• Jumat, 29 Agustus 2025

Masih Jauh dari Target, Layanan CKG di Metro Baru Sentuh 13.586 jiwa

Kamis, 28 Agustus 2025 - 13.46 WIB
109

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro, Daniel saat dikonfirmasi di kantornya. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro melaporkan capaian program Cek Kesehatan Gratis (CKG) baru menyentuh sekitar 13.586 jiwa atau setara 7,5 persen dari total penduduk. Meski angka ini terlihat signifikan, target tahun 2025 sebesar 20 persen masih jauh dari harapan.

Kepala Dinkes Kota Metro, Eko Hendro Saputra melalui Kabid Pelayanan Kesehatan, Daniel menegaskan bahwa angka tersebut baru mencakup pemeriksaan warga umum. Sementara untuk pelajar sekolah, data belum masuk karena masih dalam tahap entri dari masing-masing Puskesmas.

“Pemeriksaan kesehatan gratis sampai 26 Agustus 2025 mencapai 7,5 persen atau sebanyak 13.586 jiwa. Target Kota Metro tahun ini 20 persen. Belum termasuk pemeriksaan anak sekolah yang saat ini sedang berlangsung dan akan segera diinput Puskesmas,” kata Daniel saat dikonfirmasi, Kamis (28/8/2025).

Program CKG bukan hanya dilakukan di fasilitas kesehatan, tetapi juga menyasar sekolah-sekolah dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Pemeriksaan dilakukan dengan mendatangkan tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat.

“Di sekolah, pemeriksaan dilakukan langsung dengan skrining kesehatan sesuai usia. Misalnya, remaja diperiksa tekanan darah, gula darah, kadar kolesterol, dan risiko kardiovaskular. Sedangkan bayi baru lahir dan anak-anak punya indikator berbeda,” terangnya.

Dengan pola skrining berlapis, Dinkes Metro berharap potensi penyakit dapat dideteksi sejak dini sehingga bisa dicegah sebelum menjadi serius.

“Kalau dari hasil pemeriksaan ada indikasi penyakit, langsung kita arahkan ke fasilitas kesehatan, baik FKTP maupun rumah sakit. Jadi bukan seremoni, tapi upaya nyata pencegahan,” tegas Daniel.

Meski program ini mendapat apresiasi, muncul pertanyaan besar mengapa dalam delapan bulan berjalan capaian baru 7,5 persen. Dengan sisa waktu empat bulan menuju akhir tahun, Dinkes harus mengejar sekitar 12,5 persen lagi agar target 20 persen terpenuhi.

Angka itu bukan sekadar statistik. Rendahnya capaian bisa menjadi indikasi beberapa hal berkaitan dengan minimnya sosialisasi kepada masyarakat, keterbatasan tenaga medis untuk menjangkau semua lapisan, hingga kesadaran warga yang masih rendah dalam melakukan pemeriksaan kesehatan.

Program cek kesehatan gratis semestinya menjadi ujung tombak pencegahan penyakit di Metro, bukan sekadar program tahunan yang hanya baik di atas kertas. Target 20 persen jelas menjadi tolok ukur apakah pemerintah serius dalam membangun kesadaran masyarakat akan kesehatan.

Jika capaian masih stagnan, ada risiko Metro akan menghadapi beban lebih berat di layanan kuratif. Artinya, biaya pengobatan akan membengkak karena kasus penyakit baru tidak terdeteksi sejak dini.

Bagi masyarakat, program ini seharusnya dimanfaatkan maksimal. Bagi pemerintah, komitmen harus lebih kuat, bukan hanya dengan menyiapkan fasilitas, tetapi juga mendorong edukasi dan partisipasi warga. (*)