Riyanto: Pringsewu Produksi 37 Ribu Ton Jagung dan 97.952 Ton Beras

Kejati Lampung Danang Suryo Wibowo melakukan pilot project penanaman jagung di Adiluwih, Pringsewu, Rabu (13/8/2025). Foto: Manalu/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Pringsewu – Kabupaten Pringsewu terus menunjukkan perannya sebagai salah satu
penopang ketahanan pangan nasional. Bupati Pringsewu, Riyanto Pamungkas,
menyampaikan bahwa pada tahun 2024, daerahnya memproduksi sekitar 37 ribu ton
jagung dan 97.952 ton beras.
Hal itu
disampaikannya saat menghadiri peluncuran program Petani Mitra Adhyaksa dan UMKM
Mitra Adhyaksa Kejari Pringsewu di Pekon Enggal Rejo, Kecamatan Adiluwih, Rabu
(13/8/2025). Acara tersebut merupakan inisiatif Kejaksaan Tinggi (Kejati)
Lampung dalam rangka pendampingan terhadap petani dan pelaku UMKM.
Kepala
Kejati Lampung, Danang Suryo Wibowo, dalam sambutannya menegaskan bahwa
kegiatan ini bukan sekadar pencitraan, melainkan memiliki makna nyata yang akan
dilakukan secara berkelanjutan oleh kejaksaan.
“Pendampingan
yang kami lakukan mencakup akses permodalan, kepastian legalitas usaha, hingga
pencegahan praktik pungli. Kami juga mendukung ketersediaan bibit jagung dan
alsintan agar tepat sasaran, termasuk penyerapan hasil panen dan antisipasi
gagal panen,” jelas Danang.
Ia juga
mengingatkan para kepala pekon di Kabupaten Pringsewu untuk berhati-hati dalam
mengelola keuangan negara. “Tidak ada ruang bagi siapa pun yang bermain-main
dengan uang negara. Bila ditemukan pelanggaran, akan kami tindak tegas,”
tegasnya.
Sementara
itu, Bupati Riyanto menjelaskan bahwa Pringsewu menargetkan produksi jagung
mencapai 48 ribu ton pada 2025. “Di Kecamatan Adiluwih saja terdapat lahan
jagung seluas 2.500 hektare. Sementara untuk padi, luas panen tahun 2024
mencapai 26.589 hektare dengan produksi 153.487 ton gabah atau setara 97.952
ton beras. Kita mengalami surplus 65.842 ton,” paparnya.
Ke depan,
Pemkab Pringsewu menargetkan pengembangan lahan sawah hingga mencapai 25 ribu
hektare sebagai langkah memperkuat ketahanan pangan daerah.
Dalam
sesi dialog interaktif, Suripto dari Gapoktan Enggal Rejo menyampaikan aspirasi
petani mengenai kebutuhan alat pengolah tanah dan keterbatasan air irigasi.
“Selama ini kami hanya bisa meminjam atau menyewa alat dari desa tetangga,”
ungkapnya.
Tasmawati,
pelaku UMKM dari Pekon Sinar Waya, Kecamatan Adiluwih, juga berharap proses
perizinan usaha dapat dipermudah. “Kami perlu sosialisasi yang jelas agar tidak
bingung dalam mengurus legalitas,” ujarnya.
Menanggapi
hal tersebut, Kajati Lampung menyatakan akan segera melakukan koordinasi dengan
Gubernur Lampung, Bupati Pringsewu, serta pihak terkait lainnya untuk
menindaklanjuti berbagai kebutuhan dan persoalan yang disampaikan. (*)
Berita Lainnya
-
Bobol Dua Rumah Tetangga, Pemuda di Pringsewu Gasak Uang Rp96 Juta dan iPhone
Selasa, 12 Agustus 2025 -
Bupati Riyanto Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gereja HKBP Pringsewu
Kamis, 07 Agustus 2025 -
Bupati Pringsewu Lantik 10 Pejabat Eselon II, Tiga Diantaranya Wajah Baru
Senin, 04 Agustus 2025 -
Janji Kencan di MiChat, Wanita di Pringsewu Diperkosa Lalu Dirampok
Senin, 04 Agustus 2025