Tour GAK Hilang Dalam Agenda Festival Krakatau

Kepala Disparekraf Provinsi Lampung, Bobby Irawan. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung kembali menggelar Festival
Krakatau ke-34 Tahun 2025 yang akan berlangsung pada 1-6 Juli 2025. Sayangnya,
tidak ada kegiatan trip atau tour wisata ke Gunung Anak Krakatau (GAK), yang
sudah menjadi ikon dalam festival tahunan ini.
Disparekraf Lampung akan kembali menggelar even tahunan Festival Krakatau atau Krakatau Festival (K-Fest) ke-34 Tahun 2025. Sejumlah kegiatan sudah disiapkan mulai dari budaya, olahraga, dan ekonomi kreatif di Provinsi Lampung.
Tahun ini, K-Fest 2025 mengusung semangat kebudayaan, kebugaran, dan kewirausahaan lokal melalui tiga program utama, serta akan ditutup dengan malam puncak spektakuler bersama bintang tamu nasional.
Berdasarkan rundown acara K-Fest 2025 yang diakses dari website Disparekraf, disebutkan kegiatan yang akan digelar yakni Lampung Mask Street Carnival 2025 dengan tema “Topeng/Penutup Wajah” yang merupakan ekspresi budaya dan identitas lokal
Perayaan budaya dalam bentuk karnaval arak-arakan ini akan menampilkan kekayaan tradisi topeng Lampung yang akan digelar pada Sabtu (5/7/2025) mendatang mulai pukul 14.00 WIB. Rutenya untuk star dan finish di Lapangan Korpri Pemprov Lampung.
Pesertanya terbuka untuk Pemkab/Pemkot, OPD, komunitas, sekolah, perguruan tinggi, UMKM, dan swasta.
Kegiatan kedua adalah Krakatau Run 2025 dengan tagline “Lari dan Berwisata, Sehat Bersama Jelajahi Lampung”.
Krakatau Run adalah kolaborasi antara gaya hidup sehat dan promosi pariwisata yang akan digelar pada Minggu (6/7/2025). Lokasinya di Lapangan Korpri Kantor Gubernur Lampung mulai pukul 05.30 WIB.
Kegiatan ketiga adalah Festival Kanikan 2025 berupa festival UMKM, kuliner, dan ekonomi kreatif lokal
Festival ini menjadi ruang interaksi antara pelaku UMKM, pelancong, dan masyarakat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal berbasis kreatif dan kuliner. Kegiatan akan digelar pada 1-6 Juli 2025 di Lapangan Korpri Kantor Gubernur Lampung.
Rangkaian kegiatannya adalah Bazar UMKM dan Kuliner Nusantara, Pameran Produk Ekraf dan Handmade.
Selanjutnya, untuk malam puncak K-Fest 2025 dimeriahkan dengan pengumuman pemenang Lampung Mask Street Carnival dan hiburan musik dengan menampilkan Mr. JonoJoni yang merupakan musisi dan penghibur multitalenta berlangsung di Lapangan Korpri Kantor Gubernur Lampung pada Minggu malam (6/7/2025).
Kepala Disparekraf Provinsi Lampung, Bobby Irawan, mengatakan sejumlah agenda budaya dan pariwisata tetap menjadi daya tarik utama, seperti Karnaval Budaya, Krakatau Run, Malam Kemilau, serta Festival Kanian (kuliner).
"Festival Krakatau sudah masuk kedalam kalender even nasional yang pelaksanaannya sudah ke-34 kali. Ada beberapa even yang memang menjadi menu utama seperti karnaval budaya, krakatau run, malam kemilau dan festival kanian," kata Bobby, pada Kamis (26/6/2025).
Ia mengatakan, untuk tour langsung ke kawasan Gunung Anak Krakatau tidak lagi menjadi bagian dari agenda Festival Krakatau, seiring dengan status kawasan tersebut yang kini masuk dalam zona konservasi ketat dan dinyatakan berbahaya pasca erupsi besar tahun 2019.
"Seiring perkembangan waktu untuk mendatangi Gunung Anak Krakatau semakin dibatasi, karena selain daerah konservasi dan sejak letusan di 2019 itu Krakatau menjadi kawasan yang memang dilarang untuk di kunjungi," kata dia.
Menurutnya, faktor keamanan dan keselamatan menjadi prioritas utama. Tour ke Krakatau bukan lagi opsi realistis dalam festival tahunan ini, dengan adanya larangan resmi kunjungan ke wilayah tersebut.
"Pertimbangan inilah yang menjadikan kita tidak lagi melaksanakan tour Krakatau dan akhirnya kita putuskan untuk tidak melaksanakan karena prioritas utama kita adalah keamanan dan keselamatan dari para peserta," tuturnya.
Sebagai pengganti, pihaknya tetap menyediakan kegiatan wisata edukatif melalui kunjungan ke Pulau Sebesi. Kunjungan ini dikhususkan bagi para pemenang lomba dari rangkaian Festival Krakatau.
"Sebagai penggantinya pemenang lomba story telling ini akan ke Sebesi, mereka bermalam dan esok harinya mereka mendekati Gunung Anak Krakatau dengan jarak yang memang diperbolehkan," jelasnya.
Menurut Bobby meski banyak yang menyebut tour Krakatau sangat diminati, pemerintah menilai belum ada indikator konkret yang menunjukkan minat pasar yang tinggi.
Hingga kini, tidak ada agen perjalanan wisata yang menawarkan paket tour Krakatau secara reguler. Hal ini berbeda dengan destinasi lain seperti Pulau Pahawang, yang sudah berkembang pesat secara komersial.
"Kalau memang diminati seharusnya sudah ada tour yang komersil berangkat kesana dan tidak harus menunggu Festival Krakatau yang setahun sekali," kata dia.
"Misal tour ke Pahawang ini sudah banyak dijual dan memang untuk peminatnya tinggi. Kalau katanya diminati tapi sampai sekarang belum ada travel agent yang membuat paket tour Krakatau," sambungnya.
Ia mengatakan, pada Festival Krakatau tahun ini pihaknya menargetkan kunjungan 30.000–35.000 pengunjung, seperti capaian tahun lalu.
"Tahun lalu capaiannya bisa 30 ribu hingga 35 ribu orang yang hadir. Tapi yang kita ingin lihat adalah multiplayer dari even itu sendiri untuk kunjungan orang ke Lampung dalam setahun, karena ada dampaknya even itu dilaksanakan setelahnya," kata dia. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Senin 30 Juni 2025 dengan judul “Tour GAK Hilang Dalam Agenda Festival Krakatau”
Berita Lainnya
-
Sekda Lampung Sebut Tenaga Pendamping di OPD Secara Regulasi Keuangan Diperbolehkan
Senin, 30 Juni 2025 -
Kupas Tuntas Lepas Mahasiswa Magang Unila, Donald Harris Sihotang: Terima Kasih Atas Dedikasi, Kembangkan Ilmu yang Didapat
Senin, 30 Juni 2025 -
Program Pemutihan Pajak Tuai Keluhan, Munir Abdul Haris Minta Gubernur Lobi Jasa Raharja
Senin, 30 Juni 2025 -
Pemkot Bandar Lampung Salurkan Bantuan 258 Juta untuk Warga Terkena Musibah
Senin, 30 Juni 2025