• Senin, 04 Agustus 2025

Pemprov Lampung Fokus Tekan Angka Kemiskinan dari Akar Masalah

Senin, 04 Agustus 2025 - 11.53 WIB
20

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setprov Lampung, Mulyadi Irsan, saat dimintai keterangan, Senin (4/8/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengaku akan terus mengintensifkan program penanggulangan kemiskinan dengan menyasar langsung akar persoalan di masyarakat.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setprov Lampung, Mulyadi Irsan mengatakan, pihaknya fokus menurunkan angka kemiskinan, khususnya pada kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan terendah, yakni desil 1 dan 2.

"Utamanya adalah bagaimana penguatan dan pengurangan beban bagi desil 1 dan 2. Kemudian pendampingan terhadap masyarakat. Intinya, program yang ada di OPD Pemprov Lampung mengarah ke penurunan angka kemiskinan," kata dia, saat dimintai keterangan, Senin (4/8/2025).

Menurut Mulyadi, penanganan kemiskinan di Provinsi Lampung dilakukan secara bertahap dan sistematis sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Pendekatan utama yang dilakukan adalah penguatan bagi masyarakat miskin serta pengurangan beban hidup melalui berbagai program yang tersebar di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

"Kemiskinan itu pada dasarnya adalah ketidakmampuan masyarakat dalam mengakses kebutuhan dasar. Maka yang kami benahi adalah akar masalahnya, mulai dari akses pendidikan, kesehatan, hingga pendapatan," jelasnya.

Ia menambahkan, intervensi bagi kelompok desil 1 dan 2 dilakukan melalui berbagai program pemberdayaan, bantuan sosial yang tepat sasaran, serta pendampingan berkelanjutan agar mereka mampu mandiri secara ekonomi.

Terkait kemiskinan di wilayah perkotaan, Mulyadi menyoroti isu utama yang menjadi penyebabnya, yaitu minimnya lapangan pekerjaan.

"Tren angka pengangguran terbuka secara makro memang lebih tinggi di kota-kota besar. Namun, bukan berarti kabupaten tidak terdampak. Karena itu, kami dorong inklusivitas agar pertumbuhan ekonomi juga dirasakan oleh semua lapisan masyarakat," katanya.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat persentase penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 10,00 persen, menurun 0,62 persen poin dibandingkan September 2024, dan menurun 0,69 persen poin dibandingkan Maret 2024.

Jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 tercatat sebanyak 887,02 ribu orang, menurun 52,28 ribu orang dibandingkan September 2024, dan menurun 54,21 ribu orang dibandingkan Maret 2024.

Persentase penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2025 sebesar 7,49 persen, menurun 0,42 persen poin dibandingkan September 2024. Sementara itu, persentase penduduk miskin di perdesaan sebesar 11,32 persen, menurun 0,72 persen poin dari September 2024 yang sebesar 12,04 persen.

Dibandingkan September 2024, jumlah penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2025 menurun sebanyak 10,35 ribu orang (dari 239,51 ribu orang menjadi 229,16 ribu orang). Sedangkan jumlah penduduk miskin di perdesaan menurun sebanyak 41,95 ribu orang (dari 699,80 ribu orang menjadi 657,85 ribu orang). (*)