• Selasa, 12 Agustus 2025

Ketua MKKS: Daya Tampung dan Minat Jadi Faktor Rendahnya Lulusan Lampung Masuk PTN

Selasa, 12 Agustus 2025 - 14.13 WIB
13

Ketua MKKS SMA se-Lampung, Hendra Putra. Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Provinsi Lampung menyampaikan keprihatinan atas rendahnya angka kelulusan siswa SMA/SMK di Lampung yang berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN).

Data terbaru menunjukkan, dari sekitar 110 ribu lulusan SMA/SMK tahun 2025, hanya sekitar 12 ribu siswa yang berhasil diterima di PTN melalui seluruh jalur seleksi. Angka ini menempatkan Lampung di peringkat empat terbawah secara nasional dari total 38 provinsi.

“Atas informasi itu, terus terang kami sangat prihatin,” ujar Ketua MKKS SMA se-Lampung, Hendra Putra, Selasa (12/8/2025).

Hendra mengatakan, kondisi ini menjadi alarm bagi semua pihak, meski ia mengakui belum ada kajian ilmiah menyeluruh yang menjelaskan penyebab pasti rendahnya angka tersebut. Ia pun mengemukakan beberapa dugaan faktor yang berkontribusi.

Hendra menjelaskan bahwa jumlah kursi PTN di Lampung relatif terbatas, hanya sekitar 12.000 hingga 15.000 kursi per tahun di tiga perguruan tinggi utama: Universitas Lampung (Unila), Institut Teknologi Sumatera (Itera), dan UIN Raden Intan Lampung.

“Dengan jumlah siswa yang sangat banyak, jelas persaingan makin ketat. Apalagi jika jumlah siswa kita yang menembus PTN di luar Lampung juga masih terbatas,” jelasnya.

Hendra mengakui pihaknya belum memiliki data lengkap mengenai berapa banyak siswa yang sebenarnya mengikuti seleksi nasional seperti SNBP dan SNBT.

"Kalau yang ikut sedikit, tentu peluang lolosnya juga sedikit,” tambahnya.

Tidak semua siswa memilih melanjutkan pendidikan ke PTN. Banyak di antaranya yang lebih memilih kuliah di perguruan tinggi swasta (PTS) atau langsung masuk dunia kerja.

Siswa yang melanjutkan ke PTS jumlahnya sangat banyak. Ini juga harus dilihat sebagai bagian dari realitas pendidikan kita,” ujar Hendra.

Hendra menekankan, rendahnya partisipasi lulusan Lampung di PTN bukan hanya tanggung jawab sekolah. Ia menyarankan pemerintah daerah untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi melalui program beasiswa, bimbingan masuk PTN, serta penyediaan informasi pendidikan yang lebih merata.

“Kami juga tidak punya data pasti soal sejauh mana kemampuan finansial orang tua menjadi penghalang anak untuk melanjutkan kuliah,” tambahnya.

Di sisi lain, Kepala SMAN 9 Bandar Lampung, Hayati Nufus, menyampaikan bahwa sekolahnya justru mencatatkan capaian yang baik. Dari total sekitar 400 siswa, sebanyak 300 siswa berhasil masuk PTN, dan tiga di antaranya diterima di luar negeri.

“Persentase kelulusan kami ke PTN tahun ini sekitar 70 persen. Kalau angka provinsi menurun, bisa jadi karena banyak sekolah kecil atau siswanya memang tidak memilih kuliah,” tutupnya. (*)