800.677 Siswa di Lampung Sudah Terima Makan Bergizi Gratis

Ketua Satuan Tugas Percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Provinsi Lampung, Saipul, saat dimintai keterangan, Senin (8/9/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Hingga tanggal 3 September 2025,
sebanyak 379 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program
Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Lampung telah aktif.
Ketua Satuan Tugas Percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Provinsi
Lampung, Saipul, menyampaikan jika dari 379 SPPG tersebut baru 242 yang telah
aktif dalam memberikan pelayanan.
"Sampai dengan 3 September sudah 379 SPPG yang aktif sedangkan yang sudah
melayani atau yang beroperasi 242 SPPG. Ini berbeda karena ada yang sudah
disetujui untuk aktif namun belum siap," jelasnya saat dimintai
keterangan, Senin (8/9/2025).
Menurutnya, dari SPPG yang telah beroperasi tersebut, total sebanyak
800.677 siswa mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB baik negeri
maupun swasta telah menerima manfaat dari program MBG.
"Ini baru mencakup siswa dari jenjang PAUD hingga SMA dan belum
menyentuh sasaran lain seperti santri di pondok pesantren, ibu hamil, ibu
menyusui, dan juga anak balita," imbuhnya.
Ia mengatakan jika jumlah total sasaran program MBG di Provinsi Lampung
berdasarkan data dari Dapodik mencapai 1.987.243 siswa, dan jika ditambahkan
dengan sasaran lainnya, totalnya mencapai 2.327.888 orang.
"Sasaran kita untuk siswa itu dari dapodik ada 1.987.243 tetapi
secara total ada pondok pesantren, ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita maka
total nya semua 2.327.888 orang," katanya.
Menurutnya, berdasarkan estimasi dengan asumsi satu SPPG dapat melayani
2.500 hingga 3.000 orang, maka Provinsi Lampung masih membutuhkan sekitar 776
SPPG untuk dapat memenuhi seluruh target sasaran.
Adapun rincian daerah yang telah memiliki SPPG adalah Bandar Lampung 58,
Metro 23, Lampung Selatan 49, Lampung Tengah 39, Lampung Timur 63, Lampung
Utara 13, Mesuji 18, Pesawaran 13.
"Kemudian di Pringsewu 23, Tanggamus 16, Tulang Bawang 16,
Tulangbawang Barat 21, Way Kanan 23 dan untuk Lampung Barat dan Pesisir Barat
masing-masing 2 unit," tuturnya.
Menurut Saipul, saat ini pemerintah masih dalam proses pembentukan SPPG
tambahan. Ia juga menyoroti bahwa Lampung merupakan provinsi dengan jumlah SPPG
terbanyak di Sumatera.
"Beberapa waktu lalu ada 49 titik yang disurvei oleh Kemendagri dan
Kementerian PUPR. Tapi sampai sekarang belum ada informasi apakah titik-titik
tersebut disetujui atau belum," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pendirian SPPG bukanlah sebuah perlombaan, melainkan
harus mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat.
Ia mencontohkan adanya kasus dugaan keracunan yang pernah terjadi di
Lampung, yang menegaskan pentingnya kualitas dan keamanan pangan.
"Pembangunan dapur harus mengutamakan SOP. Jangan sampai kejadian
luar biasa (KLB) di daerah lain terjadi juga di Lampung," katanya.
Ia menjelaskan jika program MBG ini memiliki dua model, yaitu dapur yang
dibangun secara mandiri oleh masyarakat dan dapur yang dikelola langsung oleh
pemerintah.
"Kendala nya memang ini masyarakat butuh modal dan kalau jarak
tempuh nya jauh juga kesulitan tapi nanti informasi nya ada dapur SPPG untuk
daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar)," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
109 Mahasiswa ITPLN Resmi Bergabung dalam Program Ikatan Kerja PLN
Senin, 08 September 2025 -
UBL Sambut Ribuan Mahasiswa Baru 2025, Rektor: Selamat Datang di Kampus Terbaik untuk Masa Depan Terbaik
Senin, 08 September 2025 -
Pemprov Lampung Buka Pendaftaran Calon Anggota Dewan Pendidikan, Berikut Jadwalnya
Senin, 08 September 2025 -
Tegas! Komisi IV DPRD Perketat Pengawasan Program MBG di Bandar Lampung
Senin, 08 September 2025