibat banyaknya pabrik yang tutup dan harga jual yang terus merosot.

"Mayoritas petani dan pengusaha lapak saat ini mengeluh karena stok singkong melimpah sementara pabrik banyak yang berhenti beroperasi. Otomatis harga anjlok," kata Ela saat di wawancarai.

Menurut informasi yang diterimanya, sejumlah pabrik pengolahan singkong di Lampung Timur sudah mengikuti surat edaran dari Pemerintah Provinsi yang menetapkan harga beli singkong sebesar Rp1.350 per kilogram. Namun, potongan kualitas yang diterapkan berkisar antara 35 hingga 40 persen, sehingga merugikan petani.

"Potongan tinggi itu membuat pendapatan petani semakin kecil. Belum lagi, pabrik kadang buka, kadang tutup. Tidak ada kepastian," ungkapnya.

Ela menegaskan, sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat, pihaknya akan bertolak ke Jakarta pada Rabu (25/6/2025) untuk menghadiri hering dengan Komisi IV DPR RI. Dalam agenda tersebut, ia akan menyampaikan persoalan mendesak terkait harga singkong dan sistem tataniaga ubi kayu di Lampung Timur.

Ia berharap, hasil pertemuan itu dapat menghasilkan solusi konkret agar harga singkong lebih stabil dan pabrik kembali beroperasi secara normal. "Semoga persoalan petani akan kami sampaikan secara komprehensif dan bisa ditindaklanjuti di tingkat pusat," jelasnya.

Selain itu, Ela juga berencana membawa usulan pemberdayaan petani ke dalam forum DPR RI. Menurutnya, mayoritas masyarakat Lampung Timur bergantung pada sektor pertanian, sehingga stabilitas harga dan perlindungan terhadap petani menjadi krusial.

"Kami tidak hanya mengupayakan harga yang adil, tetapi juga program jangka panjang agar petani kita tidak selalu menjadi korban ketika harga turun," ujarnya.

Lebih lanjut, Ela menyampaikan harapannya agar pemerintah pusat menghentikan impor singkong yang dinilai memperburuk harga di tingkat lokal. "Betul, ini tanggung jawab kami. Karena itu kami akan perjuangkan di DPR RI agar impor singkong dihentikan," tegasnya.

Langkah cepat yang diambil Bupati ini mendapat apresiasi dari sejumlah pengusaha lapak dan tokoh petani yang hadir dalam dialog. Mereka berharap kehadiran bupati di Senayan bisa membuka jalan bagi kebijakan yang lebih berpihak kepada petani lokal.

Dengan kondisi seperti ini, Lampung Timur tengah menanti keputusan strategis dari pusat yang diharapkan dapat menjamin kesejahteraan petani dan stabilitas industri singkong di daerah. (*)