Pengamat: Infrastruktur dan Pariwisata Perlu Jadi Prioritas Nanda–Anton di Pesawaran

Pengamat Politik Universitas Lampung, Dedy Hermawan. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Gubernur Lampung
Rahmat Mirzani Djausal resmi melantik pasangan Nanda Indira – Antonius Muhammad
Ali sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran periode 2025–2030. Kepemimpinan
baru ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus
mengoptimalkan potensi daerah.
Pengamat Politik Universitas Lampung, Dedy
Hermawan, menilai ada dua sektor yang paling mendesak untuk segera disentuh
pasangan kepala daerah tersebut, yakni infrastruktur jalan dan pariwisata.
“Apabila mencermati data, aspirasi masyarakat,
serta potensi terbesar yang bisa dikembangkan, maka dua sektor ini perlu
menjadi prioritas pembangunan. Dengan fokus pada infrastruktur dan pariwisata,
kesejahteraan masyarakat Pesawaran bisa semakin terakselerasi,” kata Dedy saat
dimintai tanggapan, Rabu (27/8/2025).
Selain itu, ia menilai pelayanan publik di
Pesawaran masih perlu ditingkatkan meski menunjukkan perbaikan. Berdasarkan
data, indeks kepuasan masyarakat cenderung naik dan Pesawaran sudah meraih
predikat zona hijau kepatuhan standar pelayanan. Namun, peringkat indeks
reformasi birokrasi masih belum optimal.
“Inovasi-inovasi layanan berbasis IT harus terus
diwujudkan agar masyarakat merasakan pelayanan prima yang berintegritas dan
profesional. Hal ini terutama penting pada layanan pendidikan, kesehatan,
perizinan, dan infrastruktur,” ujarnya.
Menurut Dedy, Pesawaran juga memiliki potensi
besar pada sektor pariwisata dan pertanian. Karena itu, program pembangunan
sebaiknya berbasis integrasi antara wisata, pertanian, dan perikanan.
“Program yang dikembangkan sebaiknya berbasis
komunitas agar ekonomi masyarakat semakin tumbuh. Pemerintah harus hadir untuk
memfasilitasi dan menjaga iklim yang sehat bagi usaha kecil dan menengah. Namun
sisi lingkungan tetap harus dijaga dengan prinsip keberlanjutan,” jelasnya.
Dalam konteks tata kelola pemerintahan, Dedy
menekankan pentingnya digitalisasi. Optimalisasi pemanfaatan teknologi
informasi, menurutnya, bisa menjadi strategi untuk meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas.
“Dengan digitalisasi pemerintahan, masyarakat
bisa ikut mengawasi jalannya roda pemerintahan. Hal itu penting agar tata
kelola lebih efektif dan terhindar dari permasalahan hukum,” kata dia.
Meski demikian, Dedy mengingatkan adanya sejumlah
tantangan yang akan dihadapi Nanda – Antonius selama lima tahun ke depan.
Pertama, menyatukan kembali polarisasi politik pasca-pilkada guna memperkuat
partisipasi pembangunan masyarakat.
“Kedua, keterbatasan anggaran di tengah kebijakan
efisiensi juga akan menjadi ujian. Pemerintah Kabupaten Pesawaran harus mampu
menyusun pembangunan dengan skala prioritas dan menghindari program-program
yang hanya bersifat pemborosan, apalagi ada aturan baru dari Kementerian
Keuangan terkait pembatasan sejumlah item anggaran,” pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Sesditjen Pendis Kemenag Beri Arahan '3N' kepada Mahasiswa Baru UIN Lampung
Rabu, 27 Agustus 2025 -
Lampung Belum Miliki Sirkuit Permanen, IMI: Jadi Kendala Prestasi Otomotif Daerah
Rabu, 27 Agustus 2025 -
Inspektorat Jenderal Kemenkumham Dorong Kantor Imigrasi Bandar Lampung Naik Kelas
Rabu, 27 Agustus 2025 -
Polda Lampung Gagalkan Peredaran 40 Kg Ganja dari Sumatera Barat, Satu Pelaku Diamankan
Rabu, 27 Agustus 2025