• Kamis, 21 Agustus 2025

Harga Singkong di Lampung Anjlok, Haru Nurdin: Pabrik Sulit Bertahan dan Petani Jadi Korban

Kamis, 21 Agustus 2025 - 15.21 WIB
47

Sekretaris Perhimpunan Pengusaha Tepung Tapioka Indonesia (PPTTI) Provinsi Lampung, R. Haru Nurdin. Foto: Ist.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Harga singkong di Provinsi Lampung anjlok hingga menyentuh Rp1.000 per kilogram. Kondisi ini membuat petani semakin tertekan, padahal sebelumnya Pemerintah Provinsi Lampung sudah menetapkan harga acuan singkong sebesar Rp1.350 per kilogram.Perhimpunan Pengusaha Tepung Tapioka Indonesia

Sekretaris Perhimpunan Pengusaha Tepung Tapioka Indonesia (PPTTI) Provinsi Lampung, R. Haru Nurdin menjelaskan, anjloknya harga singkong tidak terlepas dari merosotnya harga tepung tapioka di pasaran.

Saat ini harga tepung tapioka hanya berkisar Rp4.750 per kilogram. Ironisnya, meski sudah murah, produk tersebut tetap tidak laku dijual dan menumpuk di gudang pabrik karena minimnya permintaan.

"Ketika gubernur menetapkan harga singkong Rp1.350 dengan potongan 30 persen, saat itu harga tepung di pasaran masih sekitar Rp6.500 per kilogram. Sekarang harga tepung jatuh ke Rp4.750, tentu tidak mungkin pabrik mampu bertahan dengan harga singkong yang tinggi,” jelas Haru, saat dikonfirmasi, Kamis (21/8/2025).

Baca juga : Petani di Provinsi Lampung Menjerit Harga Singkong Anjlok

Ia menambahkan, penetapan harga singkong oleh gubernur sebenarnya hanya bersifat sementara sambil menunggu kebijakan larangan terbatas atau penghentian impor dari pemerintah pusat.

"Harapannya harga singkong bisa distabilkan dan berlaku sama di seluruh Indonesia," ujarnya.

Namun, sudah hampir empat bulan kebijakan tersebut tak kunjung direalisasikan pemerintah pusat. Kondisi ini, menurut Haru, membuat Lampung seolah-olah diperlakukan diskriminatif, karena hanya daerah ini yang harga singkongnya diatur secara ketat.

Baca juga : Petani Singkong Semakin Terpuruk, PPUKI Tanyakan Kinerja Pansus DPRD Lampung

"Kenapa hanya Lampung yang diatur, sedangkan daerah lain penghasil singkong di Indonesia tidak? Padahal singkong adalah produk unggulan Provinsi Lampung,” tegasnya.

Anjloknya harga singkong ini jelas menjadi pukulan bagi petani. Mereka yang berharap mendapat keuntungan dari hasil panen kini harus menghadapi kenyataan bahwa biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual. (*)