• Jumat, 01 Agustus 2025

Ruang Aspirasi PDI Perjuangan Lampung Dinilai Jadi Bukti Nyata Keberpihakan pada Rakyat

Kamis, 31 Juli 2025 - 14.21 WIB
30

Pengamat politik dari Universitas Lampung, Darmawan Purba. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung akan meluncurkan Ruang Aspirasi dan Pengaduan Masyarakat secara serentak di 15 kabupaten/kota pada 17 Agustus 2025. Program ini dirancang sebagai saluran resmi partai untuk menampung langsung keluhan, masukan, dan kebutuhan masyarakat dari berbagai lapisan.

Pengamat politik dari Universitas Lampung, Darmawan Purba, menilai inisiatif tersebut sebagai bentuk nyata pelaksanaan fungsi dasar partai politik dalam sistem demokrasi.

“Membuka ruang aspirasi secara terbuka adalah tugas fundamental partai. Ini adalah wujud konkret dari partai dalam mengartikulasikan kepentingan rakyat,” ujar Darmawan saat dimintai tanggapan, Kamis (31/7/2025).

Menurutnya, ruang ini memberi kesempatan bagi masyarakat untuk menyampaikan isu-isu strategis seperti ekonomi, pertanian, ketenagakerjaan, hingga dinamika sosial secara terstruktur dan berkelanjutan.

Ia menambahkan, pemilihan momentum peluncuran yang bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia dan bulan Bung Karno, dinilai tepat dan sarat makna.

“Momen ini tidak hanya simbolis, tapi juga strategis. Ini menegaskan bahwa partai hadir bersama rakyat, serta tidak menutup mata terhadap persoalan yang mereka hadapi,” jelas Darmawan.

Darmawan menekankan bahwa aspirasi yang diterima harus dikaji secara objektif dan faktual, untuk kemudian diterjemahkan menjadi rumusan kebijakan yang relevan.

“Aspirasi masyarakat tidak boleh hanya dianggap sebagai sentimen. Di situlah letak tanggung jawab politik yang sesungguhnya,” tegasnya.

Keberhasilan program ini, lanjutnya, dapat diukur dari sejauh mana hasil penjaringan aspirasi bisa diintegrasikan ke dalam proses pengambilan keputusan, seperti penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau program kerja pemerintah daerah.

“Kalau suara masyarakat benar-benar masuk ke dalam kebijakan daerah, itu indikator paling konkret bahwa partai berfungsi sebagai penghubung antara rakyat dan negara,” ungkap Darmawan.

Ia juga menilai PDIP memiliki posisi strategis untuk menjalankan peran ini secara maksimal, mengingat partai tersebut saat ini berada di luar pemerintahan pusat.

“Sebagai partai besar yang tengah berada di luar kekuasaan nasional, PDIP justru memiliki ruang lebih luas untuk fokus pada isu-isu publik dan memperjuangkan kepentingan rakyat secara konsisten,” ujarnya.

Darmawan menutup dengan harapan agar program Ruang Aspirasi ini dijalankan secara konsisten, tidak hanya sebagai instrumen konsolidasi internal, tetapi juga sebagai saluran nyata partisipasi warga dalam pembangunan.

“Kalau dikelola dengan serius dan berkelanjutan, program ini bisa menjadi sarana komunikasi politik yang memperkuat demokrasi partisipatif di tingkat lokal,” pungkasnya. (*)