Masih Jauh dari Target, Layanan CKG di Metro Baru Sentuh 13.586 jiwa

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro, Daniel saat dikonfirmasi di kantornya. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro melaporkan
capaian program Cek Kesehatan Gratis (CKG) baru menyentuh sekitar 13.586 jiwa
atau setara 7,5 persen dari total penduduk. Meski angka ini terlihat signifikan,
target tahun 2025 sebesar 20 persen masih jauh dari harapan.
Kepala Dinkes Kota Metro, Eko Hendro Saputra melalui Kabid Pelayanan
Kesehatan, Daniel menegaskan bahwa angka tersebut baru mencakup pemeriksaan
warga umum. Sementara untuk pelajar sekolah, data belum masuk karena masih
dalam tahap entri dari masing-masing Puskesmas.
“Pemeriksaan kesehatan gratis sampai 26 Agustus 2025 mencapai 7,5 persen
atau sebanyak 13.586 jiwa. Target Kota Metro tahun ini 20 persen. Belum
termasuk pemeriksaan anak sekolah yang saat ini sedang berlangsung dan akan
segera diinput Puskesmas,” kata Daniel saat dikonfirmasi, Kamis (28/8/2025).
Program CKG bukan hanya dilakukan di fasilitas kesehatan, tetapi juga
menyasar sekolah-sekolah dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Pemeriksaan
dilakukan dengan mendatangkan tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat.
“Di sekolah, pemeriksaan dilakukan langsung dengan skrining kesehatan
sesuai usia. Misalnya, remaja diperiksa tekanan darah, gula darah, kadar
kolesterol, dan risiko kardiovaskular. Sedangkan bayi baru lahir dan anak-anak
punya indikator berbeda,” terangnya.
Dengan pola skrining berlapis, Dinkes Metro berharap potensi penyakit dapat
dideteksi sejak dini sehingga bisa dicegah sebelum menjadi serius.
“Kalau dari hasil pemeriksaan ada indikasi penyakit, langsung kita arahkan
ke fasilitas kesehatan, baik FKTP maupun rumah sakit. Jadi bukan seremoni, tapi
upaya nyata pencegahan,” tegas Daniel.
Meski program ini mendapat apresiasi, muncul pertanyaan besar mengapa dalam
delapan bulan berjalan capaian baru 7,5 persen. Dengan sisa waktu empat bulan
menuju akhir tahun, Dinkes harus mengejar sekitar 12,5 persen lagi agar target
20 persen terpenuhi.
Angka itu bukan sekadar statistik. Rendahnya capaian bisa menjadi indikasi
beberapa hal berkaitan dengan minimnya sosialisasi kepada masyarakat,
keterbatasan tenaga medis untuk menjangkau semua lapisan, hingga kesadaran
warga yang masih rendah dalam melakukan pemeriksaan kesehatan.
Program cek kesehatan gratis semestinya menjadi ujung tombak pencegahan
penyakit di Metro, bukan sekadar program tahunan yang hanya baik di atas
kertas. Target 20 persen jelas menjadi tolok ukur apakah pemerintah serius
dalam membangun kesadaran masyarakat akan kesehatan.
Jika capaian masih stagnan, ada risiko Metro akan menghadapi beban lebih
berat di layanan kuratif. Artinya, biaya pengobatan akan membengkak karena
kasus penyakit baru tidak terdeteksi sejak dini.
Bagi masyarakat, program ini seharusnya dimanfaatkan maksimal. Bagi
pemerintah, komitmen harus lebih kuat, bukan hanya dengan menyiapkan fasilitas,
tetapi juga mendorong edukasi dan partisipasi warga. (*)
Berita Lainnya
-
Geger Jejak Narkoba di Rusunawa Metro, Warga Keluhkan Minimnya Pengawasan Hingga Maraknya Curanmor
Kamis, 28 Agustus 2025 -
Sidak Rusunawa, Wakil Wali Kota Metro Temukan Jejak Pemakai Narkoba
Kamis, 28 Agustus 2025 -
September, Ruas Jalan Pattimura Metro Utara Mulai Diperbaiki
Rabu, 27 Agustus 2025 -
Ironi Kota Cerdas, Bansos Menumpuk di Pusat Pemerintahan Metro, Oleh: Arby Pratama
Rabu, 27 Agustus 2025