• Rabu, 06 Agustus 2025

Sekolah Lapang Budidaya Kopi Ramah Lingkungan untuk Petani di Lampung Barat

Rabu, 06 Agustus 2025 - 11.56 WIB
54

Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Ekonomi, H. Danang Hadi Suseno, saat berfoto bersama peserta kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Lahan dan Air di Sekolah Kopi, Rabu (6/8/2025). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menggelar kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Lahan dan Air sebagai upaya mendorong pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan berdaya saing. Kegiatan tersebut diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Ekonomi, H. Danang Hadi Suseno.

Danang mengatakan, sekolah lapang ini tidak hanya memberikan pelatihan dan edukasi kepada petani, tetapi juga mendorong penerapan langsung di lapangan, terutama dalam pengelolaan lahan yang efisien serta pengurangan penggunaan bahan kimia seperti herbisida.

"Melalui kegiatan ini, kita bersama berupaya mewujudkan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan mampu meningkatkan daya saing,” ujar Danang, saat menyampaikan sambutan di sela acara yang dipusatkan di Sekolah Kopi, Rabu (6/8/2025).

Ia menambahkan, Lampung Barat dikenal sebagai salah satu sentra utama penghasil kopi di Indonesia. Karena itu, pengelolaan lahan dan air secara tepat dinilai penting, tidak hanya untuk menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil budidaya kopi.

Menurut Danang, perbaikan sistem pengelolaan lahan dan air diharapkan dapat menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan tanaman kopi secara optimal, sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani dan taraf hidup masyarakat Lampung Barat.

"Kegiatan ini menjadi momentum nyata untuk mewujudkan pertanian kopi yang lebih maju, berdaya saing, dan berkelanjutan,” tegasnya.

Selain pelatihan, kegiatan tersebut juga menggelar monitoring dan evaluasi terhadap lima kelompok tani yang telah mengikuti Sekolah Lapang periode 2021 hingga 2024.

Penilaian difokuskan pada penerapan pengelolaan lahan dengan memanfaatkan sampah organik serta pengurangan pemakaian herbisida.

Tim teknis kemudian melakukan evaluasi, verifikasi lapangan, dan penilaian terhadap kelompok tani peserta. Hasilnya, lima kelompok tani terbaik diumumkan dalam kegiatan tersebut.

Kelompok Tani Usaha Mandiri dari Pekon Sukapura meraih juara pertama dan mendapatkan hadiah berupa satu unit mesin potong rumput serta enam terpal berukuran 6 x 8 meter.

Posisi kedua diraih oleh Kelompok Tani Karya Muda dari Pekon Suka Jaya yang menerima hadiah satu unit mesin potong rumput dan empat terpal. Juara ketiga diraih oleh Kelompok Tani Argosari Makmur dari Pekon Padang Tambak yang memperoleh enam terpal.

Sementara juara keempat ditempati Kelompok Tani Karya Bakti dari Pekon Sindang Pagar dengan hadiah lima terpal, dan juara kelima diberikan kepada Kelompok Tani Sinar Galuh dari Pekon Way Petai yang mendapat empat terpal.

"Kami mengucapkan selamat kepada seluruh kelompok tani penerima penghargaan. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja dan menginspirasi kelompok tani lainnya,” kata Danang.

Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh kelompok tani peserta yang telah mengikuti pelatihan dan berkomitmen menerapkan ilmu yang diperoleh di lapangan.

Menurut Danang, pemberian hadiah atau reward ini bersifat stimulus dan diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk peningkatan kesejahteraan petani.

"Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa petani kita mampu berinovasi, beradaptasi, dan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan kedaulatan perkebunan yang berwawasan lingkungan,” tambahnya.

Danang juga menyampaikan terima kasih kepada panitia, tim evaluasi, para penyuluh, dan seluruh pihak yang mendukung suksesnya kegiatan tersebut.

"Sinergi ini harus terus kita jaga demi mewujudkan perkebunan yang lebih maju, mandiri, dan modern,” pungkasnya. (*)