• Sabtu, 26 Juli 2025

Bupati Ela Dorong Pengembangan Kakao Lewat Asosiasi Petani Kakao Lampung Timur

Jumat, 25 Juli 2025 - 19.09 WIB
74

Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah saat menghadiri Musyawarah I Asosiasi Petani Kakao Lampung Timur di Kantor Kecamatan Sekampung Udik, Kamis (25/7/2025). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Timur – Pemerintah Kabupaten Lampung Timur terus mendorong penguatan sektor pertanian, khususnya komoditas kakao yang kini mulai dilirik sebagai salah satu potensi unggulan. Hal itu disampaikan Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah saat menghadiri Musyawarah I Asosiasi Petani Kakao Lampung Timur di Kantor Kecamatan Sekampung Udik, Kamis (25/7/2025).

Musyawarah tersebut diikuti puluhan petani kakao dari dua kecamatan, yakni Sekampung Udik dan Way Jepara. Para petani tampak antusias mengikuti agenda yang bertujuan untuk memperkuat sinergi antara petani dan menyatukan visi dalam pengembangan kakao sebagai komoditas strategis.

Dalam sambutannya, Bupati Ela menegaskan bahwa kakao adalah komoditas yang sangat potensial untuk dikembangkan di Lampung Timur. Menurutnya, kondisi lahan dan konstruksi tanah di beberapa wilayah sangat mendukung bagi tanaman kakao.

"Kakao menjadi komoditas unggulan, dan saya melihat sendiri tanaman kakao setinggi 1,5 meter sudah banyak buahnya. Ini menjadi contoh bahwa Lampung Timur punya potensi besar," ujar Ela.

Ia berharap, kehadiran asosiasi petani kakao ini mampu menjadi wadah untuk meningkatkan kapasitas dan sumber daya para petani. Melalui asosiasi ini pula, pengetahuan dan pengalaman pengurus yang lebih dulu memahami budidaya kakao bisa ditransfer ke petani lainnya.

“Kunci dari kemajuan pertanian adalah kolaborasi dan transfer ilmu. Jangan sampai ilmu hanya berhenti di satu titik, tapi harus menyebar ke seluruh petani,” tambahnya.

Bupati Ela juga menyampaikan komitmen Pemerintah Daerah untuk memberikan dukungan penuh terhadap para petani kakao, baik dalam hal pendampingan teknis maupun akses pemasaran hasil panen. Dinas terkait akan dilibatkan secara aktif dalam program ini.

“Kami akan support melalui dinas pertanian dan ketahanan pangan, termasuk membantu membuka akses pasar serta melakukan pendampingan secara berkelanjutan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Ela juga menyinggung soal banyaknya produk olahan berbahan dasar cokelat yang dijual dengan harga mahal di berbagai kota besar. Menariknya, sebagian besar bahan bakunya berasal dari kebun-kebun kakao di Lampung Timur.

“Sayangnya, kita selama ini hanya menjual bahan baku. Harapan saya, ke depan Lampung Timur bisa memproduksi sendiri cokelat dan produk turunannya agar nilai ekonominya lebih tinggi,” ujarnya.

Ia menilai pentingnya perhatian yang seimbang terhadap berbagai jenis pertanian di Lampung Timur. Selama ini, petani palawija seperti padi dan jagung memang lebih banyak mendapat dukungan, namun potensi kakao juga tak kalah penting untuk dikembangkan.

“Jangan sampai ada kesan bahwa pemerintah hanya memperhatikan petani palawija. Itu tidak benar. Saya ingin semua petani, termasuk petani kakao, bisa sejahtera,” katanya.

Untuk itu, Ela mendorong pendekatan berbasis kondisi tanah dan lingkungan dalam menentukan komoditas pertanian yang akan dikembangkan. Menurutnya, tanaman harus disesuaikan dengan karakteristik lahan.

“Tanah merah dan tidak memiliki sawah teknis lebih cocok ditanami kakao, sementara wilayah dengan irigasi teknis dan tanah berunsur pasir bisa dimaksimalkan untuk padi dan palawija,” paparnya.

Ela berharap para petani di Lampung Timur bisa lebih semangat dan optimis dalam mengembangkan kakao, apalagi dengan adanya wadah seperti asosiasi yang bisa memperkuat jaringan dan akses informasi.

Di akhir sambutannya, Bupati menegaskan bahwa pembangunan sektor pertanian harus merata dan menyentuh semua komoditas unggulan agar tercipta kesejahteraan bagi seluruh petani di daerah.

"Petani adalah tulang punggung daerah. Jika petani sejahtera, maka Lampung Timur pasti maju," pungkas Ela. (*)