• Kamis, 31 Juli 2025

Terjadi 111 Kasus Kebakaran di Bandar Lampung, Mayoritas Karena Korsleting Listrik

Rabu, 30 Juli 2025 - 14.43 WIB
23

Kepala Damkarmat Kota Bandar Lampung, Anthoni Irawan. Foto: Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung mencatat sebanyak 111 kejadian kebakaran terjadi sepanjang Januari hingga Juli 2025. Mayoritas insiden disebabkan oleh korsleting listrik, yang mencapai 68 kasus.

Kepala Damkarmat Kota Bandar Lampung, Anthoni Irawan, mengatakan, kasus kebakaran terbanyak terjadi pada bulan Juni sebanyak 21 kasus, disusul bulan Juli dengan 17 kasus.

"Hingga pertengahan tahun ini, kami menangani 111 kejadian kebakaran di berbagai wilayah Bandar Lampung," ujar Anthoni, Rabu (30/7/2025).

Adapun rincian jumlah kebakaran per bulan yaitu: Januari 15 kasus, Februari 14 kasus, Maret 16 kasus, April 16 kasus, Mei 12 kasus, Juni 21 kasus, Juli 17 kasus.

Selanjutnya, jenis kebakaran yang ditangani Damkarmat antara lain kebakaran lahan 14 kasus, kebakaran bangunan penduduk 31 kasus.

Serta kebakaran bangunan industri 7 kasus, lalu kebakaran bangunan umum 6 kasus, dan kebakaran kendaraan 8 kasus.

“Sebagian besar kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik, mencapai 68 kasus dari total kejadian,” jelasnya.

Secara khusus, Anthoni menyebut pada bulan Juli saja terjadi 17 kebakaran, dengan rincian kebakaran lahan 5 kasus, bangunan penduduk 2 kasus, bangunan industri 1 kasus, lalu bangunan umum 1 kasus, kendaraan 1 kasus dan korsleting listrik 9 kasus.

Mengantisipasi potensi kebakaran, Damkarmat mengimbau masyarakat untuk melakukan sejumlah langkah pencegahan, terutama di lingkungan rumah tinggal dan tempat usaha.

"Beberapa langkah yang disarankan pertama melakukan pemeriksaan rutin instalasi listrik sesuai standar keamanan, mengganti kabel listrik yang tidak layak pakai, " ucapnya.

Kemudian, menggunakan peralatan kompor gas berstandar SNI, tidak meninggalkan kompor menyala tanpa pengawasan dan mencabut regulator gas dari tabung saat meninggalkan rumah.

"Keselamatan merupakan tanggung jawab bersama. Kami harap warga lebih waspada dan proaktif mencegah terjadinya kebakaran," tutup Anthoni. (*)