‎Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kabar gembira bagi penggemar musik era 90-an, khususnya pencinta KLa Project. Akurpro Indonesia resmi mengumumkan penyelenggaraan konser eksklusif bertajuk KLa Project Romansa yang akan digelar di Graha Wangsa, Kota Bandar Lampung pada Sabtu, 4 Oktober 2025.

‎Direktur Akurpro Indonesia, Akhmad Wahyudi Ringgala atau yang akrab disapa Awe, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sebanyak 1.200 tiket untuk para penonton.

Kapasitas tersebut merupakan jumlah maksimal yang dapat ditampung oleh Graha Wangsa.

‎“Acara akan dimulai pukul 20.00 WIB hingga 22.00 WIB dengan open gate mulai pukul 17.00 WIB. Tiket tersedia sebanyak 1.200, sesuai kapasitas maksimal gedung,” ujar Awe dalam konferensi pers di Nuwow 99 & Resto.

‎Tiket konser akan dijual secara online melalui platform lokal kejartiket.com. Penjualan tahap awal atau war ticket berlangsung mulai 28 Juli hingga 2 Agustus 2025.

Sementara itu, presale 1 digelar 10–14 Agustus, presale 2 pada 22–26 Agustus, dan penjualan reguler dibuka dari 27 Agustus hingga 4 Oktober 2025.

‎“Untuk pembelian offline dan info lengkapnya bisa cek Instagram kami di @akurpro,” tambah Awe.

‎Konser ini juga akan menghadirkan suasana nostalgia dengan tema 1990-an, lengkap dengan dekorasi dan atribut khas seperti dingdong.

Sebanyak 800 penonton akan mendapatkan tempat duduk, sementara 400 sisanya disiapkan untuk area berdiri.

‎Kategori Tiket dan Harga Founder Akurpro Indonesia, Kurnia Oktaviani atau akrab disapa Nunung, menjelaskan bahwa pihaknya menyediakan tiga kategori tiket:

• ‎Diamond: Rp 800 ribu – Rp 1 juta (duduk dengan kursi)
• ‎Gold: Rp 500 ribu – Rp 600 ribu
• ‎KLanese: Rp 150 ribu – Rp 300 ribu

‎“Kami memilih Graha Wangsa karena ruangannya nyaman, akustiknya bagus, dan parkirnya luas. Konser ini kami kemas eksklusif agar penonton dewasa bisa menikmati hiburan dengan nyaman,” kata Nunung.

‎Lebih lanjut, Nunung menambahkan bahwa konser ini menyasar generasi milenial dan gen Z.

“Kami ingin generasi muda mengenal lebih jauh karya besar musisi 1990-an seperti KLa Project,” ujarnya.

‎HAKI dan Line-Up Tambahan

‎Akurpro menegaskan bahwa konsep konser 1990-an yang mereka usung telah terdaftar dalam HAKI. Jika ada pihak yang menggunakan nama serupa tanpa izin, bisa dipertanyakan legalitasnya.

‎Sementara itu, Edi Syafril atau Uyung dari tim Akurpro mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan kehadiran artis-artis 90-an lain sebagai pendamping KLa Project. Namun, nama-nama tersebut masih dalam tahap finalisasi.

‎“Kami sudah berkomunikasi dengan beberapa manajemen artis. Semoga pelaksanaan konser berjalan lancar dan bisa memberikan hiburan yang berkesan bagi masyarakat Lampung,” kata Uyung. (*)