Siswa Sekolah Rakyat di Lampung Baru Terima Kaos dan Training

Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 75 siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 32 Lampung Selatan mulai mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara tatap muka selama dua minggu. Saat ini, para siswa baru menerima seragam berupa kaos dan training.
Kegiatan MPLS dimulai sejak 15 Agustus 2025 dan akan berlangsung hingga 28 Agustus 2025 di lokasi sementara SRMA 32 yang berada di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Lampung. Adapun bangunan permanen Sekolah Rakyat akan dibangun di Kota Baru, Lampung Selatan.
Kepala SRMA 32 Lampung Selatan, Asis Prasetyo, menjelaskan bahwa selama MPLS para siswa difokuskan pada adaptasi kehidupan berasrama, termasuk pembiasaan kedisiplinan dan kegiatan harian di lingkungan sekolah.
"Selama dua minggu ke depan, siswa akan mengikuti proses habituasi agar terbiasa dengan kehidupan di asrama. Fokus utama bukan pada pelajaran, melainkan pada penanaman kedisiplinan dan pembentukan karakter," kata Asis, Rabu (20/8/2025).
Ia menerangkan, setelah MPLS berakhir, barulah dimulai kegiatan pembelajaran akademik disertai dengan program pengembangan diri yang telah disusun pihak sekolah.
"Siswa juga akan melaksanakan tes DNA (Drive Nation Action) untuk memetakan minat dan bakat, dilanjutkan tes literasi dasar sebagai landasan pembelajaran," terangnya.
Asis mengungkapkan, pihak sekolah telah membagikan dua jenis seragam santai berupa kaos yang dipasangkan dengan celana training berwarna merah dan biru.
"Seragam yang sudah kami distribusikan baru dua setel, yaitu kaos dan training warna merah serta biru. Untuk perlengkapan lainnya masih dalam proses pengadaan," ujarnya.
Ia menambahkan, seragam lainnya yang akan diberikan meliputi seragam putih biru, batik khas sekolah, pramuka, baju pesiar, jas almamater, serta perlengkapan pendukung seperti tas dan sepatu.
Untuk fasilitas asrama, siswa laki-laki menempati 16 kamar, di mana 12 kamar digunakan untuk 48 siswa. Setiap kamar diisi empat siswa dengan tempat tidur bertingkat (bunk bed).
Sementara asrama perempuan memiliki 9 kamar, 7 di antaranya ditempati 27 siswa dengan komposisi tiga siswa per kamar.
Setiap kamar dilengkapi kasur, bantal, guling, selimut, dua lemari, dan akan ditambah dua meja belajar yang masih dalam proses distribusi. Selain itu, pihak sekolah juga menyediakan perlengkapan pribadi seperti alat mandi, sabun, sampo, deodorant, sikat gigi, ember cuci, handuk, dan sandal.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi, menambahkan bahwa kurikulum yang diterapkan di SRMA berbeda dari sekolah pada umumnya, mengingat konsep sekolah rakyat berbasis asrama.
"Karena Sekolah Rakyat merupakan model boarding school, tentu pendekatannya berbeda dari sekolah reguler. Kurikulumnya disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan karakter dan kemandirian siswa," ungkap Aswarodi.
Ia berharap, program inisiasi pemerintah pusat ini dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
"Kami memohon dukungan semua pihak agar pelaksanaan Sekolah Rakyat ini sukses. Semoga pembangunan sekolah permanen di Kota Baru bisa segera direalisasikan tahun ini," imbuhnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro, Dedi Hasmara, mengatakan bahwa Sekolah Rakyat saat ini baru ada di Lampung Selatan untuk tingkat SMA. Sementara di Metro belum beroperasi.
“Sekolah Rakyat di Provinsi Lampung baru ada di Lampung Selatan sekolahnya, dan baru satu tingkat pendidikannya yaitu SMA dan di bawah naungan Dinas Sosial,” kata Dedi, Rabu (20/8/2025).
Ia menjelaskan, pendataan siswa Sekolah Rakyat dilakukan melalui basis data Program Keluarga Harapan (PKH) milik Dinas Sosial.
"Untuk koordinasi siswa Sekolah Rakyat diambil dari data PKH Dinas Sosial. Namun data sampai saat ini masih dipertanyakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi karena progres data siswa dan guru belum masuk ke provinsi,” jelasnya.
Dedi menegaskan bahwa pihak yang lebih memahami secara detail terkait keberadaan Sekolah Rakyat adalah Dinas Sosial. (*)
Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas edisi Kamis, 21 Agustus 2025 dengan judul “Siswa Sekolah Rakyat Baru Terima Kaos dan Training”
Berita Lainnya
-
Petani Singkong Semakin Terpuruk, PPUKI Tanyakan Kinerja Pansus DPRD Lampung
Kamis, 21 Agustus 2025 -
Dedikasi PLN bagi Pelanggan, Sukses Kawal Panen Raya di Lampung Tengah Jelang Hari Pelanggan Nasional
Kamis, 21 Agustus 2025 -
Petani di Provinsi Lampung Menjerit Harga Singkong Anjlok
Kamis, 21 Agustus 2025 -
Stafsus Menteri Agama Paparkan Konsep Ekoteologi dan Kurikulum Berbasis Cinta di UIN Raden Intan Lampung
Kamis, 21 Agustus 2025