188 Ribu Anak di Lampung Berpotensi Jadi Penerima Program Sekolah Rakyat

Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi, saat menjadi narasumber dalam Kupas Podcast yang dipandu CEO Kupas Tuntas Grup, Dr. Donald Harris Sihotang, Jumat (11/7/2025). Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Dinas Sosial Provinsi Lampung mencatat sebanyak 188 ribu
anak di wilayahnya berpotensi menjadi penerima manfaat program Sekolah Rakyat untuk jenjang SD, SMP, dan SMA.
Program ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin yang masuk dalam kategori
desil 1 dan 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DT-SEN).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas
Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi, saat menjadi narasumber dalam Kupas Podcast yang dipandu CEO Kupas Tuntas
Grup, Dr. Donald Harris Sihotang, Jumat (11/7/2025).
"Jumlah anak dari keluarga miskin ekstrem
dan miskin di Lampung yang tercatat dalam DT-SEN mencapai 188 ribu orang.
Mereka semua berpotensi menjadi siswa Sekolah Rakyat," jelas Aswarodi.
Meski sebagian besar dari mereka saat ini telah
bersekolah, Aswarodi menekankan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat memberikan
pilihan baru bagi keluarga tidak mampu, terutama karena bersifat gratis dan
berasrama. Ia juga menyoroti kebijakan Gubernur Lampung yang telah menghapuskan
iuran komite untuk jenjang SMA, yang semakin membuka akses pendidikan bagi
anak-anak dari kalangan bawah.
“Dengan kebijakan baru dari Pak Gubernur yang
membebaskan biaya komite, kini anak-anak dari keluarga kurang mampu memiliki
peluang yang jauh lebih besar untuk mengakses pendidikan tanpa beban biaya
tambahan,” lanjutnya.
Untuk mendukung implementasi Sekolah Rakyat,
Kementerian Pendidikan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah (Dikdasmen) telah merekrut 17 guru profesional dari lulusan Pendidikan
Profesi Guru (PPG).
Proses seleksi tenaga pengajar ini disebut
cukup ketat. Salah satu syarat utama adalah kesediaan untuk tinggal di
lingkungan asrama bersama siswa, karena konsep Sekolah Rakyat mengharuskan
seluruh unsur pendidik dan tenaga kependidikan menetap di asrama.
"Semua guru dan tenaga kependidikan
tinggal bersama siswa di asrama. Ini yang membedakan Sekolah Rakyat dari
sekolah pada umumnya," ujar Aswarodi.
Ia juga menuturkan bahwa proses seleksi kepala
sekolah telah dilakukan secara terbuka. Dari 12 peserta yang mendaftar, yang
terpilih adalah seorang guru Bahasa Inggris dari SMA Negeri 1 Palas, Lampung
Selatan, meski masih berpangkat golongan III/C.
"Yang terpilih justru seorang guru Bahasa
Inggris dari SMA Negeri 1 Palas. Meskipun golongannya masih rendah, dia
memiliki keunggulan dalam penguasaan bahasa Inggris yang sangat baik,"
jelasnya.
Program Sekolah Rakyat menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam memastikan anak-anak dari keluarga miskin tidak hanya mengenyam pendidikan, tetapi juga mendapat pendampingan dan pembinaan karakter secara menyeluruh di lingkungan berasrama. (*)
Berita Lainnya
-
Dinsos Lampung Hadirkan Layanan Sosial Lengkap: Rumah Singgah, Alat Bantu Disabilitas, dan Bantuan Ekonomi
Jumat, 11 Juli 2025 -
Dinsos Lampung Tegaskan Masuk Sekolah Rakyat Gratis Tanpa Pungutan Biaya
Jumat, 11 Juli 2025 -
Aswarodi: Lampung Jadi Salah Satu Lokasi Program Sekolah Rakyat, Dimulai Akhir Juli 2025
Jumat, 11 Juli 2025 -
Asroni Paslah Dorong Legalitas Sekolah Siger Harus Segera Tuntas
Jumat, 11 Juli 2025