Konten Kerusuhan di Sosmed Jadi Alasan Pemuda di Lampung Rakit Bom Molotov

Konferensi pers di Mapolda Lampung, Senin (8/9/2025). Foto: Yudi/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Polda Lampung berhasil menggagalkan rencana pelemparan bom molotov saat aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi Lampung, pada Senin (1/9/2025). Rencana berbahaya itu terungkap setelah sejumlah pemuda ditangkap dan mengakui perbuatannya.
Direktur Reskrimum Polda Lampung, Kombes Indra Hermawan menjelaskan, ide membuat bom molotov muncul karena para pelaku terprovokasi tayangan kerusuhan demonstrasi di sejumlah daerah lain yang ramai beredar di media sosial (Sosmed).
"Dari hasil pemeriksaan, para pelaku, terutama FJ (24), mengaku terinspirasi dari tayangan kerusuhan demo di wilayah lain. Hal itu yang mendorong mereka merakit bom molotov untuk dipakai saat aksi di DPRD,” ujar Indra, dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Senin (8/9/2025).
Indra menuturkan, sehari sebelum aksi, tersangka FJ bertemu dengan sejumlah remaja di sebuah warung internet di kawasan Tanjung Karang Barat.
Di sana, ia mengajak mereka ikut aksi dengan membawa bom molotov. Ia bahkan telah menyiapkan titik kumpul dan membagi peran untuk mencari bahan-bahan.
"FJ ini otaknya. Dia yang mengarahkan teman-temannya. Ada yang diminta beli minyak tanah, ada yang cari botol kaca, ada juga yang memotong kain untuk dijadikan sumbu,” jelas Indra.
Pada hari yang sama, FJ kembali mendatangi warnet sambil membawa satu liter minyak tanah. Dengan bantuan beberapa rekan, tiga bom molotov berhasil dirakit.
Setelah selesai dibuat, para pelaku menyebarkannya di beberapa titik. Satu botol disimpan di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Ramayana, satu lagi dibuang di sekitar kantor DJPKN, dan satu botol ditemukan di depan BCA Simpur.
"Jika sempat digunakan, dampaknya akan sangat besar. Bom molotov ini bisa memicu kerusuhan, melukai massa aksi, bahkan membakar fasilitas umum,” tegas Indra.
Rencana mereka terhenti saat salah satu warga curiga melihat FJ menutupi wajah dengan sebo hitam dan membawa sesuatu di dalam jaketnya. Laporan itu segera ditindaklanjuti aparat.
"Di depan Apotek Gemari, anggota TNI bersama satpam bank berhasil mengamankan FJ. Dari jaketnya ditemukan satu botol bom molotov siap pakai,” ungkap Indra.
Tak lama kemudian, dua remaja lain yang berjalan di belakang FJ juga ditangkap. Sementara sejumlah rekan lainnya melarikan diri, bahkan sempat membuang satu bom molotov di gang samping kantor DJPKN Lampung.
Hingga kini, tujuh orang telah diamankan, tiga di antaranya merupakan perakit sekaligus pembawa bom, sedangkan empat lainnya terlibat dalam perencanaan. Seorang lagi berinisial O masih dalam pengejaran. (*)
Berita Lainnya
-
Mahalnya Biaya Politik, Kepala Daerah Rawan Terseret Kasus Korupsi
Selasa, 09 September 2025 -
109 Mahasiswa ITPLN Resmi Bergabung dalam Program Ikatan Kerja PLN
Senin, 08 September 2025 -
UBL Sambut Ribuan Mahasiswa Baru 2025, Rektor: Selamat Datang di Kampus Terbaik untuk Masa Depan Terbaik
Senin, 08 September 2025 -
Pemprov Lampung Buka Pendaftaran Calon Anggota Dewan Pendidikan, Berikut Jadwalnya
Senin, 08 September 2025