Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Warga di sekitar Jalan Soekarno Hatta, Bypass, Kelurahan Campang Raya, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung, digegerkan dengan kasus pembunuhan seorang wanita yang terjadi di mess gudang milik Bulog, Senin (4/8/2025) sore.

Korban diketahui bernama Siska, Warga Karang Maritim, Panjang Kota Bandar Lampung. Ia ditemukan tewas bersimbah darah, diduga dibunuh oleh kekasihnya sendiri, Riduan, yang bekerja sebagai buruh di gudang tersebut.

Menurut kesaksian Evi, rekan kerja pelaku, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, Riduan dan Siska tengah berada di dalam mess. 

Tak lama kemudian, Iwan terlihat keluar sambil membawa celurit yang berlumuran darah, lalu pergi meninggalkan lokasi.

“Saya tadi disuruh nelpon ambulans. Saya kira korbannya masih hidup, tapi pas saya masuk, sudah tergeletak. Lehernya luka, kena celurit,” ujar Evi saat ditemui di depan gudang Bulog Senin (4/8/25) malam.

Evi mengatakan, Iwan dan korban memang kerap terlihat bersama di mess tersebut. Hubungan keduanya sudah terjalin sekitar satu tahun. Meski sesekali terdengar percekcokan, tidak pernah terlihat adanya kekerasan fisik sebelumnya.

“Mereka sering ketemu di sini. Ceweknya kerja di BW. Mereka pacaran sudah hampir setahun,” jelasnya.

Yang mengejutkan, sebelum kejadian, Iwan sempat mengunggah status WhatsApp berupa foto bersama korban dengan tulisan “Tidak ada yang bisa memisahkan kita selain kematian.” ungkap Evi

Kanit Reskrim Polsek Sukarame, Ipda Haidir, membenarkan peristiwa tersebut. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk proses otopsi.

“Benar, anggota juga sudah melakukan olah TKP. Jenazah korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk keperluan otopsi, pelaku sudah diamankan masih proses pemeriksaan. Informasi lebih lanjut segera kami sampaikan,” kata Haidir.

Sementara, dari pantauan dilokasi, sejumlah warga berkerumun di depan gerbang gudang bulog usai mendapati kabar adanya peristiwa pembunuhan tersebut. (*)