• Kamis, 24 Juli 2025

Pekerja Migran Asal Lamtim Meninggal di Korea Selatan

Rabu, 23 Juli 2025 - 19.39 WIB
42

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Lampung Timur – Kabar duka datang dari Korea Selatan. Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lampung Timur, Novia Natasya (28), dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (22/7/2025). Almarhumah adalah warga RT 022 RW 005, Desa Pugung Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik, yang bekerja di sebuah pabrik manufaktur melalui jalur resmi pemerintah.

Kabar meninggalnya Novia sontak mengundang duka mendalam dari sesama rekan PMI di Korea Selatan. Salah satunya adalah Puput, teman sekaligus rekan kerja almarhumah, yang menyampaikan kesedihannya saat dihubungi oleh Kupas Tuntas melalui sambungan telepon. Rabu (23/7/2025).

Awalnya, suara Puput terdengar biasa saat menjawab salam. Namun, ketika ditanya lebih lanjut mengenai Novia, terdengar jeda cukup lama. Ia seperti terdiam, sebelum akhirnya menjawab dengan suara terbata-bata, “Ya, Novia orang baik. Dia banyak disukai kawan-kawan. Kini kami semua berduka,” ucapnya singkat.

Setelah menenangkan diri, Puput melanjutkan ceritanya. Ia mengatakan bahwa kepergian Novia menjadi pukulan berat bagi para PMI asal Lampung yang bekerja di Korea Selatan. Sosoknya dikenal ramah, ringan tangan, dan kerap membantu sesama pekerja migran.

"Rekan-rekan sangat terpukul. Maka kami bersama kawan-kawan turut berbelasungkawa dan mengumpulkan sedikit dana sebagai bentuk kepedulian kami kepada almarhumah," tutur Puput dengan nada sendu.

Sementara itu, pihak Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Lampung melalui Ketua Tim Perlindungan, Lisye Nuriska, membenarkan kabar duka tersebut. Ia menjelaskan bahwa almarhumah Novia berangkat ke Korea Selatan secara resmi melalui program pemerintah.

“Benar, almarhumah merupakan peserta program Jituji. Kami turut berduka dan sudah berkomunikasi langsung dengan pihak keluarga,” ujar Lisye saat diwawancarai, Rabu (23/7/2025).

Namun demikian, BP3MI Lampung belum bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai kepulangan jenazah maupun penyebab pasti kematian Novia. Hal tersebut dikarenakan masih menunggu data resmi dari pihak KBRI di Korea Selatan.

“Kalau sudah tertuang di dalam braafak (berita acara fakta) dan sudah turun, barulah kami bisa memberikan informasi yang lebih lengkap. Saat ini kami masih menunggu dari KBRI,” jelas Lisye.

Ia menambahkan, saat ini jenazah Novia masih berada di Korea Selatan. Proses administrasi pemulangan masih berjalan sesuai protokol internasional dan prosedur antarnegara yang berlaku.

Terkait berbagai spekulasi penyebab meninggalnya Novia, pihak BP3MI mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum pasti. “Kami belum bisa memastikan apakah almarhumah meninggal karena sakit atau kecelakaan kerja. Nanti kalau sudah ada data lengkap, pasti kami sampaikan,” katanya.

Lisye juga menyampaikan pesan khusus kepada keluarga korban dan masyarakat di Lampung Timur agar tidak mudah tergoda dengan tawaran jasa pengurusan jenazah dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Sebab almarhumah berangkat secara resmi melalui program pemerintah. Maka pengurusan kepulangan jenazah akan ditangani langsung oleh BP3MI dan KBRI,” tegasnya.

Pihak BP3MI juga akan membantu pengurusan klaim BPJS Ketenagakerjaan yang menjadi hak dari almarhumah sebagai PMI yang terdaftar secara legal.

“Nanti kami juga yang mengurus klaim BPJS Tenaga Kerjanya. Jadi, bila ada yang menawarkan bantuan jasa pengurusan, lebih baik tidak usah ditanggapi. Hal ini sudah kami sampaikan ke pihak keluarga,” tambah Lisye.

Novia Natasya selama ini diketahui bekerja di sektor manufaktur di Korea Selatan. Ia telah menjalani masa kerja sesuai kontrak dan dikenal memiliki semangat kerja tinggi.

Kehilangan Novia menjadi luka mendalam tidak hanya bagi keluarga di Lampung Timur, tapi juga bagi komunitas PMI di luar negeri yang menganggapnya sebagai bagian dari keluarga besar.

Hingga berita ini ditulis, suasana duka masih menyelimuti rumah duka di Desa Pugung Raharjo. Keluarga besar almarhumah masih menantikan kepulangan jenazah untuk dimakamkan di tanah kelahiran.

Pemerintah melalui BP3MI dan KBRI berkomitmen akan mengawal proses pemulangan jenazah Novia Natasya hingga sampai ke tanah air dengan baik dan penuh hormat.

Kisah Novia menjadi pengingat bahwa di balik perjuangan para PMI mencari nafkah di negeri orang, terdapat risiko dan pengorbanan yang tidak kecil. Mereka adalah pahlawan devisa yang layak dihargai dan dilindungi. (*)