• Selasa, 12 Agustus 2025

Pedagang Pasar Sukaraja Tanggamus Bertahan di Tengah Sepinya Pembeli

Senin, 11 Agustus 2025 - 15.02 WIB
20

Pedagang sayur menunggu pembeli di Pasar Sukaraja, Kecamatan Semaka, Tanggamus, yang terlihat lengang. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus – Sejumlah pedagang di Pasar Sukaraja, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus mengeluhkan sepinya pembeli sejak pandemi Covid-19 pada 2020. Kondisi itu berdampak pada penurunan omzet hingga 30–50 persen dan membuat sekitar 20 persen kios di pasar tersebut tutup.

“Mulai sepi itu dari Covid. Awalnya masih ada yang bertahan, tapi makin ke sini makin banyak yang tutup,” kata Amaruddin, pedagang kebutuhan pokok, di Pasar Sukaraja, Senin (11/8/2025).

Ia mengatakan, lemahnya daya beli masyarakat akibat paceklik turut memengaruhi transaksi di pasar tersebut.

“Kami ini bergantung pada ekonomi rakyat. Kalau hasil panen bagus dan harga membaik, kami ikut merasakan. Sekarang pembeli makin sedikit,” ujarnya.

Selain itu, pola belanja masyarakat dinilai berubah. Warga lebih memilih berbelanja di minimarket, memanfaatkan pedagang keliling, atau secara daring.

“Sekarang di dekat pasar sudah ada Alfamart dan Indomaret. Kami tidak akan mampu menyaingi toko-toko modern itu,” kata Amaruddin menambahkan.

Yati, pedagang sayur, menyebut dagangannya sering tidak habis terjual. “Dulu sehari bisa habis, sekarang sering dibawa pulang. Biaya sewa dan ongkos angkut tetap keluar,” ujarnya.

Siti, warga sekitar, mengaku jarang berbelanja di pasar tradisional, karena saat ini ada mini market, dan pedagang keliling, dan daring. “Kalau di minimarket bersih, adem, dan barang tertata rapi. Kalau online, tinggal pesan,” katanya.

Kondisi infrastruktur pasar yang kurang memadai, seperti lantai becek saat hujan, pencahayaan redup, dan akses jalan sempit, dinilai semakin mengurangi minat masyarakat untuk datang. Para pedagang berharap ada perbaikan fasilitas agar pasar kembali ramai. (*)