Aliansi Petani Singkong Apresiasi Baleg DPR RI: Beri Ruang Legislator Bekerja Demi Regulasi yang Berpihak
Baleg DPR RI saat mengunjungi Lampung Timur. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Kunjungan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI ke Provinsi Lampung pada Senin, 14 Juli 2025, mendapat sambutan hangat dari para petani singkong. Kunjungan tersebut bertujuan membahas permasalahan pelik dalam tata niaga singkong yang hingga kini belum memiliki payung hukum yang jelas sebagai komoditas strategis nasional.
Ketua Baleg DPR RI, Bob Hasan, dalam kunjungannya menegaskan bahwa pihaknya tengah berupaya merumuskan regulasi yang bukan hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga menjadi solusi jangka panjang bagi industri singkong nasional.
Langkah Baleg ini langsung diapresiasi oleh Aliansi Petani Singkong Lampung. Ketua aliansi, Maradoni yang dikenal dengan sebutan "Peci Merah" menyampaikan apresiasinya saat ditemui awak media di Sukadana, Lampung Timur, pada Selasa (15/7/2025).
“Ini buah dari perjuangan panjang para petani singkong. Kedatangan Baleg DPR RI adalah bentuk perhatian nyata terhadap keluhan kami. Kami berharap kunjungan ini menjadi langkah awal lahirnya regulasi yang melindungi kepentingan petani, sekaligus bisa diterima oleh pelaku usaha dan industri tapioka,” ujarnya.
Maradoni juga menyoroti kesulitan yang dihadapi petani, bukan hanya soal harga jual singkong, tetapi juga dampaknya terhadap ekonomi keluarga, pendidikan anak, hingga akses layanan kesehatan seperti BPJS.
“Ini momentum penting. Kami harap Baleg menjadikan nilai-nilai kemanusiaan sebagai pijakan dalam menyusun regulasi. Tinggalkan kepentingan pribadi atau kelompok. Jika amanah ini dijalankan dengan hati, maka bukan hanya pengusaha yang tertawa, petani pun bisa tersenyum,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung perjuangan para petani singkong, mulai dari anggota DPRD, DPR RI, DPD RI, mahasiswa, hingga Gubernur Lampung, RMD.
“Terima kasih kepada semua elemen yang telah memberi dukungan, sehingga kami bisa menyampaikan langsung aspirasi ini kepada DPR RI dan bahkan bertemu dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman,” ucap Maradoni.
Menutup wawancara, Maradoni mengimbau para petani untuk tetap bersabar dan tidak terpancing oleh isu-isu menyesatkan yang bisa memperkeruh situasi.
“Beri ruang kepada Baleg untuk bekerja. Jangan mudah terprovokasi. Kita semua berada dalam dilema; petani ditekan harga rendah, sementara pengusaha kecil terdesak oleh membanjirnya impor tapioka,” pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
UIN RIL Berduka, Prof Sulthan Syahril Guru Besar Ilmu Studi Islam Wafat
Jumat, 21 November 2025 -
Tarif Tol Bakauheni–Terbanggi Besar Naik 36 Persen Mulai 27 November 2025, Wayan Mandia: Meningkatkan Pelayanan dan Infrastruktur
Jumat, 21 November 2025 -
Pemprov Lampung Gelar FGD Penyusunan Studi Kelayakan Kawasan Industri
Jumat, 21 November 2025 -
Dihadiri 45 Negara, Ijtima Ulama Dunia Jadi Magnet Baru Lampung
Jumat, 21 November 2025









