• Senin, 01 September 2025

Polresta Bandar Lampung Dalami Kasus Remaja Bawa Bom Molotov Saat Aksi Unjuk Rasa

Senin, 01 September 2025 - 17.39 WIB
47

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Faria Arista saat diwawancarai awak media. Foto: Yudi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Tiga orang yang kedapatan membawa bom molotov saat aksi unjuk rasa di kompleks perkantoran DPRD Provinsi Lampung, Senin (1/9/2025), kini masih menjalani pemeriksaan intensif di Polresta Bandar Lampung.

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Faria Arista, mengatakan ketiganya diamankan di sekitaran Ramayana Jalan Raden Intan saat ikut konvoi massa menuju DPRD Lampung. Mereka diketahui bernama JFI (23), MR (15), dan RFA (16)

“Alhamdulillah masyarakat bersama TNI-Polri berhasil mengamankan mereka sebelum melakukan aksi itu. Saat ini masih dilakukan pendalaman dan interogasi,” kata Kompol Faria saat diwawancarai di Mapolresta Bandar Lampung

Dari hasil pemeriksaan awal, ketiga pelaku mengaku hanya ikut-ikutan setelah ada yang mengajak. Mereka kemudian berinisiatif membeli minyak tanah dan sumbu, lalu merakit bom molotov tersebut untuk dibawa ke lokasi aksi.

Polisi memastikan akan melakukan gelar perkara untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. “Masih dilakukan pendalaman, dan nantinya akan dilakukan gelar perkara,” jelas Kompol Faria.

Selain tiga orang yang sudah diamankan, aparat kepolisian juga mencatat ada lima orang lain yang masih dalam pencarian. 

Dengan begitu, total ada delapan orang yang diduga terlibat dalam perencanaan membawa bom molotov tersebut.

Ketiga pelaku yang diamankan diketahui berasal dari Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung. Satu di antaranya berstatus pelajar, sedangkan satu lainnya putus sekolah.

Sebelumnya diberitakan, seorang anggota TNI dibantu sejumlah warga menangkap tiga remaja yang kedapatan membawa satu botol bom molotov di Jalan Radin Intan Bandar Lampung tepatnya di depan Bank BCA.

Dalam rekaman video yang beredar, satu remaja yang membawa bom Molotov saat ditangkap sempat memakai kain penutup kepala. Sehingga yang terlihat hanya mata, hidung dan mulutnya saja.

Sementara kedua remaja rekannya sempat melarikan diri, namun beruntung bisa ditangkap warga setempat. 

Satu remaja pembawa bom molotov tidak bisa menunjukkan KTP-nya saat ditanya oleh anggota TNI tersebut. Bahkan, ia tampak terlihat bingung dan ketakutan saat ditanya. 

Ketiganya lalu dimasukkan kedalam mobil untuk dibawa ke kantor polisi terdekat. (*)