Puting Beliung Rusak Belasan Rumah di Hargomulyo Lampung Timur

Kondisi rumah yang terdampak angin puting beliung di Desa Hargomulyo, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Bencana alam Angin puting beliung disertai hujan deras melanda Desa Hargomulyo, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Timur, Tabrani Hasyim, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia menyebutkan, angin kencang berlangsung singkat namun cukup untuk menimbulkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
"Angin datang tiba-tiba dari arah utara menuju selatan. Kejadian hanya sekitar satu menit, tapi dampaknya cukup merusak, terutama di lokasi pemancingan Tiara Mas, Desa Hargomulyo,” ujar Tabrani Hasyim saat dikonfirmasi.
Berdasarkan keterangan warga, peristiwa bermula saat hujan deras mengguyur wilayah Sekampung. Beberapa menit sebelum angin datang, cuaca masih dalam kondisi normal. Namun sekitar pukul 10.53 WIB, hembusan angin kencang tiba-tiba menghantam kawasan setempat.
Bangunan yang paling terdampak adalah milik Totok (60), seorang purnawirawan PNS yang beralamat di Dusun II, Desa Hargomulyo. Fasilitas di area pemancingan Tiara Mas mengalami kerusakan cukup parah.
"Kerugian material diperkirakan mencapai Rp14 juta. Syukur alhamdulillah, tidak ada korban jiwa, baik luka ringan maupun luka berat,” jelas Tabrani.
Selain itu, aparat desa dan unsur keamanan langsung turun ke lokasi untuk melakukan peninjauan. Babinsa 0429-11/Sekampung Sertu Ribut, Bhabinkamtibmas Polsek Sekampung Bripka Nurdiansyah, dan Kepala Dusun Basuki tercatat hadir membantu penanganan awal.
Kehadiran aparat dinilai sangat membantu proses evakuasi puing bangunan serta memastikan keamanan warga pascakejadian. Pemerintah desa pun segera melakukan pendataan kerusakan untuk disampaikan ke pihak kecamatan.
BPBD Lampung Timur juga mengonfirmasi bahwa tidak ada laporan warga yang mengalami kehilangan harta benda secara signifikan selain kerusakan bangunan di lokasi pemancingan tersebut.
Meski demikian, pihak BPBD tetap memberikan imbauan kepada masyarakat agar waspada terhadap potensi bencana serupa. Musim pancaroba kerap memicu terjadinya hujan deras disertai angin kencang.
"Intensitas hujan dan kecepatan angin akhir-akhir ini memang cukup tinggi. Warga harus selalu waspada, apalagi bila tinggal di wilayah rawan seperti area persawahan terbuka atau dekat aliran sungai,” kata Tabrani.
Sehari sebelum kejadian di Hargomulyo, bencana serupa juga menimpa Desa Labuhan Ratu, kecamatan setempat. Peristiwa angin kencang pada Senin (18/8/2025) menyebabkan belasan rumah warga mengalami kerusakan.
Di Dusun 6 Muara Blukang, tercatat tujuh kepala keluarga terdampak. Beberapa rumah mengalami kerusakan pada bagian atap, terutama asbes yang beterbangan akibat terjangan angin.
"Seperti rumah milik H. Lando, Kadir, hingga Ambo Aco. Sebagian besar sudah melakukan perbaikan secara mandiri,” jelas Tabrani.
Sementara di Dusun 3, empat rumah warga juga rusak. Kerusakan didominasi genteng yang berjatuhan. Kerugian terbesar dialami Sardi dengan 150 genteng dan 10 asbes yang rusak.
Tak hanya itu, di Dusun 2, tiga rumah dilaporkan rusak. Kerusakan paling berat dialami H. Ramsadi yang bagian baja ringan rumahnya terlepas dan hingga kini masih dalam tahap perbaikan.
Berdasarkan pendataan resmi BPBD Lampung Timur, total rumah terdampak di Desa Labuhan Ratu mencapai 14 kepala keluarga. Meski demikian, seluruh kerusakan bersifat ringan hingga sedang dan tidak menimbulkan korban jiwa.
Tabrani Hasyim menegaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat desa, kecamatan, hingga TNI-Polri untuk memastikan kondisi warga terdampak. Bantuan darurat juga disiapkan apabila ada laporan lanjutan dari masyarakat.
"Kami masih memantau perkembangan. Jika ada laporan tambahan, tentu akan segera ditindaklanjuti. Yang jelas, bencana ini menjadi pengingat bagi kita semua agar tidak lengah terhadap perubahan cuaca ekstrem,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi peran aktif warga yang dengan cepat melakukan perbaikan mandiri. Gotong royong disebut menjadi kekuatan utama masyarakat pedesaan Lampung Timur dalam menghadapi bencana.
Meski begitu, BPBD tetap mengingatkan bahwa kerusakan material sekecil apa pun tetap harus dilaporkan. Hal ini penting agar pemerintah memiliki data valid untuk keperluan penanggulangan bencana ke depan.
Selain itu, Tabrani mengimbau masyarakat agar memastikan kondisi rumah tetap kokoh. Penggunaan atap yang kuat serta perawatan rutin dianggap sebagai langkah pencegahan yang sederhana namun efektif.
"Bencana memang tidak bisa kita tolak, tapi bisa diminimalisir risikonya. Kalau rumah kokoh, insya Allah dampaknya tidak terlalu besar,” tutur Tabrani.
Dengan adanya dua kejadian puting beliung berturut-turut di Lampung Timur, masyarakat diharapkan lebih siaga. BPBD akan terus meningkatkan sistem peringatan dini dan edukasi kebencanaan kepada masyarakat.
Pemerintah daerah pun berjanji akan memberikan perhatian penuh bagi warga terdampak. Terlebih, kejadian ini terjadi di tengah upaya pembangunan desa yang harus tetap berjalan meski menghadapi berbagai tantangan alam.
"Semoga tidak ada kejadian susulan. Kami minta masyarakat tetap tenang, waspada, dan selalu berkoordinasi dengan aparat bila melihat tanda-tanda cuaca ekstrem,” pungkas Tabrani Hasyim. (*)
Berita Lainnya
-
Mayat Perempuan Ditemukan di Sungai Purwosari Lampung Timur, Polisi Selidiki Penyebab Kematian
Rabu, 13 Agustus 2025 -
Polres Lampung Timur Tangkap 3 Pelaku Curas dari Tiga Kasus Berbeda
Rabu, 13 Agustus 2025 -
Menuju Generasi Emas, Program MBG Digenjot di Lampung Timur
Selasa, 12 Agustus 2025 -
Asyik Mancing, Warga Braja Asri Lampung Timur Diserang Gajah Liar hingga Luka Serius
Minggu, 10 Agustus 2025