• Kamis, 14 Agustus 2025

Wamenag: Semua Agama di Indonesia Ajarkan Harmoni dan Persatuan

Kamis, 14 Agustus 2025 - 15.02 WIB
14

Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Romo H.R. Muhammad Syafi’i. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Romo H.R. Muhammad Syafi’i, menekankan pentingnya memperkuat toleransi antarumat beragama sebagai bagian dari kekuatan bangsa.

Hal ini disampaikannya dalam acara Silaturahmi Tokoh Lintas Agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-Provinsi Lampung yang digelar di Aula Saibatin Kanwil Kemenag Lampung, Kamis (14/8/2025).

Menurut Wamenag, nilai-nilai toleransi dan kerukunan sebenarnya telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, bahkan sebelum adanya kebijakan formal dari pemerintah.

Ia menegaskan bahwa seluruh agama yang diakui di Indonesia mengajarkan prinsip hidup damai dan saling menghargai dalam perbedaan.

"Sejak dahulu kita sudah hidup berdampingan dalam keberagaman tanpa konflik besar. Jika ada yang mengatakan agama tidak mengajarkan toleransi, saya siap menjadi orang pertama yang membantah," ujarnya tegas.

Mengenang masa kecilnya di Medan pada tahun 1960-an, Wamenag bercerita tentang lingkungan tempat tinggalnya yang mayoritas non-Muslim, namun tetap menjaga hubungan sosial yang erat.

"Waktu itu belum ada program resmi soal toleransi, tapi masyarakat saling menjaga dan membantu, termasuk dalam kegiatan keagamaan," kisahnya.

Ia menegaskan bahwa pemahaman terhadap ajaran agama secara utuh merupakan kunci utama dalam menjaga kerukunan.

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa toleransi beragama memiliki peran strategis dalam menjaga kekuatan dan kedaulatan bangsa di tengah tantangan geopolitik global.

"Persatuan adalah benteng kita dari intervensi asing. Negara yang kuat berasal dari masyarakat yang solid, termasuk dalam hal toleransi," tambahnya.

Wamenag juga menyoroti isu terorisme dan pentingnya penanganan yang akurat agar tidak terjadi pelabelan negatif yang salah kaprah.

Ia menyebutkan bahwa Indonesia saat ini menempati peringkat ke-40 dalam indeks terorisme global, menandakan situasi yang relatif aman, termasuk bagi para investor.

Di akhir sambutannya, ia mengajak para tokoh agama untuk terus menanamkan semangat persatuan dan menghindari narasi yang memecah belah bangsa.

"Jika ada tokoh yang menyuarakan perpecahan, kita harus waspada. Tugas kita adalah menjaga persaudaraan dan memperkuat keutuhan Indonesia," tegasnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Erwinto, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antarumat beragama serta mencegah potensi konflik sosial.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Deklarasi Damai Tokoh Lintas Agama Provinsi Lampung.

"Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari pejabat eselon 3 Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, ketua majelis agama, pengurus FKUB, serta para penggiat kerukunan lintas agama," jelas Erwinto.

Ia juga menambahkan bahwa sejak diterbitkannya Perpres No. 58 Tahun 2023, pihaknya telah menjalankan program penguatan moderasi beragama secara intensif.

Tercatat sebanyak 6.005 ASN dan penggiat kerukunan telah mengikuti sosialisasi dan pelatihan, sementara 250 orang mengikuti orientasi pelopor, serta 1.650 orang telah dilatih sebagai penggerak moderasi beragama. (*)