• Kamis, 14 Agustus 2025

Bandara Radin Inten II Kembali Berstatus Internasional, ASTINDO Lampung: Jangan Cuma Fokus Penerbangan Umrah

Kamis, 14 Agustus 2025 - 10.48 WIB
13

Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Lampung, Adi Susanto. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pelaku usaha jasa perjalanan wisata menyambut gembira dengan peningkatan kembali status Bandara Radin Inten II menjadi internasional, berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 Tahun 2025. 

Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Lampung, Adi Susanto menyampaikan, momentum ini harus benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Pemerintah Provinsi Lampung.

“Kita sih senang jadi bandara internasional lagi, kita support, cuma jangan hanya fokus untuk penerbangan umrah atau haji saja Lampung-Jeddah. Harus benar-benar bisa melayani penerbangan ke semua negara, minimal Malaysia dan Singapura,” ujar Adi melalui sambungan telepon, Kamis (14/8/2025).

Menurutnya salah satu potensi kunjungan wisatawan mancanegara yang paling besar ke Provinsi Lampung adalah berasal dari negara Malaysia. Hal itu dikarenakan adanya daya tarik pariwisata alam, sejarah dan budaya yang dimiliki oleh Lampung.   

Bahkan dirinya mengaku beberapa hari lalu menerima orderan paket wisata dari orang Malaysia. Maka dengan kembalinya Bandara Radin Inten II berstatus internasional akan membuka peluang besar kunjungan wisatawan mancanegara.

“Malaysia itu kan pasar kita juga yang paling potensial, mereka senang dengan budaya kita, karena banyak masjid. Mereka senang dengan wisata religi, wisata alam seperti Taman Nasional Way Kambas, sejarah dan budaya,” ungkap Adi.

“Wisatawan mancanegara biasanya mereka lebih banyak mengeluarkan uang untuk belanja seperti oleh-oleh dan sebagainya dibandingkan wisatawan lokal, sehingga bisa meningkatkan perekonomian daerah,” imbuhnya.

Adi juga megatakan ini menjadi momentum untuk gubernur baru bagaimana caranya agar dapat memulai kembali penerbangan ke luar negeri. Menurutnya satu-satunya yang harus dilakukan adalah menentukan maskapai yang mau bekerja sama dengan pemerintah.

“Kita coba lagi seperti dulu melakukan penerbangan pertama, undang para forkopimda, dan stakeholder lainnya. Mudah-mudahan pemerintah sudah menyiapkan segalanya, maskapai apa yang akan terbang,” katanya.

“Tapi jangan sampai pemerintah salah bekerja sama lagi. Bekerja sama lah dengan stakeholder yang benar-benar jualan paket wisata Lampung, bukan stakeholder yang jualan paket lain. Jangan mengulangi kesalahan kedua kali,” pungkasnya. (*)