• Senin, 14 Juli 2025

Lampung Selatan Daerah Tertinggi Angka Kecelakaan dengan 187 Kejadian

Senin, 14 Juli 2025 - 15.23 WIB
13

Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Polda Lampung merilis data kecelakaan lalu lintas di wilayah hukumnya sepanjang periode Januari hingga Juni 2025.

Berdasarkan data Satlantas jajaran Polres/Ta, tercatat sebanyak 894 kasus kecelakaan lalu lintas terjadi di seluruh Lampung selama enam bulan pertama tahun ini.

Dari ratusan kasus tersebut, sebanyak 273 korban meninggal dunia (MD), 610 luka berat (LB), dan 828 luka ringan (LR). Total korban akibat kecelakaan mencapai 2.605 orang, dengan kerugian materiil ditaksir mencapai lebih dari Rp 5,2 miliar.

Kecelakaan terbanyak terjadi di wilayah Polres Lampung Selatan (Lamsel), dengan 187 kejadian. Wilayah ini juga mencatat jumlah korban tertinggi, yakni 574 orang, dengan kerugian materiil mencapai Rp 2,1 miliar.

Berikutnya, Polres Lampung Timur (Lamtim) berada di posisi kedua dengan 102 kasus, disusul Polres Lampung Tengah (Lamteng) dengan 104 kasus. Di Lamtim sendiri, tercatat 263 korban, sedangkan di Lamteng jumlah korban mencapai 307 orang.

Sementara itu, wilayah dengan angka kecelakaan terendah tercatat di Polres Pesibar dengan hanya 1 kasus, dengan 1 korban luka ringan dan kerugian materiil sebesar Rp 48,5 juta.

Adapun wilayah hukum Polresta Bandar Lampung mencatat 51 kasus, dengan 78 korban dan kerugian materiil mencapai Rp 224,8 juta.

Total kerugian materiil dari seluruh kecelakaan lalu lintas di Lampung selama semester pertama 2025 ini mencapai Rp 5.207.509.000.

Selain musibah, yang menjadi faktor tingginya angka kecelakaan di Lampung yakni kurang taatnya masyarakat saat berkendara sehingga mengabaikan keselamatan

Meminimalisir hal Tersebut, Polda Lampung menggelar operasi patuh Krakatau yang dimulai sejak hari ini hingga dua pekan ke depan 27 Juli 2025.

Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika memimpin apel dan secara simbolis menyematkan pin kepada perwakilan personel sebagai tanda dimulainya operasi.

Mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas 2025”, operasi ini melibatkan 674 personel gabungan. Helmy mengatakan operasi akan berlangsung selama 14 hari, mulai 14 hingga 27 Juli 2025, serentak di seluruh Indonesia.

“Operasi Patuh Krakatau merupakan bentuk komitmen Polri dalam membangun budaya tertib berlalu lintas, menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan,” ujar Helmy dalam sambutannya Senin (14/7/25)

Dirinya berharap operasi ini tak hanya berorientasi pada penindakan pelanggaran, tetapi juga mengedepankan edukasi kepada masyarakat.

Sasaran operasi meliputi pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, seperti tidak mengenakan helm, melawan arus, berkendara ugal-ugalan, hingga pengendara di bawah pengaruh alkohol.

“Budaya tertib berlalu lintas adalah tanggung jawab kita bersama demi menyelamatkan jiwa masyarakat dan mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2025,” tutup Helmy.

Polda Lampung mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati di jalan raya, mematuhi rambu lalu lintas, serta memastikan kondisi kendaraan layak pakai untuk mengurangi risiko kecelakaan. (*)