• Selasa, 24 Juni 2025

Program Makan Bergizi Gratis Belum Merata di Lampung

Selasa, 24 Juni 2025 - 08.28 WIB
23

Sekretaris Disdikbud Kota Metro, Dedy Hasmara dan Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) pada Disdikbud Bandar Lampung, Mulyadi. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Lampung belum merata. Hingga kini masih ada beberapa sekolah di kabupaten/kota yang belum mendapat MBG.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengaku belum semua sekolah yang ada di 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"MBG memang lagi loading, sudah ada beberapa sekolah yang melakukan operasional dengan Badan Gizi Nasional (BGN)," kata Thomas Amirico, pada Senin (23/6/2025).

Ia mengatakan, beberapa hari lalu sejumlah sekolah telah melakukan konsolidasi untuk melakukan program MBG. Sehingga harapannya akhir tahun bisa beroperasi secara rutin.

"Dua hari yang lalu SMAN 7 kemudian SMAN 2 juga sudah konsolidasi dan beberapa sekolah di kabupaten/kota. Sehingga mudah-mudahan di akhir tahun semua bisa beroperasi secara rutin," jelasnya.

Ia membeberkan, beberapa SMK yang telah mendapatkan program MBG adalah SMK 3 Bandar Lampung, SMK Merah Putih School Metro, SMK Yadika Natar, SMK Praja Utama dan SMK Muhammadiyah Sekampung.

Kemudian, SMK Al Hikmah Kalirejo Lampung Tengah, SMK HMPTI Tulang Bawang, SMK Nusantara, SMK Bakti Nusantara dan SMK Mitra Bangsa Tulangbawang Barat.

Selanjutnya, SMK Negeri 1 Tulang Bawang Tengah dan SMK Wahid Hasyim Tebuireng 12, SMK Negeri 1 Tanjung Raya Mesuji, SMK Setia Bakti SMK Muhammadiyah Kota Agung, SMK Al Qolam Kota Agung dan SMK PGRI Kota Agung, Tanggamus. Lalu, SMK YP 17 Baradatu Way Kanan.

"Masih ada beberapa daerah yang belum mendapatkan program MBG di tingkat SMK yaitu di Lampung Utara, Pesisir Barat, Lampung Barat dan Pringsewu,” ujarnya.

Thomas menerangkan, untuk program MBG di tingkat SMA sudah dilaksanakan di Lampung Timur, Pringsewu, Bandar Lampung, Metro, Lampung Utara, Way Kanan, Tulangbawang Barat, dan Lampung Selatan.

"SMA yang belum mendapatkan program MBG berada di di Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat dan Tulang Bawang,” imbuhnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Pesawaran, Anca Martha Utama, mengatakan untuk sementara program MBG di sekolah-sekolah dihentikan sementara selama siswa libur.

"Selama libur sekolah ini program MBG dihentikan sementara. Karena siswa tidak ada di sekolah,” kata Anca saat dihubungi, pada Senin (23/6/2025).   

Sekretaris Disdikbud Kota Metro, Dedy Hasmara, juga mengatakan bahwa program MBG tidak dijalankan selama libur semester. “Program MBG tidak dijalankan selama libur semester ini,” kata Dedy, pada Senin (23/6/2025).

Ia menjelaskan, hingga pertengahan tahun 2025, Disdikbud Metro mencatat baru dua dapur MBG yang aktif melayani peserta didik dari total 227 satuan pendidikan yang ditargetkan menerima layanan tersebut.

Dedy mengungkapkan, dua dapur yang saat ini aktif berada di Kecamatan Metro Pusat dan Metro Barat. Dapur di Metro Pusat melayani 24 sekolah dan di Metro Barat melayani 12 sekolah. “Itu berarti baru menyentuh sebagian kecil dari target keseluruhan,” tegasnya.

Dedy membeberkan, Kota Metro memiliki 65 SD, 30 SMP, 55 kelompok bermain (Kober), 63 TK, 8 PKBM, 1 SKB dan 5 TPA yang menjadi sasaran program MBG. “Total ada 227 sekolah. Artinya baru sekitar 15 persen yang terlayani,” katanya.

Ia menjelaskan, pengawasan terhadap pelaksanaan program MBG dilakukan melalui dua tahap, yaitu validasi data siswa di awal perencanaan dan koordinasi intensif dengan sekolah selama pelaksanaan.

"Sampai saat ini belum ada kendala atau keluhan yang signifikan. Untuk masalah alergi makanan pada siswa sudah diantisipasi sejak awal oleh mitra dapur," ungkapnya.

"Kami meminta agar mitra dapur tidak berjalan sendiri-sendiri.  Mitra MBG ke depan harus melakukan sosialisasi kepada kepala sekolah penerima manfaat sebelum distribusi dilakukan. Itu penting agar sekolah bisa mempersiapkan dengan baik, termasuk data kebutuhan anak dan ruang penyajian,” papar Dedy.

Ia juga menekankan pentingnya pemetaan lokasi dapur agar tidak tumpang tindih. “Kami sudah sampaikan jangan sampai ada dua dapur yang beroperasi di area yang sama. Itu bisa menimbulkan ketidakefisienan logistik dan risiko duplikasi distribusi,” imbuhnya.

Sementara Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) pada Disdikbud Bandar Lampung, Mulyadi, mengaku jumlah siswa yang terlayani program MBG di Bandar Lampung terus bertambah. Meskipun, belum seluruh sekolah terlayani.

"Kami belum bisa memastikan berapa total sekolah yang akan mendapat program MBG. Tapi harapan kami semua sekolah bisa menerima manfaat ini," ujar Mulyadi, pada Senin (23/6/2025).

Ia menjelaskan, secara teknis pelaksanaan berjalan cukup baik. Tidak ada kendala berarti dari sekolah-sekolah yang sudah menerima, meskipun ada beberapa catatan kecil terkait dengan menu makanan yang disediakan.

"Kalau kendala teknis sejauh ini belum ada. Mana yang sudah diserahkan ke sekolah, sejauh ini berjalan lancar. Tapi kalau ada menu makanan yang tidak sesuai harapan itu bukan di bawah kendali kami. Karena penanganan menu bukan di Dinas Pendidikan,” kata Mulyadi.

Mulyadi mengungkapkan, selama masa libur sekolah program MBG dihentikan sementara.

"Karena program ini memang dijalankan di lingkungan sekolah pada hari belajar, maka saat libur pelaksanaannya juga ikut libur,” imbuhnya.

Ia mengakui antusiasme pihak sekolah maupun orang tua murid terhadap program MBG sangat tinggi. Bahkan, tidak sedikit sekolah yang belum menerima program MBG mengajukan permohonan agar anak didik mereka juga dapat ikut serta dalam program tersebut.

"Ada beberapa sekolah yang belum kebagian menyampaikan keinginan agar siswanya juga mendapat jatah makan bergizi. Ini menunjukkan bahwa program ini sangat dinantikan,” katanya. (*)

Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Selasa 24 Juni 2025 dengan judul "Program MBG Belum Merata di Lampung”