• Selasa, 01 Juli 2025

Mesuji Tuan Rumah Festival Keris Indonesia 2025, Didukung Kesultanan Yogyakarta dan Riau

Senin, 30 Juni 2025 - 12.03 WIB
58

Pameran pusaka di halaman Mapolsek Simpang Pematang, Senin (30/6/2025). Foto: Rio/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Mesuji – Kabupaten Mesuji bersiap menjadi tuan rumah Festival Keris Indonesia pada Oktober 2025 mendatang. Event budaya berskala nasional ini akan menampilkan ribuan pusaka warisan leluhur dan didukung langsung oleh Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan Kampar, Riau.

Gelaran akbar ini diprakarsai oleh Paguyuban Puja Kusuma Kabupaten Mesuji, saat ikut bagian dalam rangkaian acara peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Polres Mesuji dengan menggelar pameran pusaka di halaman Mapolsek Simpang Pematang, Senin (30/6/2025).  

Ketua Puja Kusuma Kabupaten Mesuji, Agus Raharja, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menghidupkan kembali kecintaan masyarakat terhadap budaya timur yang kaya akan nilai dan filosofi.

"Budaya kita luar biasa. Jika tidak dilestarikan, akan tergerus oleh budaya asing," ujarnya.

Ia menyebut, Festival Keris Indonesia di Mesuji akan melibatkan 60 peserta dari berbagai daerah dengan menampilkan lebih dari 1.000 keris serta koleksi batu mulia, tombak, pedang, hingga tongkat komando. Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan budaya warisan leluhur, sekaligus mempererat hubungan antar komunitas budaya dan masyarakat umum.

Sementara itu, Bupati Mesuji Elfianah menyampaikan apresiasinya terhadap Polres Mesuji dan Puja Kusuma atas inisiasi kegiatan tersebut. Ia menekankan pentingnya warisan budaya sebagai landasan pembangunan karakter bangsa.

"Kegiatan ini bukan sekadar pameran, tetapi wujud nyata komitmen kita melestarikan warisan budaya Nusantara. Ini menjadi bagian dari visi menuju Indonesia Emas 2045, melalui kekuatan budaya lokal," ujar Elfianah.

Ia juga menambahkan bahwa Tosan Aji baru kali ini diselenggarakan di Provinsi Lampung, tepatnya di Mesuji, dan akan kembali digelar pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Mesuji.

"Keris dan pusaka bukan sekadar benda, tetapi simbol spiritualitas dan perjuangan. Budaya harus menjadi roh pembangunan di Mesuji," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia berharap agar kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin tahunan dan menjadi ruang kolaborasi antar komunitas budaya, serta wahana edukasi bagi generasi muda.

Kapolres Mesuji, AKBP Muhammad Harris, turut menyatakan dukungannya terhadap pelestarian budaya melalui kegiatan ini. Ia menilai, pusaka leluhur memiliki nilai historis yang penting dan dapat menjadi jembatan mempererat hubungan antara masyarakat dan aparat keamanan.

"Pusaka adalah mahakarya leluhur yang harus kita jaga. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi dalam menjaga budaya dan keamanan daerah," tuturnya. (*)