Tawuran di Makam Pahlawan Lambar Libatkan Siswa SMPN 1 Liwa dan SMPN 1 Sekuting, Berawal Saling Ejek di Medsos

Potongan video sekelompok remaja diduga terlibat tawuran di sekitar Taman Makam Pahlawan Lampung Barat, Sabtu (6/9/2025) sore. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Aksi tawuran remaja di Taman Makam Pahlawan (TMP), Pekon (Desa) Kubu Perahu Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) akhirnya mulai terungkap.
Peristiwa itu ternyata melibatkan dua kelompok pelajar dari SMPN 1 Liwa dan SMPN 1 Sekuting Terpadu, Kecamatan Balik Bukit.
Kapolres Lampung Barat AKBP Rinaldo Aser melalui Kasatreskrim Iptu Juherdi Sumandi, membenarkan bahwa kedua kelompok yang terlibat tawuran merupakan pelajar dari dua sekolah menengah pertama negeri di Balik Bukit.
"Itu informasinya anak SMP Sekuting Terpadu dengan anak SMPN 1 Liwa dan rencananya akan di lakukan pertemuan oleh pihak sekolah Senin (8/9/2025)," kata Juherdi saat dikonfirmasi, Sabtu (6/9/2025) malam.
Sementara itu, Kepala SMPN Sekuting Terpadu, Budi Santoso, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (3/9/2025), pihak sekolah baru mengetahui adanya aksi tawuran tersebut sehari setelah kejadian berlangsung.
“Kejadiannya hari Rabu (3/9/2025), kita tahunya Kamis (4/9/2025) sore. Karena hari Jumat libur, baru kami tindaklanjuti tadi pagi. Anak-anak yang diduga terlibat sudah kami panggil, datanya sudah fix," kata dia.
"Jadi rencananya hari Senin kami mau panggil orang tua, Bhabinkamtibmas, dan juga sudah koordinasi dengan pihak SMPN 1 Liwa. Nanti akan kami pertemukan di SMPN 1 Liwa bersama para wali murid,” sambungnya.
Baca juga : Sekelompok Remaja Diduga Terlibat Tawuran di Makam Pahlawan Lambar, Polisi Dalami Peristiwa
Berdasarkan pengakuan sejumlah siswa, tawuran tersebut tidak hanya melibatkan pelajar dari SMPN 1 Liwa dan SMPN 1 Sekuting saja, namun juga diduga ada keterlibatan alumni. Bahkan, terdapat informasi bahwa siswa SMA dan MAN ikut bergabung dalam kelompok bentrokan tersebut.
“Jadi cerita anak-anak itu ada yang SMA, ada juga dari MAN. Sementara kami belum ada datanya, jadi masih kami kumpulkan informasi siapa saja yang terlibat. Mungkin Senin nanti kita akan kroscek kembali. Kami juga akan laporan ke dinas dan pihak lain untuk mendapat arahan,” jelasnya.
Lebih jauh, Budi membeberkan bahwa pemicu awal perselisihan antar kelompok pelajar itu bermula dari saling ejek di media sosial.
Perang komentar dan ejekan kemudian berlanjut ke pesan pribadi (DM) di Instagram hingga berakhir dengan tantangan untuk bertemu secara langsung.
“Dari cerita anak-anak, awalnya hanya saling ejek di Instagram, lalu berlanjut saling tantang lewat DM. Akhirnya mereka sepakat bertemu dan terjadilah aksi tawuran itu. Nanti akan kita cek lagi kebenarannya,” kata Budi.
Ia menegaskan pihak sekolah akan mengambil langkah serius menangani persoalan ini, sebab menyangkut nama baik sekolah, keluarga, dan daerah.
Ia juga mengingatkan bahwa para siswa harus memahami pentingnya menjaga persaudaraan, apalagi sesama pelajar di Lampung Barat.
“Harapan kami, anak-anak harus memahami bahwa setingkat sederajat ataupun di atasnya, semua pelajar di Lampung Barat adalah saudara. Mereka seharusnya saling mendukung, bukan bermusuhan. Jangan mudah terpancing dan harus bijak dalam menggunakan media sosial,” tegasnya.
Lebih lanjut, Budi meminta peran serta semua pihak, mulai dari orang tua, guru, masyarakat, hingga aparat kepolisian agar bersama-sama membimbing anak-anak. Dengan begitu, kejadian serupa bisa dicegah sejak dini.
“Kami berharap kegiatan anak-anak bisa dipantau bersama. Baik orang tua, guru, masyarakat maupun pihak-pihak terkait lainnya harus ikut membimbing agar hal seperti ini tidak terulang kembali. Jangan sampai mencoreng nama baik sekolah, keluarga, bahkan nama baik Lampung Barat,” tambahnya.
Menurut Budi, siswa adalah aset bangsa dan generasi penerus yang seharusnya berfokus pada pendidikan serta pengembangan diri.
Ia menilai, jika tidak dikawal dengan baik, anak-anak mudah terjerumus pada hal-hal negatif yang dapat merugikan masa depan mereka sendiri.
“Bagaimanapun mereka ini harapan bangsa. Kejadian ini menjadi tanggung jawab kita semua, dengan segala kekurangan atau keterbatasan anak-anak. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk membina mereka agar bisa kembali fokus pada belajar dan kegiatan yang positif,” pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Nopiyadi Resmi Pimpin DPD PKS Lampung Barat Periode 2025–2030
Sabtu, 06 September 2025 -
2 Kelompok Pelajar SMP Tawuran di Lambar, Disdik Minta Guru BK Perkuat Pembinaan
Sabtu, 06 September 2025 -
Sekelompok Remaja Diduga Terlibat Tawuran di Makam Pahlawan Lambar, Polisi Dalami Peristiwa
Sabtu, 06 September 2025 -
Dinilai Masih Lemah, LCW Desak BMBK Lampung Perketat Pengawasan Proyek CV Bunga Mutiara di BNS Lambar
Sabtu, 06 September 2025