Geger Jejak Narkoba di Rusunawa Metro, Warga Keluhkan Minimnya Pengawasan Hingga Maraknya Curanmor

Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana saat melakukan sidak dan berdiskusi dengan warga Rusunawa Metro Timur. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Temuan alat hisap sabu dan sisa klip narkoba di
menara B lantai lima rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Metro, Jalan Ki
Hajar Dewantara, Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Kamis (28/8/2025)
membuat geger penghuni.
Apa yang awalnya sidak Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana,
justru menyeret fakta mencengangkan bahwa rusunawa tak hanya dibelit tunggakan
sewa ratusan juta, tapi juga minim pengawasan sehingga rawan jadi arena
kejahatan.
Sejumlah warga penghuni rusunawa merasa geram. Mereka menilai temuan
narkoba itu mencoreng nama baik penghuni yang selama ini berusaha menjaga
lingkungan.
“Kami ini sudah berusaha jaga lingkungan rusun dengan baik. Tapi
kenyataannya, pengawasan dari pihak pengelola sangat minim. Ada banyak pintu
dan tangga yang dibiarkan terbuka, orang luar bisa leluasa masuk. Kami menduga
aktivitas narkoba ini bukan dilakukan oleh penghuni, melainkan orang luar yang
memanfaatkan celah itu,” ujar seorang tokoh warga Rusunawa.
Bagi warga, kasus ini menambah daftar panjang keresahan. Sebab selain
narkoba, curanmor juga kerap menghantui mereka. Beberapa motor penghuni pernah
raib, sementara pengamanan nyaris tidak ada.
“Sudah ada kejadian kehilangan motor beberapa kali. CCTV tidak ada, pintu
masuk tidak dijaga, akhirnya siapa pun bisa keluar masuk sesuka hati. Sekarang
ada narkoba, tentu ini lebih meresahkan lagi,” ucapnya.
Warga khawatir stempel negatif akan melekat kepada mereka. Padahal,
mayoritas penghuni hanyalah keluarga sederhana yang ingin hidup tenang.
"Kalau begini, nanti orang luar mengira penghuni rusunawa yang
narkoba, yang maling motor. Padahal kami juga jadi korban. Citra kami rusak
gara-gara lemahnya pengawasan,” keluhnya.
Meski begitu, sejumlah tokoh warga tetap mengapresiasi langkah Wakil Wali Kota
Metro yang berani turun langsung dan menemukan fakta lapangan. Mereka menilai
sidak ini membuka mata publik tentang buruknya tata kelola rusunawa.
“Kami hargai Pak Wakil Wali Kota yang mau turun langsung. Tapi jangan
berhenti di sidak saja. Harus ada evaluasi total. Pengawasan, keamanan, sampai
administrasi harus dibenahi,” harapnya.
Menurut mereka, sudah saatnya pemerintah serius menjadikan rusunawa bukan
hanya tempat tinggal murah, tapi juga lingkungan aman dan layak huni.
"Kalau pengawasan tidak diperkuat, kami warga hanya akan terus jadi
korban. Pemerintah harus pasang CCTV, batasi pintu masuk, tambah penjagaan, dan
evaluasi kinerja pengelola UPTD,” tambahnya.
Sidak yang diwarnai temuan narkoba itu juga menjadi tamparan keras bagi
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Metro. Kepala DPKP, Robby
Kurniawan, sebelumnya mengakui bahwa hanya ada 16 tenaga UPTD yang mengawasi
dua gedung berisi 110 kamar, dengan jam kerja terbatas pagi hingga sore.
Kondisi ini membuat banyak ruang kosong di lantai atas tak terawasi, hingga
disalahgunakan untuk aktivitas gelap.
Polisi sendiri berjanji menindaklanjuti temuan tersebut. Waka Polsek Metro
Timur, IPDA Joni Putra, memastikan barang bukti akan didalami, sekaligus
patroli ditingkatkan di area rawan. Namun warga menilai penindakan hukum saja
tidak cukup tanpa reformasi pengelolaan rusunawa.
Kasus ini menyingkap wajah buram rusunawa Metro, mulai dari tunggakan sewa
menggunung, fasilitas rusak, curanmor marak, hingga narkoba bersarang di
ruangan kosong. Ironinya, situasi ini terjadi di tengah gencarnya pemerintah
mendengungkan kerja sama dengan BNN untuk memberantas narkoba.
Warga kini menunggu langkah nyata, bukan sekadar pernyataan. Mereka ingin
rusunawa kembali pada fungsinya: rumah layak huni bagi keluarga kecil, bukan
simbol kelalaian pemerintah.
“Kalau rusunawa terus begini, kami bukan hanya takut kehilangan motor, tapi
juga takut anak-anak kami tumbuh di lingkungan yang dicap sarang narkoba,” ujar
seorang tokoh warga dengan nada getir. (*)
Berita Lainnya
-
Masih Jauh dari Target, Layanan CKG di Metro Baru Sentuh 13.586 jiwa
Kamis, 28 Agustus 2025 -
Sidak Rusunawa, Wakil Wali Kota Metro Temukan Jejak Pemakai Narkoba
Kamis, 28 Agustus 2025 -
September, Ruas Jalan Pattimura Metro Utara Mulai Diperbaiki
Rabu, 27 Agustus 2025 -
Ironi Kota Cerdas, Bansos Menumpuk di Pusat Pemerintahan Metro, Oleh: Arby Pratama
Rabu, 27 Agustus 2025