Gubernur Lampung Siapkan Insentif Rp35 Miliar untuk Daerah Berprestasi
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat menerima kunjungan Kepala BPS Lampung, Jum'at (18/7/2025). Foto: Ist
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menunjukkan
komitmennya terhadap pembangunan berbasis data dengan menyiapkan insentif sebesar Rp35 miliar bagi
kabupaten/kota yang menunjukkan kinerja terbaik dalam pembangunan.
Insentif tersebut merupakan bentuk penghargaan
kepada daerah yang berhasil mencatat kemajuan signifikan dalam empat indikator
utama, yakni peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi,
penurunan angka stunting, serta pengurangan kemiskinan dan inflasi.
"Saya
selalu konsisten dengan kebijakan berbasis data. Karena data konkret adalah
dasar dari semua keputusan pembangunan yang berdampak langsung bagi
masyarakat," ujar Gubernur Mirza saat menerima kunjungan Kepala
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Ahmad Riswan Nasution, di ruang
kerjanya, Jumat (18/7/2025).
Total insentif yang disiapkan sebesar Rp35
miliar, dengan rincian:
·
Rp10 miliar untuk daerah dengan peningkatan IPM
terbaik
·
Rp10 miliar untuk pertumbuhan ekonomi
·
Rp10 miliar untuk penurunan angka stunting
·
Rp5 miliar untuk pengurangan kemiskinan dan
pengendalian inflasi
Gubernur menyebut program ini sebagai salah
satu bentuk "rekayasa politik
pembangunan" untuk menyamakan persepsi dan arah pembangunan antar
kabupaten/kota di Lampung.
"Tujuan
saya adalah agar semua kepala daerah memiliki kesamaan visi dan berorientasi
pada hasil nyata. Insentif ini bukan sekadar hadiah, tapi bentuk motivasi agar
pembangunan berjalan terukur dan tepat sasaran," tegas Mirza.
Sementara itu, Kepala BPS Lampung, Ahmad
Riswan Nasution, mengapresiasi langkah Gubernur yang mengedepankan kolaborasi
berbasis data antara pemerintah daerah dan BPS.
"Kami
sangat mendukung langkah ini. BPS tidak bisa bekerja sendiri. Seluruh data kami
bersumber dari lapangan, dan butuh kerja sama erat dengan pemda agar hasilnya
bisa dimanfaatkan secara optimal dalam perencanaan pembangunan,"
ujar Ahmad.
Ia juga berharap ke depan BPS terus dilibatkan
dalam proses perumusan kebijakan strategis agar arah pembangunan lebih terukur
dan sesuai kondisi faktual di lapangan.
Dengan pendekatan ini, Pemerintah Provinsi Lampung berharap dapat mewujudkan pembangunan yang lebih inklusif, terintegrasi, dan berbasis capaian nyata demi kesejahteraan masyarakat. (*)
Berita Lainnya
-
UIN RIL Berduka, Prof Sulthan Syahril Guru Besar Ilmu Studi Islam Wafat
Jumat, 21 November 2025 -
Tarif Tol Bakauheni–Terbanggi Besar Naik 36 Persen Mulai 27 November 2025, Wayan Mandia: Meningkatkan Pelayanan dan Infrastruktur
Jumat, 21 November 2025 -
Pemprov Lampung Gelar FGD Penyusunan Studi Kelayakan Kawasan Industri
Jumat, 21 November 2025 -
Dihadiri 45 Negara, Ijtima Ulama Dunia Jadi Magnet Baru Lampung
Jumat, 21 November 2025
·
Rp10 miliar untuk pertumbuhan ekonomi
·
Rp10 miliar untuk penurunan angka stunting
·
Rp5 miliar untuk pengurangan kemiskinan dan
pengendalian inflasi
Gubernur menyebut program ini sebagai salah
satu bentuk "rekayasa politik
pembangunan" untuk menyamakan persepsi dan arah pembangunan antar
kabupaten/kota di Lampung.
"Tujuan
saya adalah agar semua kepala daerah memiliki kesamaan visi dan berorientasi
pada hasil nyata. Insentif ini bukan sekadar hadiah, tapi bentuk motivasi agar
pembangunan berjalan terukur dan tepat sasaran," tegas Mirza.
Sementara itu, Kepala BPS Lampung, Ahmad
Riswan Nasution, mengapresiasi langkah Gubernur yang mengedepankan kolaborasi
berbasis data antara pemerintah daerah dan BPS.
"Kami
sangat mendukung langkah ini. BPS tidak bisa bekerja sendiri. Seluruh data kami
bersumber dari lapangan, dan butuh kerja sama erat dengan pemda agar hasilnya
bisa dimanfaatkan secara optimal dalam perencanaan pembangunan,"
ujar Ahmad.
Ia juga berharap ke depan BPS terus dilibatkan
dalam proses perumusan kebijakan strategis agar arah pembangunan lebih terukur
dan sesuai kondisi faktual di lapangan.
Dengan pendekatan ini, Pemerintah Provinsi Lampung berharap dapat mewujudkan pembangunan yang lebih inklusif, terintegrasi, dan berbasis capaian nyata demi kesejahteraan masyarakat. (*)
- Penulis : Siti Khoiriah
- Editor : Sigit Pamungkas
Berita Lainnya
-
Jumat, 21 November 2025UIN RIL Berduka, Prof Sulthan Syahril Guru Besar Ilmu Studi Islam Wafat
-
Jumat, 21 November 2025Tarif Tol Bakauheni–Terbanggi Besar Naik 36 Persen Mulai 27 November 2025, Wayan Mandia: Meningkatkan Pelayanan dan Infrastruktur
-
Jumat, 21 November 2025Pemprov Lampung Gelar FGD Penyusunan Studi Kelayakan Kawasan Industri
-
Jumat, 21 November 2025Dihadiri 45 Negara, Ijtima Ulama Dunia Jadi Magnet Baru Lampung









