Dikeluhkan Petani, Wali Kota Metro Janji Benahi Irigasi

Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Persoalan kerusakan Jaringan Irigasi Tersier (JIT)
yang meluas di kawasan persawahan Kota Metro akhirnya mendapat perhatian serius
dari Pemerintah Kota setempat.
Infrastruktur vital pertanian yang rusak parah selama bertahun-tahun ini
dinilai menjadi salah satu penyebab turunnya produktivitas padi petani,
sekaligus ancaman bagi keberlanjutan swasembada pangan di Kota Metro.
Saat dikonfirmasi soal masih banyaknya irigasi yang rusak, Wali Kota Metro,
H. Bambang Iman Santoso, menegaskan bahwa pemerintahannya akan memfokuskan arah
kebijakan anggaran untuk memperkuat sektor pertanian, khususnya melalui Dinas
Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota setempat.
“InsyaAllah saya berjanji, yang kaitannya dengan irigasi, kalau dulu itu
tidak mendapatkan perhatian, sekarang apa yang menjadi tujuan suksesnya Asta
Cita bapak Presiden, itu hukumnya wajib, itu fardhu ain. Pemerintah Kota Metro
akan memberi perhatian khusus pada masalah irigasi karena itu hal terpenting
untuk menjamin keberhasilan tanam,” kata Bambang, Senin (25/8/2025).
Wali Kota menegaskan bahwa arah kebijakan Metro tidak bisa dipisahkan dari
visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan.
Menurutnya, ketersediaan air bagi lahan pertanian harus dijamin agar
produktivitas petani tidak terhambat.
“Soal memastikan ketersediaan air, insyaAllah akan sejalan dengan yang
dicita-citakan pimpinan tertinggi kita, Presiden Prabowo Subianto, yang sangat
konsen terhadap program swasembada pangan. Semua stakeholder sudah digerakkan,
baik pemerintah, TNI-Polri, hingga Adhyaksa, untuk bahu-membahu mensukseskan
program nasional ini,” tambahnya.
Fakta di lapangan menunjukkan, tidak sedikit JIT di Metro yang kondisinya
mengalami penyumbatan, kebocoran, dan bahkan amblas karena usia konstruksi yang
sudah puluhan tahun. Akibatnya, aliran air tidak merata, sebagian lahan sawah
mengalami kekeringan sementara area lain tergenang.
Kondisi ini dikeluhkan banyak petani karena berdampak langsung pada hasil
panen. Mereka menilai, kerusakan irigasi membuat biaya produksi meningkat,
sebab petani harus mencari cara manual untuk mengalirkan air ke sawah.
“Kalau irigasi bagus, kami tidak perlu keluar tenaga dan biaya tambahan.
Sekarang banyak saluran tersumbat, jadi kadang harus pompa sendiri. Ini jelas
mengurangi keuntungan petani,” ujar Suyanto, salah satu petani di Metro
Selatan.
Meski Wali Kota Metro sudah berjanji, tantangan terbesarnya ada pada
realisasi anggaran. Selama ini, sektor pertanian kerap tidak menjadi prioritas
utama dalam APBD. Padahal, Metro memiliki potensi pertanian yang cukup
strategis, terutama sebagai penopang kebutuhan pangan regional Lampung.
Komitmen penganggaran yang kuat akan menjadi ujian politik dan
administratif bagi Wali Kota. Jika janji ini hanya berhenti di tataran
retorika, maka kekecewaan petani bisa semakin meluas, terutama di tengah
tingginya harapan terhadap pemerintah untuk menindaklanjuti visi swasembada
pangan nasional.
Para pengamat menilai, swasembada pangan tidak mungkin terwujud tanpa
fondasi infrastruktur yang kokoh. Irigasi adalah kunci utama. Dalam konteks
Metro, memperbaiki JIT bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan investasi
jangka panjang yang menentukan keberlanjutan ketahanan pangan.
Bambang sendiri menegaskan, perbaikan irigasi akan masuk dalam agenda
prioritas. Dengan janji itu, bola kini ada di tangan Pemkot Metro, apakah mampu
menggerakkan anggaran dan memastikan perbaikan JIT benar-benar terlaksana, atau
sekadar menambah daftar panjang janji politik yang tak pernah sampai ke sawah
rakyat. (*)
Berita Lainnya
-
Diduga Gegara Bakar Sampah, Lahan Pemakaman Tionghoa di Metro Terbakar
Senin, 25 Agustus 2025 -
Wakil Walikota Ungkap Ada ASN di Metro 10 Hari Bolos Kerja
Senin, 25 Agustus 2025 -
Diduga Korsleting Kabel, Satu Mobil Terbakar di Metro Pusat
Minggu, 24 Agustus 2025 -
Metro Miliki 25.500 Koleksi Buku, Catat Indeks Literasi Tertinggi di Lampung
Kamis, 21 Agustus 2025