Viral Judi Slot di Metro, Ketika Kota Pendidikan Kehilangan Akal Sehat, Oleh: Arby Pratama

Arby Pratama, Wartawan Kupas Tuntas di Kota Metro. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro – “Kita sedang membiarkan generasi Metro dijual murah
kepada bandar judi slot," kutipan kalimat inilah yang selalu teringat usai
diskusi dengan sejumlah teman aktivis di salah satu cafe di Metro pada Minggu
(10/8/2025) malam.
Kami berbincang banyak hal termasuk yang sedang viral di Metro, yaitu
anak-anak SMP yang seharusnya sibuk mengejar prestasi di kelas, pilih membolos
demi mengejar putaran mesin digital haram.
Sementara itu, para pemegang kuasa dari rumah hingga istana negara sibuk
dengan pidato dan baliho, tapi gagap melawan racun yang meracuni masa depan
negara hingga kota ini.
Metro sedang dipermalukan. Kota yang selama ini mengusung slogan Kota
Pendidikan dan telah ditingkatkan menjadi Kota cerdas berbasis jasa yang
religius, kini tercoreng oleh kenyataan pahit bahwa pelajar SMP kedapatan
membolos demi bermain judi slot.
Tidak hanya satu, tapi banyak. Ini bukan sekadar insiden, ini adalah alarm
keras bahwa benteng moral kita sedang runtuh dan para penjaganya tidur nyenyak.
Apakah kita masih layak menyebut Metro sebagai Kota Pendidikan? Bagaimana
mungkin di tengah klaim religiusitas dan kecerdasan, anak-anak belia dibiarkan
menjadi korban industri judi online yang rakus? Lebih menyedihkan lagi, masalah
ini justru baru ramai setelah viral, bukan karena kesadaran pemerintah pusat
hingga daerah ataupun sekolah.
Semua pihak lalai, semua pihak bersalah dan mari kita bicara tanpa
basa-basi. Orang tua sibuk bekerja, abai mengawasi anak, membiarkan ponsel
pintar menjadi “pengasuh” tanpa batas. Guru dan sekolah tahu ada gejala, tapi
memilih solusi instan yaitu teguran, tanpa strategi pencegahan jangka panjang.
Pemerintah Kota Metro masih sibuk membangun komunikasi terkait regulasi
yang memutus akses judi slot. Aparat penegak hukum baru bergerak ketika
kasusnya mencuat di media, padahal perjudian online bukan barang baru.
Semua pihak punya andil dalam kegagalan ini. Kita seperti sekelompok orang
yang membiarkan rumah terbakar, lalu sibuk berdebat siapa yang harus memegang
selang.
Judi slot bukan sekadar permainan. Ia adalah racun digital yang
menggerogoti otak anak-anak, mengubah mereka menjadi pecandu yang rela
mengorbankan uang saku, integritas, bahkan masa depan. Hari ini mereka membolos
untuk bermain, besok mereka bisa mencuri demi mempertahankan kecanduan.
Kita tidak boleh menunggu sampai ada pelajar yang masuk bui atau putus
sekolah karena utang judi. Menunggu itu artinya setuju bahwa kehancuran
generasi adalah harga yang pantas dibayar demi kenyamanan status quo.
Label Kota Pendidikan tidak berarti apa-apa jika pemerintah daerah hanya
piawai berpidato tentang moral dan pembangunan, tapi lemah dalam eksekusi
kebijakan.
Kini Metro butuh langkah nyata, perlunya Peraturan Daerah khusus untuk
pencegahan judi online di kalangan pelajar. Perlunya razia rutin dan pembatasan
akses internet di lingkungan sekolah. Perlunya edukasi literasi digital yang
masif, bukan sekadar seremonial di hari-hari besar. Terakhir, perlu
rehabilitasi bagi pelajar yang sudah terjerat, bukan hanya hukuman yang
memalukan.
Ketegasan tanpa rencana adalah omong kosong. Edukasi tanpa ketegasan adalah
pembiaran. Judi slot di Metro adalah cermin retak yang memantulkan wajah asli
kita, lengah, lalai, dan terlalu sibuk membangun citra untuk menengok masalah
di halaman rumah sendiri.
Jika kita gagal menghentikan ini sekarang, maka 10 atau 15 tahun ke depan,
kita akan memanen generasi yang cerdas secara teknologi, tapi bangkrut secara
moral.
Metro harus memilih, tetap nyaman dengan slogan indah, atau bangun dari
tidur panjang dan bertindak tegas. Tidak ada waktu lagi untuk menunggu. Setiap
hari yang kita biarkan lewat adalah hari di mana satu anak lagi terjerat, satu
masa depan lagi hancur. Metro tak butuh slogan baru, tapi nyali untuk menyelamatkan
generasinya. (*)
Berita Lainnya
-
Perang Layangan Iringmulyo: Tradisi Rakyat Jelang 17 Agustus
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Dua Pria Bawa Sabu Terjaring Razia Malam di Metro
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Tiga Anggota DPRD Metro Bolos Rapat Paripurna Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Kepala Daerah se-Lampung Teken MoU Jaga Desa dengan Kejaksaan
Kamis, 14 Agustus 2025