• Rabu, 16 Juli 2025

Lima Kecelakaan Terjadi dalam Sehari di Lampung, Satu Orang Tewas Setiap Hari di Jalanan

Rabu, 16 Juli 2025 - 08.20 WIB
67

Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Polda Lampung mencatat, selama bulan Januari sampai dengan Juni 2025, terjadi sebanyak 894 kecelakaan lalu lintas di Provinsi Lampung dengan korban meninggal dunia sebanyak 273 orang. Jika dirata-rata, setiap hari terjadi lima kecelakaan dan satu korban meninggal dunia.

Angka kecelakaan tersebut dihimpun dari 15 Polres di 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung. Angka kecelakaan terbanyak terjadi di wilayah hukum Polres Lampung Selatan, yakni 187 kasus, dengan korban meninggal dunia 32 orang, luka berat 174 orang, dan luka ringan 181 orang.

Disusul wilayah hukum Polres Lampung Tengah sebanyak 104 kecelakaan dengan korban meninggal dunia 59 orang, luka berat 92 orang, dan luka ringan 52 orang.

Di wilayah hukum Polres Lampung Timur terjadi sebanyak 102 kecelakaan dengan korban meninggal dunia 23 orang, luka berat 112 orang, dan luka ringan 59 orang.

Angka kecelakaan terbanyak selanjutnya terjadi di wilayah hukum Polres Lampung Utara sebanyak 75 kasus, dengan korban meninggal dunia 22 orang, luka berat 48 orang, dan luka ringan 76 orang.

Kemudian, di wilayah hukum Polres Pringsewu terjadi sebanyak 73 kecelakaan, dengan jumlah korban meninggal dunia 28 orang, luka berat 3 orang, dan luka ringan 95 orang.

Di wilayah hukum Polres Tanggamus terjadi 65 kasus kecelakaan, dengan 22 korban meninggal dunia, 32 luka berat, dan 46 luka ringan.

Di wilayah hukum Polres Tulang Bawang terjadi 52 kecelakaan, dengan 18 korban meninggal dunia, 21 luka berat, dan 66 luka ringan.

Berikutnya, di wilayah hukum Polresta Bandar Lampung terjadi 51 kecelakaan, dengan 15 korban meninggal dunia, 15 luka berat, dan 48 luka ringan.

Disusul wilayah hukum Polres Way Kanan yang mencatat 44 kasus kecelakaan, dengan korban meninggal dunia 11 orang, luka berat 39 orang, dan luka ringan 37 orang.

Di wilayah hukum Polres Pesawaran terjadi 31 kasus kecelakaan, dengan 8 korban meninggal dunia, 11 luka berat, dan 41 luka ringan.

Polres Tulang Bawang Barat mencatat terjadi 30 kasus kecelakaan, dengan korban meninggal dunia 6 orang, luka berat 29 orang, dan luka ringan 23 orang.

Polres Mesuji mencatat ada 25 kasus kecelakaan, dengan 10 korban meninggal dunia, 3 luka berat, dan 39 luka ringan.

Polres Lampung Barat mencatat ada 21 kasus kecelakaan, dengan 4 korban meninggal dunia, 12 luka berat, dan 20 luka ringan.

Kemudian, di wilayah hukum Polres Pesisir Barat terjadi 18 kasus kecelakaan, dengan 11 korban meninggal dunia, 15 luka berat, dan 17 luka ringan.

Terakhir, di wilayah hukum Polres Metro terjadi 16 kasus kecelakaan, dengan 4 korban meninggal dunia, 4 luka berat, dan 28 luka ringan.

Guna meminimalisir angka kecelakaan, Polda Lampung menggelar Operasi Patuh Krakatau 2025 yang berlangsung pada 14–27 Juli 2025. Operasi ini melibatkan 674 personel gabungan.

Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, mengatakan, Operasi Patuh Krakatau merupakan bentuk komitmen Polri dalam membangun budaya tertib berlalu lintas, menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan.

Kapolda berharap, operasi ini tidak hanya berorientasi pada penindakan pelanggaran, tetapi juga mengedepankan edukasi kepada masyarakat.

Sasaran operasi meliputi pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, seperti tidak mengenakan helm, melawan arus, berkendara ugal-ugalan, hingga pengendara di bawah pengaruh alkohol.

“Budaya tertib berlalu lintas adalah tanggung jawab kita bersama demi menyelamatkan jiwa masyarakat dan mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2025,” kata Helmy saat membuka Operasi Patuh Krakatau 2025 di Mapolda Lampung, pada Senin (14/7/2025).

Kapolda mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati di jalan raya, mematuhi rambu lalu lintas, serta memastikan kondisi kendaraan layak pakai untuk mengurangi risiko kecelakaan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, menyebut minimnya anggaran keselamatan transportasi.

Hal itu disampaikan Bambang saat menghadiri rapat koordinasi bersama Komisi IV DPRD Provinsi Lampung, pada Kamis (3/7/2025).

Bambang mengaku, anggaran belanja modal Dishub sangat kecil, sehingga banyak fasilitas keselamatan di jalan raya belum bisa direalisasikan.

“Jujur, anggaran belanja modal kami sangat kecil. Apalagi dengan skema baru, anggaran harus berpihak pada keselamatan. Banyak jalan yang tidak memiliki rambu, sehingga membahayakan pengguna jalan,” ujar Bambang.

Ia menyebut, rendahnya nilai kinerja Dishub juga disebabkan keterbatasan anggaran, meskipun keselamatan seharusnya menjadi prioritas utama.

“Nilai kinerja kami jelek karena anggaran kecil, padahal yang utama itu keselamatan. Ujung-ujungnya berkontribusi pada tingginya angka kecelakaan,” tegasnya.

Bambang juga menyoroti kondisi sejumlah jalan nasional hasil program Inpres Presiden Jokowi yang dinilainya masih minim fasilitas keselamatan.

“Jalan-jalan yang dibangun lewat Inpres dari Pak Jokowi belum banyak yang memiliki rambu dan lampu penerangan. Ini yang sedang kami usulkan karena menyangkut keselamatan masyarakat,” jelasnya.

Selain persoalan infrastruktur keselamatan, Bambang juga mengungkap kondisi angkutan umum yang terus merosot sejak pandemi Covid-19.

“Sejak Covid, banyak perusahaan angkutan gulung tikar. Angkot saja hampir habis. Saat ini kita hanya mengandalkan ojek online. Oleh karena itu, kami berharap ada program yang bisa menjadi stabilisator untuk menghidupkan kembali angkutan umum,” pungkasnya. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Rabu 16 Juli 2025 dengan judul “Lima Kecelakaan Terjadi dalam Sehari di Lampung”