Dinas ESDM Minta Pertamina Tambah Distribusi Solar dan Pertalite ke SPBU

Kabid Energi pada Dinas ESDM Provinsi Lampung, Sopian Atiek. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung meminta PT Pertamina Patra Niaga menambah distribusi BBM bersubsidi jenis solar dan Pertalite ke SPBU.
Permintaan ini disampaikan meski stok hingga akhir Juli 2025 masih tergolong aman, dengan sisa solar sebanyak 351.938 kiloliter (KL) dan Pertalite 398.983 KL. Namun, antrean truk pengantre solar yang masih sering terjadi menunjukkan perlunya peningkatan penyaluran di lapangan.
Kabid Energi pada Dinas ESDM Provinsi Lampung, Sopian Atiek, mengatakan penyaluran BBM bersubsidi, baik biosolar maupun Pertalite, hingga 31 Juli 2025 masih di bawah angka 60 persen.
"Untuk penyaluran BBM bersubsidi masih aman, tinggal bagaimana kita dorong Pertamina untuk melakukan penambahan penyaluran," kata Sopian Atiek, Rabu (6/8/2025).
Ia menyebutkan, penyaluran biosolar hingga 31 Juli 2025 sebanyak 450.266 KL, atau sebesar 56,12 persen dari kuota tahun 2025 yang berjumlah 802.204 KL.
"Atau sebesar 96,63 persen dari kuota yang seharusnya disalurkan sampai dengan bulan Juli 2025," ujarnya.
Sementara itu, untuk penyaluran Pertalite sampai dengan 31 Juli 2025 sebanyak 385.900 KL, atau 51,53 persen dari kuota tahun 2025 yang mencapai 784.883 KL.
"Atau sebesar 88,71 persen dari kuota yang seharusnya disalurkan sampai dengan bulan Juli 2025," jelasnya.
Ia menerangkan, SPBU yang berada di kawasan jalan lintas seperti By Pass Soekarno-Hatta, Kecamatan Panjang, dan Kecamatan Telukbetung, cenderung mendapatkan kuota BBM yang lebih besar dibandingkan SPBU lainnya.
"SPBU di wilayah lintas seperti By Pass dan kawasan industri biasanya mendapatkan kuota lebih besar karena permintaannya tinggi, dan lokasinya strategis bagi kendaraan pengangkut barang," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, rata-rata distribusi BBM untuk setiap SPBU berkisar antara 12.000 hingga 24.000 liter per hari. Pengiriman dilakukan setiap hari, tergantung pada kuota yang ditetapkan.
"Pengiriman BBM dilakukan satu kali sehari, dan dalam seminggu bisa mencapai enam kali, bahkan tujuh kali jika kuota harian SPBU tersebut cukup besar," imbuhnya.
Meskipun Dinas ESDM Lampung mengklaim stok biosolar dan Pertalite aman, namun pantauan di lapangan menunjukkan hampir setiap hari terjadi antrean truk yang akan membeli solar di hampir semua SPBU di wilayah Lampung.
Antrean truk tidak hanya terjadi di SPBU-SPBU kawasan Jalan Soekarno-Hatta dan daerah industri, tetapi hampir merata di seluruh SPBU. Bahkan, antrean truk kerap meluber hingga ke luar SPBU dan mengganggu arus lalu lintas.
Salah satu antrean truk yang sering terjadi adalah di SPBU Jalan Lintas Barat, Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, serta SPBU Jalan Raden Gunawan, Desa Negeri Sakti, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran.
Antrean truk juga tampak di SPBU Jalan Pramuka, Bandar Lampung; SPBU Jati Mulyo, Lampung Selatan; serta SPBU Kalirejo, Lampung Tengah, dan Sukoharjo, Pringsewu.
Bahkan, tidak sedikit pengemudi truk yang rela menunggu hingga berjam-jam demi mendapatkan solar.
"Kalau tidak antre, mana bisa dapat solar, Mas. Sekarang ini mana ada SPBU yang tidak ada antrean truknya? Karena memang untuk dapatkan solar ini agak susah," kata Iwan, seorang sopir truk yang ditemui di SPBU Kurungan Nyawa, Rabu (6/8/2025).
Iwan berharap, pihak Pertamina dan SPBU dapat menambah pasokan solar agar antrean truk tidak lagi terjadi. (*)
Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Kamis 07 Agustus 2025 dengan judul "Dinas ESDM Minta Pertamina Tambah Distribusi Solar dan Pertalite ke SPBU”
Berita Lainnya
-
Mensos Usut Dana Bansos 2,1 Triliun di Rekening Dormant
Kamis, 07 Agustus 2025 -
Tingkatkan Kompetensi Dosen, Prodi Kimia UIN RIL Gelar Pelatihan Instrumen Alat Laboratorium
Kamis, 07 Agustus 2025 -
Dukung Bela Negara, UIN RIL dan LANAL Lampung Sosialisasi Komponen Cadangan
Kamis, 07 Agustus 2025 -
Kerja Sama Pemprov Lampung dan Perusahaan Tiongkok Dinilai Strategis, Lampung Bisa Jadi Lumbung Jagung Nasional
Rabu, 06 Agustus 2025