• Jumat, 18 Juli 2025

Sudin: Masalah Lakalantas dan Kriminalitas Butuh Kepedulian Bersama, Bukan Hanya Polisi

Kamis, 17 Juli 2025 - 14.57 WIB
22

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sudin, saat Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) di Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung, Kamis (17/7/2025). Foto: Yudha/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sudin, menerima berbagai aspirasi warga saat melakukan Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) di Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung, Kamis (17/7/2025).

Dalam dialog terbuka, masyarakat menyampaikan keresahan terkait tingginya angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) serta maraknya tindak kriminalitas seperti begal dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

Salah satu warga, Zainal, mengungkapkan bahwa dalam enam bulan pertama 2025, tercatat 849 kejadian kecelakaan di Provinsi Lampung, dengan 273 korban jiwa.

“Itu artinya, setiap hari rata-rata lima kecelakaan dan satu korban meninggal dunia. Angka ini sangat memprihatinkan,” kata Zainal.

Ia juga menyoroti kasus kriminal yang terjadi secara terang-terangan. Salah satunya, peristiwa begal bersenjata api terhadap seorang ibu rumah tangga yang terjadi pada Minggu pagi (13/7/2025).

“Pelaku datang siang bolong, merampas motor korban di tempat penggilingan kopi. Bahkan sambil menodongkan senjata api. Ini membuat warga makin takut,” ungkapnya.

Zainal berharap Sudin dan Komisi III DPR RI dapat mendorong percepatan revisi KUHAP agar kepastian hukum dan rasa keadilan bisa benar-benar dirasakan masyarakat.

Menanggapi hal itu, Sudin menyampaikan apresiasi atas keberanian masyarakat dalam menyampaikan aspirasi secara terbuka. Ia menyatakan, masalah kriminalitas dan kecelakaan lalu lintas tidak bisa ditangani oleh aparat saja, tapi memerlukan peran serta semua pihak.

“Contoh kecil, naik motor melawan arus. Saat ditindak, petugas disebut jahat. Padahal banyak anak-anak SD dan SMP naik motor tanpa SIM, tanpa helm, bahkan berboncengan. Itu salah, dan orang tua harus introspeksi,” tegasnya.

Sudin juga menyoroti minimnya jumlah personel kepolisian di lapangan dibandingkan jumlah penduduk.

“Di Tanjung Senang ini, ada 33 ribu warga. Tapi polisi hanya 30 orang. Kalau semua diserahkan ke polisi, jelas tidak cukup. Kita semua harus peduli,” imbuhnya.

Sudin mengajak masyarakat untuk menghidupkan kembali budaya siskamling, sebagai bentuk pengamanan berbasis komunitas yang terbukti efektif di masa lalu.

“Masih ada nggak sekarang siskamling? Padahal dulu ini benteng pertahanan kita. Jangan bergantung ke polisi saja. Keamanan itu tugas bersama,” tegas Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung ini.

Ia juga mengingatkan agar orang tua lebih proaktif menjaga anak-anak dari pergaulan bebas dan pengaruh buruk yang dapat mengarah pada tindakan kriminal ataupun menjadi korban kejahatan. (*)