• Jumat, 18 Juli 2025

Sidak ke Pasar hingga Pabrik, Wakil Wali Kota Metro Temukan 10 Merk Beras Diduga Oplosan

Jumat, 18 Juli 2025 - 11.36 WIB
216

Wakil Walikota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana saat melakukan sidak ke sejumlah supermarket dan menemukan sejumlah merk beras yang diduga dioplos. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Upaya tegas Pemerintah Kota Metro dalam menjaga keamanan pangan dan melindungi konsumen akhirnya membuahkan hasil. Inspeksi mendadak (sidak) besar-besaran yang dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana menemukan 10 merek beras premium yang diduga merupakan produk oplosan.

Sidak yang dilakukan Jum'at pagi (18/7/2025) itu menyisir pasar tradisional, ritel modern, hingga pabrik penggilingan dan pengemasan beras di wilayah Kota Metro.

Tim gabungan yang turun ke lapangan terdiri dari Dinas Perdagangan, DKP3 Kota Metro, Satpol-PP, Satgas Pangan Polres Metro, TNI Kodim 0411/KM, dan Kejaksaan Negeri Metro. Mereka melakukan pengecekan menyeluruh atas puluhan produk beras yang beredar di masyarakat, menindaklanjuti peringatan dari Kementerian Pertanian RI terkait indikasi beras oplosan yang beredar secara nasional.

"Saya bersama Dinas Perdagangan dan DKP3 melakukan pengecekan terhadap beberapa ritel beras, baik di minimarket maupun supermarket, menyikapi adanya indikasi beras oplosan. Kami ingin memastikan apakah merk-merk yang diidentifikasi pemerintah pusat juga beredar di Metro,” ujar Wakil Wali Kota Dr. Rafieq disela Sidak yang dilakukannya.

Dalam sidak tersebut, tim menemukan produk dari CV Sumber Jaya dan beberapa perusahaan lainnya yang diduga mengandung unsur pengoplosan. Sejumlah sampel beras dari beberapa produsen tersebut telah dikumpulkan untuk uji laboratorium lebih lanjut.

“Semoga hasilnya tidak buruk. Harapan kami masyarakat bisa tenang dan tetap percaya terhadap sistem pengawasan yang kami jalankan,” ucap Rafieq.

Dari hasil sidak yang dilakukan di berbagai titik distribusi, tim mencatat ada 10 merek beras premium yang diduga telah dioplos. Kesepuluh merek tersebut meliputi Alfamidi Setra Pulen, Raja Platinum, Raja Ultima, Topi Koki, Subur Jaya, Dua Koki, Raja Udang, Kakak Adik, Setra Ramos dan Sania.

Mayoritas merk ini berlabel premium dan dijual di pasar modern maupun tradisional, dengan harga yang cukup tinggi. Namun dari pemeriksaan visual dan uji organoleptik awal, ditemukan indikasi bahwa beras tersebut tidak sesuai dengan label mutu dan jenis yang tertera, termasuk dugaan adanya campuran antara beras medium dan premium, serta pencampuran varietas berbeda.

"Tujuan kami bukan hanya untuk menindak, tapi agar masyarakat tidak merasa resah saat membeli dan para pedagang juga tidak salah dalam menjual,” ujar Rafieq.

Sidak tak hanya menyasar toko modern seperti Alfamidi, Indomaret, Supermarket Indo Metro, Chandra Department Store, dan PB Swalayan, namun juga menyentuh pasar tradisional dan dua pabrik penggilingan dan pengemasan besar di Metro, salah satunya adalah CV Bumi Jaya Sejati yang diketahui memproduksi beras merk Raja Udang dan Kakak Adik. Dua merk yang termasuk dalam daftar temuan dugaan beras oplosan.

Jika dari hasil uji laboratorium nanti terbukti adanya pengoplosan, Pemerintah Kota Metro akan meminta pihak ritel untuk segera menarik produk-produk tersebut dari peredaran.

Selain itu, akan ada pemberian sanksi administratif hingga pelaporan hukum, terutama jika terbukti ada unsur penipuan konsumen atau pelanggaran terhadap Undang-Undang Pangan.

"Jika nanti hasil uji membuktikan adanya pelanggaran, kami akan meminta ritel menarik produk dari etalase. Ini menyangkut kesehatan masyarakat dan kredibilitas ekonomi daerah,” tandas Rafieq.

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak panik namun tetap waspada. Bila menemukan produk beras dengan mutu yang mencurigakan, masyarakat dapat melaporkan ke Dinas Perdagangan atau menghubungi Satgas Pangan Kota Metro. (*)