• Selasa, 19 Agustus 2025

BMBK Lampung Evaluasi Pekerjaan Jalan dan Jembatan di Tiga Kabupaten, Temukan Sejumlah Kendala Teknis

Selasa, 19 Agustus 2025 - 11.28 WIB
25

Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung saat meninjau sejumlah ruas jalan yang tengah dilakukan perbaikan. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap perbaikan ruas jalan dan juga jembatan yang ada di tiga kabupaten, yakni Way Kanan, Lampung Utara, dan Tulangbawang Barat.

Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari, yang dimulai dari Selasa (12/8/2025) hingga Kamis (14/8/2025).

Adapun ruas jalan yang menjadi fokus monitoring di Kabupaten Way Kanan meliputi Simpang Empat - Kasui, Kasui - Air Ringkih, Simpang Empat - Blambangan Umpu, Blambangan Umpu - Sri Rejeki, Sri Rejeki - Pakuan Ratu, Pakuan Ratu - Bumi Harjo, serta Bumi Harjo - Simpang Way Tuba.

Kemudian di Kabupaten Lampung Utara mencakup ruas Gunung Betuah - Gunung Labuan, Negara Ratu - Gunung Betuah, dan Negara Ratu - Simpang Soponyono.

Sementara di Kabupaten Tulangbawang Barat terdiri dari ruas Simpang Soponyono - Serupa Indah, Serupa Indah - Pakuan Ratu, Serupa Indah - Tajab, Tajab - Adijaya dan Adijaya - Tulung Randu.

Saat dimintai keterangan Kepala Dinas BMBK Provinsi Lampung, M. Taufiqullah mengatakan, jika tinjauan tersebut dilakukan guna memastikan kualitas pekerjaan infrastruktur jalan sesuai standar yang ditetapkan.

"Perbaikan infrastruktur pada tahun ini meliputi flexible pavement, rigid pavement, pelebaran jalan, hingga pembangunan drainase. Selain itu kami juga meninjau kondisi jembatan," kata dia saat dimintai keterangan, Selasa (19/8/2025). 

Ia mengatakan untuk di Kabupaten Way Kanan dua jembatan yang menjadi perhatian utama. Salah satu jembatan yang sebelumnya memiliki lebar 4,5 meter akan ditingkatkan menjadi 6 meter. 

"Jembatan pertama yang kita lihat tadi juga akan kita ganti. Lebarnya akan ditingkatkan agar lebih representatif dan aman untuk lalu lintas," ujar Taufiqullah.

Selain pembangunan jembatan, ruas jalan yang menghubungkan Simpang Empat – Blambangan Umpu juga menjadi perhatian.

Menurut Taufiqullah, pembangunan jalan harus dibarengi dengan pembangunan drainase untuk mencegah kerusakan jalan akibat genangan air.

"Kita tadi diskusi dengan PPK dan kontraktor. Trotoar yang ada ternyata tertutup sedimen dan tidak ada aliran air. Akibatnya, trotoar dibongkar, tapi tidak dibangun kembali. Seharusnya, kalau dibongkar, harus dibangun lagi dengan saluran yang baru," jelasnya.

Untuk itu, pihaknya telah menginstruksikan kepada tim PPK agar melakukan perubahan minor pada rencana pembangunan, yakni mengurangi sedikit panjang efektif jalan demi mengakomodasi pembangunan drainase.

"Kita minta dilakukan change order agar pembangunan drainase tetap bisa dilakukan. Drainase itu penting, supaya tidak terulang kerusakan seperti sebelumnya," tegasnya.

Temuan lain terdapat di ruas Serupa Indah-Tajab, pada ruas tersebut ditemukan pengerjaan dasar jalan yang dinilai belum dilakukan pemadatan secara maksimal.

"Dasar jalan itu sangat penting, terutama karena ruas ini dilalui kendaraan pengangkut hasil bumi. Jika pondasi tidak kuat, jalan akan cepat rusak," tegasnya.

la menambahkan, kualitas pengerjaan harus menjadi perhatian utama setiap pelaksana proyek.

"Kami meminta agar seluruh kontraktor benar-benar memperhatikan standar teknis. Jangan sampai jalan baru selesai dibangun, tapi sudah cepat rusak karena pengerjaannya asal-asalan," pungkasnya. (*)