Investasi Masuk Lampung 3,3 Triliun dari Target 10,7 Triliun

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Lampung, Intizam. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Realisasi investasi di Provinsi Lampung
tahun 2025 baru sebesar Rp3,3 triliun, dari target yang ditetapkan Rp10,7
triliun. Investasi dari penanaman modal asing sebesar Rp651,6 miliar dan
penanaman modal dalam negeri Rp2,6 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Lampung, Intizam, mengatakan untuk realisasi investasi dari penanaman modal
asing (PMA) pada triwulan I tahun 2025 sebesar Rp651,6 miliar.
Investasi PMA ini berasal dari 389 proyek yang dilaksanakan di Lampung dan
telah dipekerjakan sebanyak 404 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) dan lima
orang tenaga kerja asing (TKA).
"Realisasi penanaman modal asing berdasarkan sektor di triwulan I 2025
terbanyak berasal dari sektor industri makanan dengan nilai investasi mencapai
Rp231 miliar, dengan penyerapan tenaga kerja lokal sebanyak 154 orang dari
pelaksanaan 72 proyek," kata Intizam, pada Kamis (17/7/2025).
Ia menjelaskan, untuk realisasi investasi di sektor transportasi, gudang,
serta telekomunikasi sebesar Rp136 miliar dengan 31 proyek dan menyerap 33
tenaga kerja lokal.
Kemudian sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan dengan nilai
investasi Rp128 miliar dengan 32 proyek.
Intizam menerangkan, realisasi investasi penanaman modal asing tertinggi
berdasarkan wilayah ada di Kabupaten Lampung Tengah senilai Rp298 miliar
dengan 46 proyek dan menyerap tenaga kerja Indonesia 33 orang dan tenaga kerja
asing 3 orang.
Peringkat kedua ada di Kota Bandar Lampung sebesar Rp163 miliar dengan
jumlah proyek 63 dan menyerap tenaga kerja lokal 50 orang.
Kemudian, realisasi investasi PMA di daerah lainnya meliputi di Kabupaten
Lampung Barat senilai p9 juta, Lampung Selatan Rp44 miliar, Lampung Timur Rp66
miliar, dan Lampung Utara Rp1 miliar.
Lalu, realisasi PMA di Kabupaten Mesuji Rp2,4 miliar, Pesawaran Rp49 juta,
Pesisir Barat Rp16 miliar, Pringsewu Rp250 juta, Tanggamus Rp29 miliar, Tulang
Bawang Rp13 miliar, Way Kanan Rp15 miliar, dan Kota Metro Rp2 juta.
Ia melanjutkan, realisasi investasi PMA berdasarkan negara penanam modal
tertinggi berasal dari Singapura sebesar Rp355 miliar, Malaysia Rp155 miliar,
Jepang Rp64 miliar, dan Australia Rp40 miliar.
Sedangkan untuk realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Lampung
pada triwulan I 2025 mencapai Rp2,6 triliun.
"Target realisasi investasi Lampung tahun ini adalah Rp10,7 triliun
dan ini terbagi dalam penanaman modal asing serta penanaman modal dalam negeri.
Yang pada triwulan I ini keduanya terealisasi total sebesar Rp3,3
triliun," ujar Intizam.
Ia mengatakan, untuk realisasi investasi dari penanaman modal dalam negeri
ada sebesar Rp2,6 triliun.
"Bila dilihat berdasarkan sektor, maka realisasi investasi dari
penanaman modal dalam negeri terbesar berasal dari sektor industri makanan
dengan jumlah Rp562 miliar, kemudian pertambangan Rp492 miliar," katanya.
Disusul sektor perdagangan dan reparasi realisasinya sebesar Rp483 miliar,
dan sektor listrik, gas dan air mencapai Rp366 miliar.
"Dari realisasi investasi penanaman modal dalam negeri tersebut telah
ada 4.131 proyek yang berjalan, serta penyerapan tenaga kerja dalam negeri
mencapai 4.285 orang," paparnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan wilayah investasi untuk penanaman modal dalam
negeri terbesar ada di Bandar Lampung sebesar Rp560 miliar, disusul Kabupaten
Tanggamus Rp504 miliar, Tulang Bawang Rp352 miliar, dan Lampung Barat Rp310
miliar.
Selanjutnya di Kabupaten Lampung Selatan berjumlah Rp215 miliar, Lampung
Tengah Rp210 miliar, dan Lampung Timur Rp22 miliar.
Kemudian, Kabupaten Lampung Utara Rp65 miliar, Mesuji Rp153 miliar,
Pesawaran Rp35 miliar, Pesisir Barat berjumlah Rp18 miliar, Tulang Bawang Barat
Rp59 miliar, dan Metro mencapai Rp4 miliar.
Intizam mengatakan, pihaknya terus mendorong peningkatan investasi di
Lampung dengan berbagai langkah strategis. Salah satunya, aktif melakukan
promosi investasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Promosi investasi dilakukan secara aktif melalui partisipasi dalam
forum-forum strategis, baik nasional maupun internasional. Ini menjadi langkah
yang penting untuk membuka peluang kerjasama dan juga menarik minat investor ke
Provinsi Lampung," ujarnya.
Selain itu, melakukan penyederhanaan proses perizinan melalui sistem
digital, termasuk layanan berbasis Online Single Submission (OSS).
"Kami memastikan seluruh perizinan dapat diakses dan diproses dengan
mudah dan cepat melalui sistem digital yang terintegrasi," paparnya.
Intizam melanjutkan, Pemprov Lampung juga memberikan sejumlah insentif bagi
investor, termasuk fasilitasi penyediaan lahan dan dukungan kemitraan antara
investor besar dengan pelaku UMKM lokal.
"Kemitraan ini penting agar pertumbuhan investasi juga berdampak
langsung pada penguatan ekonomi masyarakat," jelasnya.
Pemanfaatan teknologi digital juga menjadi fokus utama dalam strategi
promosi. Melalui media sosial, website resmi DPMPTSP, dan platform digital
seperti Forum Investasi Lampung (FOILA) informasi tentang peluang dan
keunggulan investasi di Lampung disampaikan secara luas dan transparan.
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor terus diperkuat. DPMPTSP Lampung
bersinergi dengan berbagai pihak, antara lain Kantor Perwakilan Bank Indonesia
(KPwBI) Provinsi Lampung, Kementerian Investasi/BKPM, serta pemerintah
kabupaten/kota di seluruh Lampung.
"Sebagai dasar kebijakan dan acuan bagi calon investor, DPMPTSP juga
menyusun data dan profil investasi secara komprehensif," pungkasnya. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Jumat 18 Juli 2025 dengan
judul “Investasi Masuk Lampung 3,3 Triliun dari Target 10,7 Triliun”
Berita Lainnya
-
Polresta Bandar Lampung Musnahkan Narkotika Senilai Rp6,8 Miliar
Jumat, 18 Juli 2025 -
Khusni Mubarak Buronan Kasus Korupsi Pembangunan Mess Guru MAN IC Lamtim Ditangkap di Rumah Makan
Jumat, 18 Juli 2025 -
KSOP dan PELINDO Gelar Kopi Sore Guna Jaga Kondusivitas Pelabuhan dan Perkuat Sinergi Serta Kolaborasi
Kamis, 17 Juli 2025 -
Bahas Narkoba dan Pinjol, Sudin Tekankan Pentingnya Peran Orang Tua Saat Kunjungan ke Sukarame
Kamis, 17 Juli 2025