• Jumat, 15 Agustus 2025

Ketika Senyum Warga Pekon Paku Tanggamus Tumbuh di Atas Jalan Beton

Jumat, 15 Agustus 2025 - 17.17 WIB
68

Ketika Senyum Warga Pekon Paku Tanggamus Tumbuh di Atas Jalan Beton

Kupastuntas.co, Tanggamus - Di tengah lanskap Kelumbayan yang dikelilingi bukit hijau dan debur ombak Teluk Semaka, Pekon Paku, Kecamatan Klumbayan, Kabupaten Tanggamus kini punya kisah baru yang memekarkan senyum warganya.

Jalan rigid beton sepanjang 860 meter yang menghubungkan wilayah ini akhirnya rampung dibangun pada Juli 2025, menghapus kenangan pahit bertahun-tahun melintasi jalur rusak, licin, dan berbahaya.

Perjalanan menuju perubahan ini tak terjadi dalam semalam. Pada 25 Juni 2023, hujan deras memicu longsor di jalan poros Dusun Curup Pantai Paku. Bahu dan badan jalan rusak parah, membuat akses kendaraan roda empat terputus total.

Warga terpaksa memutar jauh melalui Pekon Napal, menghabiskan waktu lebih lama dan biaya transportasi yang membengkak. Akibatnya, aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga pelayanan kesehatan lumpuh berbulan-bulan.


Kepala Pekon Paku, Zulkarnain, yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Kelumbayan, bergerak cepat. Ia memperjuangkan agar perbaikan jalan menjadi prioritas.

"Alhamdulillah, sekarang akses ke berbagai wilayah lebih mudah. Terima kasih kepada Gubernur Lampung, Bupati Tanggamus, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Lampung, Komisi IV DPRD Lampung, serta DPRD Kabupaten Tanggamus. Tanpa dukungan mereka, jalan ini mungkin masih sebatas harapan,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).

Hasilnya kini nyata. Jalan rigid beton tersebut memberi dampak besar bagi kehidupan warga :

  • Akses lebih cepat menuju pusat kecamatan dan kabupaten, tanpa khawatir terhambat hujan atau jalan becek.
  • Distribusi hasil bumi seperti kopi, kelapa, kakao, pisang, cengkih, dan hasil laut ke pasar menjadi lebih lancar.
  • Biaya perawatan kendaraan berkurang, karena jalan tak lagi merusak mesin dan ban.
  • Keselamatan perjalanan meningkat, terutama bagi anak sekolah, pedagang, dan petugas kesehatan.


Bunyana, seorang pedagang sayur, menjadi saksi hidup manfaat pembangunan ini. "Dulu kalau hujan, jalan licin sekali. Saya pernah jatuh bawa dagangan, semua sayur berserakan. Sekarang aman, cepat sampai, dan motor tidak gampang rusak,” tuturnya, sambil tersenyum lega.

Bagi Zulkarnain, jalan ini adalah “urat nadi” desa. “Kalau akses lancar, semua kehidupan ikut lancar. Semoga ke depan pembangunan infrastruktur di Kelumbayan semakin merata dan berkelanjutan,” terangnya.


Kini, di antara hamparan ladang, deretan pohon kelapa, dan semilir angin laut Teluk Semaka, jalur rigid beton Pekon Paku berdiri kokoh sebagai bukti sinergi pemerintah dan masyarakat.

Sebuah fondasi penting yang menggerakkan roda ekonomi, memperkuat pendidikan, dan memperlancar pelayanan publik di Kelumbayan. (*)