Metro Miliki 25.500 Koleksi Buku, Catat Indeks Literasi Tertinggi di Lampung

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusarda) Kota Metro, Farida. Foto: Arby/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Kota Metro terus memperkuat posisinya sebagai salah satu daerah dengan capaian literasi tertinggi di Provinsi Lampung.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusarda) mencatat koleksi buku di Perpustakaan Daerah mencapai 25.500 judul ditambah sekitar 4.004 judul buku digital yang dapat diakses masyarakat.
Kepala Dispusarda Kota Metro, Farida menjelaskan bahwa koleksi tersebut berasal dari pengadaan mandiri maupun sumbangan pusat.
"Koleksi yang kami miliki sekarang terdiri dari 25.500 judul buku fisik dan 4.004 buku digital. Ini upaya untuk memberi ruang pilihan bagi masyarakat, baik yang gemar membaca langsung maupun yang terbiasa lewat digital,” kata Farida kepada awak media, Kamis (21/8/2025).
Selain koleksi di tingkat kota, setiap kelurahan di Metro juga memiliki perpustakaan dengan rata-rata seribu judul buku. Para pengelola perpustakaan kelurahan secara rutin mendapat pelatihan teknis agar layanan dapat lebih profesional.
"Metro juga tengah mengembangkan sistem barcode yang langsung terhubung ke perpustakaan digital. Dengan sistem ini, masyarakat dapat mengakses koleksi e-book cukup dengan memindai kode yang nantinya ditempatkan di berbagai fasilitas umum," ungkapnya.
"Barcode itu nanti dipasang di tempat-tempat umum, misalnya taman kota atau kantor pelayanan. Jadi masyarakat bisa membaca kapan saja tanpa harus datang ke perpustakaan,” imbuh Farida.
Upaya tersebut berkontribusi terhadap capaian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Metro yang kini tercatat 94,41 poin, tertinggi di Lampung. Sementara Tingkat Gemar Membaca (TGM) masyarakat Metro berada di 78,43 persen, masuk kategori tinggi.
Meski demikian, Dispusarda tetap menargetkan peningkatan berkelanjutan. Program seperti Pojok Baca Digital (Pocadi), Perpustakaan Keliling (Pusling), serta kerja sama dengan sekolah dan komunitas literasi terus digerakkan.
"Kami selalu berupaya mendekatkan buku ke masyarakat. Jangan sampai masyarakat meninggalkan buku meski teknologi makin berkembang,” ucap Farida.
Meski capaian Metro patut diapresiasi, tantangan literasi tetap ada. Generasi muda lebih akrab dengan media sosial dibandingkan buku, sehingga inovasi perpustakaan dituntut lebih adaptif.
Digitalisasi koleksi menjadi langkah awal, tetapi membangun budaya membaca tetap membutuhkan dukungan luas dari keluarga, sekolah, hingga komunitas.
Dengan modal koleksi ribuan buku dan capaian IPLM tertinggi di Lampung, Metro berpeluang menjadi contoh daerah yang berhasil menjaga budaya membaca di tengah derasnya arus digital. (*)
Berita Lainnya
-
Lampung Timur dan Metro Teken MoU Pengendalian Inflasi Daerah
Kamis, 21 Agustus 2025 -
Oknum Sipir Lapas Metro Lampung Diciduk Usai Ketahuan Selundupkan Narkoba
Kamis, 21 Agustus 2025 -
Pemkot Metro Siapkan Rp 1,1 Miliar untuk Program Budidaya Lele di 22 Kelurahan
Rabu, 20 Agustus 2025 -
Warga Metro Lampung Keluhkan Banyak Jalan Rusak, Dinas PUTR: Perbaikan Dimulai Akhir Agustus 2025
Rabu, 20 Agustus 2025