• Rabu, 09 Juli 2025

Seluruh Jemaah Haji Lampung Telah Tiba, 19 Meninggal Dunia dan Dua Masih Dirawat di Arab Saudi

Rabu, 09 Juli 2025 - 16.29 WIB
14

Air mata haru tampak menyambut kedatangan jemaah haji asal Lampung yang disambut keluarga mereka di Asrama Haji Rajabasa. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Proses pemulangan jemaah haji asal Lampung tahun 2025 resmi berakhir hari ini, Rabu (9/7/2025), dengan tibanya 19 jemaah terakhir dari Kloter 61.

Plt. Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Lampung, Erwinto, menyampaikan bahwa total jemaah haji Lampung yang diberangkatkan pada musim haji tahun ini sebanyak 7.087 orang.

Dari jumlah tersebut, 7.069 jemaah berhasil kembali ke tanah air, sementara 19 orang dilaporkan wafat, terdiri dari 16 orang yang meninggal dunia di Arab Saudi dan 3 orang meninggal setelah kembali ke Indonesia.

"Saat ini, terdapat dua jemaah yang masih dirawat di Arab Saudi karena kondisi kesehatan, yaitu Karmin Toyo Sono Dwito asal Tulang Bawang dan Robiatul Wasiani dari Lampung Tengah. Keduanya sedang menjalani perawatan di rumah Sakit King Salman," kata dia.

Selain itu, seorang jemaah atas nama Rofah telah kembali ke Indonesia namun masih dalam kondisi sakit dan tengah dirawat di Rumah Sakit An Nur.

Erwinto menyampaikan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar rapat evaluasi bersama seluruh instansi terkait, baik di tingkat pusat maupun daerah.

"Evaluasi ini akan mencakup pelaksanaan tugas panitia selama di Indonesia maupun saat pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi, bersama ketua kloter, tim kesehatan, dan unsur pendukung lainnya," kata dia.

Dalam catatannya, Erwinto menyebut adanya perubahan pola penanganan di Arab Saudi. Jika sebelumnya dikelola oleh satu sarikah atau penyedia layanan, tahun ini terdapat delapan sarikah yang menangani layanan jemaah, yang sempat menyebabkan kendala teknis seperti petugas yang terpisah dari kloter.

"Namun, pemerintah berhasil menangani situasi tersebut dengan cepat, dan secara umum, kondisi jemaah asal Lampung tetap aman dan terkendali," jelasnya.

Sebagai catatan penting untuk ke depan, Erwinto menekankan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi lanjutan terkait istitha’ah kesehatan atau kelayakan fisik jemaah, terutama bagi lansia dan jemaah berisiko tinggi.

"Upaya ini akan diperketat untuk mengurangi risiko kelelahan maupun penyakit serius selama pelaksanaan ibadah di tanah suci," tutupnya. (*)