• Senin, 08 September 2025

Disdikbud Lampung Barat Mediasi Pelajar Tawuran, Pastikan Tidak Terulang

Senin, 08 September 2025 - 11.58 WIB
211

Jajaran Kepala Disdikbud Lampung Barat, pihak kepolisian, serta pihak terkait lainnya termasuk pelajar yang ikut dalam aksi tawuran saat foto bersama usai mediasi di SMPN 1 Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Senin (8/9/2025). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Barat, Tati Sulastri, menegaskan pentingnya pengawasan bersama antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan aparat keamanan untuk mencegah terulangnya aksi tawuran antarpelajar di Bumi Sekala Bekhak.

Pernyataan tersebut disampaikan Tati usai menghadiri mediasi antara siswa SMPN 1 Liwa dan SMPN 1 Sekuting, Senin (8/9/2025). Mediasi digelar pasca insiden tawuran yang sempat menghebohkan masyarakat di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, pada Rabu (3/9/2025).

Acara yang berlangsung di SMPN 1 Liwa itu mempertemukan siswa yang terlibat tawuran beserta orang tua mereka. Hadir pula kepala sekolah, camat, serta jajaran Polsek Balik Bukit untuk memastikan kasus tersebut dapat diselesaikan secara damai dan edukatif.

Tati Sulastri menjelaskan, kegiatan mediasi bukan hanya untuk menyelesaikan konflik, melainkan juga memberikan pembinaan langsung kepada siswa agar lebih bijak dalam bersikap. Ia menegaskan, pengawasan terhadap anak tidak bisa hanya dibebankan kepada sekolah.

“Sekolah memang punya peran, tapi pengawasan anak-anak harus menjadi tanggung jawab bersama. Orang tua dan masyarakat juga harus terlibat aktif agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata Tati.

Dalam pertemuan itu, siswa yang terlibat diminta menyampaikan permintaan maaf di hadapan orang tua dan pihak sekolah. Mereka juga berkomitmen untuk menjaga nama baik diri, keluarga, dan sekolah agar tidak lagi terjebak dalam tindakan yang mencoreng citra pendidikan.

Tati menambahkan, peran orang tua sangat vital karena anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Ia berharap, dengan perhatian dan pengawasan yang lebih ketat, orang tua dapat memastikan anak terhindar dari pengaruh lingkungan yang negatif.

Selain itu, pihak sekolah diminta memperkuat pembinaan karakter serta menyalurkan energi siswa melalui kegiatan positif, seperti organisasi, seni, olahraga, hingga program ekstrakurikuler. Dengan begitu, potensi konflik antar pelajar bisa ditekan sejak dini.

“Sekolah harus menghadirkan ruang-ruang kreatif dan produktif. Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya sibuk dengan pelajaran, tetapi juga bisa mengembangkan minat dan bakat mereka,” ujar Tati.

Kapolsek Balik Bukit yang hadir dalam kesempatan itu menegaskan komitmen aparat untuk turut menjaga keamanan lingkungan pendidikan. Polisi siap meningkatkan patroli serta mengawasi titik-titik rawan gesekan antarpelajar.

Sebelum mediasi, rombongan juga menggelar upacara bendera di SMPN 1 Liwa. Dalam kesempatan itu, Tati didaulat menjadi pembina upacara sekaligus menyampaikan amanat tentang pentingnya disiplin, etika, dan menjaga kehormatan sekolah.

Dalam amanatnya, Tati menegaskan bahwa tawuran hanya akan membawa kerugian besar bagi semua pihak. Mulai dari siswa sendiri, orang tua, sekolah, aparat keamanan, hingga pemerintah daerah ikut terdampak akibat ulah segelintir pelajar yang tidak terkendali.

“Lampung Barat ini dikenal sebagai daerah yang aman, nyaman, dan kondusif. Jangan sampai citra baik ini dirusak oleh perbuatan anak-anak kita. Mari kita jaga bersama,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pendidikan sejatinya tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk akhlak, sikap, dan tanggung jawab moral. Oleh karena itu, siswa diminta untuk selalu berpikir panjang sebelum bertindak.

Kesepakatan bersama antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan aparat keamanan dalam forum mediasi tersebut diharapkan menjadi langkah konkret pencegahan. Dengan sinergi semua pihak, aksi tawuran pelajar di Lampung Barat dapat ditekan dan generasi muda bisa tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, berprestasi, dan membanggakan daerah. (*)