Rolling Pejabat dan Harapan Rakyat, Oleh: Arby Pratama

Arby Pratama Wartawan Kupas Tuntas di Kota Metro. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Rotasi
jabatan di tubuh birokrasi adalah keniscayaan. Namun ketika hal itu menyentuh
lapisan tertinggi dalam struktur pemerintahan, seperti pergeseran 18 pejabat
tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Kota Metro, maka publik layak
memberikan atensi lebih.
Rotasi ini bukan sekadar agenda
perdana Wali Kota Bambang Iman Santoso dan Wakilnya, Rafieq Adi Pradana dalam
menata kabinet, melainkan momentum politik birokrasi yang menyimpan banyak
tafsir, terutama menyangkut harapan, kekuasaan, dan tanggung jawab pelayanan
publik.
Dalam sebuah sistem pemerintahan
yang mengklaim diri sebagai pelayan masyarakat, pergeseran pejabat tidak hanya
bermakna administratif. Ini adalah bagian dari manajemen kinerja dan pembenahan
sistemik.
Maka, wajar jika publik bertanya
apakah rolling kali ini benar-benar mencerminkan kehendak untuk memperbaiki
kualitas birokrasi dan meningkatkan pelayanan kepada rakyat, atau justru
menjadi bagian dari kalkulasi kekuasaan semata. Namun, kita harus yakin dan
percaya, inilah yang terbaik untuk Metro Bahagia.
Pergeseran 18 pejabat tinggi
pratama di Kota Metro menyisakan catatan beragam. Ada di antaranya yang selama
ini dikenal berintegritas, bekerja lurus, dan menjaga jarak dari segala bentuk
penyimpangan hukum. Namun tidak sedikit pula yang selama ini justru menjadi
sorotan karena rekam jejaknya yang kerap bersinggungan dengan isu-isu hukum dan
integritas jabatan.
Dalam konteks ini, publik menaruh
harapan besar agar rotasi ini bukan hanya memindahkan masalah dari satu
instansi ke instansi lain. Sebab, memindahkan pejabat yang sarat beban etik ke
posisi strategis tanpa evaluasi menyeluruh, hanya akan memperpanjang rantai
kegagalan birokrasi. Rolling semacam itu tidak menyelesaikan masalah, melainkan
justru mewariskan masalah dengan kemasan baru.
Sebaliknya, pejabat yang selama
ini menunjukkan kinerja positif semestinya diberi ruang untuk memperluas dampak
keberhasilannya. Menutup potensi baik atas nama "penyegaran" justru
bisa menjadi blunder kebijakan. Karena itu, transparansi dan akuntabilitas
dalam proses rolling ini penting untuk dipertanyakan, apakah berbasis evaluasi
objektif atau hanya pertimbangan subjektif kekuasaan. Namun, kita harus yakin
dan percaya, inilah yang terbaik untuk Metro Bahagia.
Kini, belasan Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) di Metro dipimpin oleh kepala baru. Ini adalah babak baru yang
seharusnya menjadi momen untuk membumikan visi kepala daerah, birokrasi yang
tidak menjulang di menara gading kekuasaan, melainkan menyentuh langsung denyut
nadi masyarakat.
Tantangan yang dihadapi OPD-OPD
tersebut tidak ringan. Persoalan klasik birokrasi seperti lambannya pengambilan
keputusan, lemahnya koordinasi antar lembaga, serta mentalitas pejabat yang
masih elitis dan alergi kritik, masih menjadi penyakit kronis.
Harapan rakyat hari ini sangat
jelas, yaitu percepatan pelayanan publik, perbaikan infrastruktur yang
menyeluruh dan merata, serta hadirnya pemerintahan yang mendengar dan bekerja,
bukan sekadar menggugurkan kewajiban formal.
Sektor-sektor seperti kesehatan,
pendidikan, kebersihan, penataan kota, serta pelayanan administrasi harus
menjadi prioritas yang tidak bisa ditawar. Kepala OPD baru wajib memahami bahwa
jabatan bukanlah privilege, melainkan amanah yang menuntut ketekunan,
kesungguhan, dan keberanian untuk mengambil kebijakan yang berpihak kepada
rakyat.
Rolling ini juga menjadi refleksi
bagi kepala daerah dan wakilnya. Keduanya harus menunjukkan bahwa rotasi ini
bukan sekadar pemenuhan ambisi politik, tetapi merupakan bagian dari desain
besar untuk memperkuat kapasitas tata kelola pemerintahan yang efektif dan
berpihak pada kepentingan publik.
Dalam proses ini, evaluasi
berkala berbasis kinerja dan pengaduan masyarakat harus menjadi alat kontrol
utama, bukan hanya laporan yang bersifat administratif atau seremonial.
Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Metro harus mampu menunjukkan bahwa perubahan ini bukan kosmetik, tetapi
fondasi menuju pemerintahan yang bersih, transparan, dan responsif. Bahwa
mereka berani mengambil risiko politik demi membersihkan jajaran birokrasi dari
oknum yang tidak memiliki komitmen terhadap reformasi.
Rolling 18 pejabat tinggi pratama
ini adalah titik krusial. Ia bisa menjadi momentum untuk mempercepat
transformasi birokrasi, atau justru menjadi ajang kompromi yang mengaburkan
arah pembangunan. Namun, kita harus yakin dan percaya, inilah yang terbaik untuk
Metro Bahagia.
Karena rakyat tidak menunggu
janji-janji lagi. Rakyat menuntut perubahan yang nyata dan segera. Maka para
pejabat yang baru saja dilantik, perlu sadar bahwa waktu Anda tak banyak,
harapan rakyat terlalu besar untuk disia-siakan.
Bekerjalah dengan jujur, sepenuh
hati, dan bersihkan warisan lama yang menghambat. Karena di balik tanda tangan
SK yang Anda terima, tersimpan amanah ribuan warga Kota Metro yang menaruh harap
pada pundak birokrasi. (*)
Berita Lainnya
-
Program Strong Point, Strategi Satlantas Metro Wujudkan Budaya Tertib Lalu Lintas
Jumat, 04 Juli 2025 -
Walikota Metro Rolling 18 Pejabat, Ini Daftarnya
Kamis, 03 Juli 2025 -
Alokasi 1,9 Miliar untuk TPP Pejabat Dikritik, DPRD Minta Pemkot Metro Patuh Edaran Mendagri
Kamis, 03 Juli 2025 -
Dinkes Metro Bakal Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Jelang Tahun Ajaran Baru
Rabu, 02 Juli 2025