Sidak ke Pasar hingga Pabrik, Wakil Wali Kota Metro Temukan 10 Merk Beras Diduga Oplosan

Wakil Walikota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana saat melakukan sidak ke sejumlah supermarket dan menemukan sejumlah merk beras yang diduga dioplos. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Upaya
tegas Pemerintah Kota Metro dalam menjaga keamanan pangan dan melindungi
konsumen akhirnya membuahkan hasil. Inspeksi mendadak (sidak) besar-besaran
yang dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana
menemukan 10 merek beras premium yang diduga merupakan produk oplosan.
Sidak yang dilakukan Jum'at
pagi (18/7/2025) itu menyisir pasar tradisional, ritel modern, hingga pabrik
penggilingan dan pengemasan beras di wilayah Kota Metro.
Tim gabungan yang turun ke
lapangan terdiri dari Dinas Perdagangan, DKP3 Kota Metro, Satpol-PP, Satgas
Pangan Polres Metro, TNI Kodim 0411/KM, dan Kejaksaan Negeri Metro. Mereka
melakukan pengecekan menyeluruh atas puluhan produk beras yang beredar di
masyarakat, menindaklanjuti peringatan dari Kementerian Pertanian RI terkait
indikasi beras oplosan yang beredar secara nasional.
"Saya bersama Dinas
Perdagangan dan DKP3 melakukan pengecekan terhadap beberapa ritel beras, baik
di minimarket maupun supermarket, menyikapi adanya indikasi beras oplosan. Kami
ingin memastikan apakah merk-merk yang diidentifikasi pemerintah pusat juga
beredar di Metro,” ujar Wakil Wali Kota Dr. Rafieq disela Sidak yang
dilakukannya.
Dalam sidak tersebut, tim
menemukan produk dari CV Sumber Jaya dan beberapa perusahaan lainnya yang
diduga mengandung unsur pengoplosan. Sejumlah sampel beras dari beberapa
produsen tersebut telah dikumpulkan untuk uji laboratorium lebih lanjut.
“Semoga hasilnya tidak buruk.
Harapan kami masyarakat bisa tenang dan tetap percaya terhadap sistem
pengawasan yang kami jalankan,” ucap Rafieq.
Dari hasil sidak yang
dilakukan di berbagai titik distribusi, tim mencatat ada 10 merek beras premium
yang diduga telah dioplos. Kesepuluh merek tersebut meliputi Alfamidi Setra
Pulen, Raja Platinum, Raja Ultima, Topi Koki, Subur Jaya, Dua Koki, Raja Udang,
Kakak Adik, Setra Ramos dan Sania.
Mayoritas merk ini berlabel
premium dan dijual di pasar modern maupun tradisional, dengan harga yang cukup
tinggi. Namun dari pemeriksaan visual dan uji organoleptik awal, ditemukan
indikasi bahwa beras tersebut tidak sesuai dengan label mutu dan jenis yang
tertera, termasuk dugaan adanya campuran antara beras medium dan premium, serta
pencampuran varietas berbeda.
"Tujuan kami bukan hanya
untuk menindak, tapi agar masyarakat tidak merasa resah saat membeli dan para
pedagang juga tidak salah dalam menjual,” ujar Rafieq.
Sidak tak hanya menyasar toko
modern seperti Alfamidi, Indomaret, Supermarket Indo Metro, Chandra Department
Store, dan PB Swalayan, namun juga menyentuh pasar tradisional dan dua pabrik
penggilingan dan pengemasan besar di Metro, salah satunya adalah CV Bumi Jaya
Sejati yang diketahui memproduksi beras merk Raja Udang dan Kakak Adik. Dua
merk yang termasuk dalam daftar temuan dugaan beras oplosan.
Jika dari hasil uji
laboratorium nanti terbukti adanya pengoplosan, Pemerintah Kota Metro akan
meminta pihak ritel untuk segera menarik produk-produk tersebut dari peredaran.
Selain itu, akan ada
pemberian sanksi administratif hingga pelaporan hukum, terutama jika terbukti
ada unsur penipuan konsumen atau pelanggaran terhadap Undang-Undang Pangan.
"Jika nanti hasil uji
membuktikan adanya pelanggaran, kami akan meminta ritel menarik produk dari
etalase. Ini menyangkut kesehatan masyarakat dan kredibilitas ekonomi daerah,”
tandas Rafieq.
Pemerintah mengimbau
masyarakat untuk tidak panik namun tetap waspada. Bila menemukan produk beras
dengan mutu yang mencurigakan, masyarakat dapat melaporkan ke Dinas Perdagangan
atau menghubungi Satgas Pangan Kota Metro. (*)
Berita Lainnya
-
Polisi Tangkap Kakak Beradik Terduga Pengedar Narkoba Asal Metro Pusat
Jumat, 18 Juli 2025 -
Penjualan 10 Merk Beras Diduga Oplosan Sementara Dilarang Beredar di Metro
Jumat, 18 Juli 2025 -
Wali Kota Metro Sidak Disdukcapil Usai Viral Pegawai Diduga Main TikTok
Kamis, 17 Juli 2025 -
Pemkot Metro Genjot Reformasi Pajak Daerah Lewat Pemutakhiran Data dan Digitalisasi
Kamis, 17 Juli 2025