• Jumat, 01 Agustus 2025

Pemprov Lampung Luncurkan Kelas Cangkok, Siswa Berprestasi di Daerah 3T Akan Sekolah di SMA Unggulan

Kamis, 31 Juli 2025 - 14.04 WIB
17

Kepala Disdikbud Provinsi Lampung Thomas Amirico saat dimintai keterangan, Kamis (31/7/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung resmi meluncurkan program Kelas Cangkok sebagai upaya meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi siswa-siswi berprestasi dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Kepala Disdikbud Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengatakan jika pada bulan Agustus mendatang pihaknya akan mulai melakukan seleksi terhadap anak berprestasi yang berada di daerah 3T.

"Kemarin kita sudah launcing kelas cangkok  dan bulan depan kita akan seleksi. Tujuan nya adalah menyeleksi anak-anak berprestasi yang tidak mampu di daerah 3T untuk kita cangkokan di sekolah unggul di Bandar Lampung," kata dia saat dimintai keterangan, Kamis (31/7/2025).

Thomas mengatakan jika program tersebut akan menyasar anak-anak berprestasi namun berasal dari keluarga tidak mampu di berbagai wilayah 3T seperti Way Kanan, Pesisir Barat, Mesuji, dan Tanggamus.

"Mereka akan kita biayai baik itu biaya kos nya, makan, dan juga pembelajaran nya akan kita biayai dengan APBD selama satu tahun dan kedepan ketika mereka lulus kita arahkan ke PTN di Lampung maupun luar Lampung," tuturnya.

Menurut Thomas, pada tahap awal pihak nya menyiapkan 30 hingga 50 siswa untuk mengikuti program tersebut. Dimana siswa nya akan dilakukan pemilihan secara selektif dan obyektif.

"Kuota sementara ini yang kita siapkan 30 sampai 50 orang. Rencananya bulan depan kita seleksi dan ini seleksi nya obyektif benar-benar anak yang tidak mampu dan tujuannya meningkatkan kualitas hidup," imbuhnya.

Ia mengatakan siswa-siswa tersebut akan mengikuti kelas khusus di SMA unggulan seperti SMA Negeri 2, SMA Negeri 5, dan SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

"Setelah ujian, mereka akan kembali ke sekolah asal agar hasil pendidikan mereka bisa memberikan motivasi bagi siswa lain di daerah masing-masing," imbuhnya.

Ia menjelaskan meski belajar di Bandar Lampung, para siswa tetap tercatat sebagai siswa di sekolah induk di daerahnya. Skema ini dibuat agar lulusan berkualitas tetap berasal dari sekolah-sekolah di wilayah 3T.

"Program ini bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kita ingin tunjukkan bahwa pendidikan adalah jalan utama untuk membangun daerah," pungkas Thomas. (*)