Bungkam Soal Tunjangan Dewan, Aliansi Mahasiswa Ancam Demo DPRD Metro

Dua Koordinator Aliansi Mahasiswa Metro, M. Rionaldy Fahlevi dan M. Ridho Anugerah. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Metro - Gelombang kritik terhadap sikap bungkam Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Kota Metro memantik reaksi mahasiswa. Setelah media lokal berulang kali
tidak mendapat jawaban soal besaran dan mekanisme penggunaan tunjangan Dewan,
kini giliran Aliansi Mahasiswa Metro yang bersuara lantang.
Mereka menuding
wakil rakyat telah mengabaikan prinsip transparansi anggaran dan mengkhianati
amanah publik. Rencana ancaman aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Metro pun
bakal disiapkan.
“Jika Dewan terus
memilih diam, kami akan turun ke jalan. DPRD harus sadar, mereka digaji dari
uang rakyat bukan dari kantong pribadi,” kata M. Rionaldy Fahlevi salah seorang
Koordinator Lapangan Aliansi Mahasiswa Metro, saat dimintai tanggapan oleh
media, Jum'at (12/9/2025).
Isu tunjangan DPRD
mencuat sejak Kementerian Dalam Negeri melalui Mendagri Tito Karnavian
menginstruksikan pemerintah daerah untuk meninjau ulang besaran tunjangan
perumahan, transportasi, hingga fasilitas lain yang diterima anggota Dewan.
BACA JUGA: Soal Tunjangan Dewan, Ketua DPRD Kota Metro
Ria Hartini Bungkam
Instruksi itu
muncul karena ditemukan banyak daerah yang mengalokasikan anggaran jumbo untuk
DPRD, sementara pelayanan publik justru mandek. Tak hanya itu, mahasiswa juga
mempertanyakan ketegasan Kepala Daerah dalam menjawab isu tersebut.
Sayangnya, DPRD
Metro justru memilih bungkam. Ketua DPRD, Ria Hartini hingga kini enggan
memberi keterangan terkait pertanyaan media maupun masyarakat sipil. Diamnya
Dewan inilah yang dinilai mahasiswa sebagai indikasi adanya main mata antara
legislatif dan eksekutif.
“Kalau mereka yakin
anggaran tunjangan itu wajar, kenapa harus bungkam. Justru sikap diam ini
semakin mempertegas adanya sesuatu yang ditutupi. Jangan salahkan mahasiswa
jika gedung DPRD nanti dipenuhi spanduk tuntutan. Rakyat sudah terlalu lama
dibuat kecewa,” ucap Rionaldy.
Sementara itu, Data
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka pengangguran terbuka di Kota Metro
tahun 2024 mencapai 5,91 persen. Sementara banyak mahasiswa baru lulus
kesulitan mencari kerja, infrastruktur publik masih terbengkalai, dan fasilitas
kesehatan minim, DPRD justru terkesan lebih sibuk mengamankan kenyamanan mereka
sendiri.
“Kondisi daerah
sedang krisis. Tapi DPRD malah lebih fokus mempertebal tunjangan. Ini bukan
sekadar tidak etis, ini pengkhianatan moral,” pungkasnya.
Sementara itu,
kordinator aksi Aliansi Mahasiswa lainnya, M. Ridho Anugerah menyebut bahwa
pihaknya akan menggalang dukungan lintas kampus. Bahkan, mahasiswa berencana
menggandeng serikat pekerja dan komunitas warga untuk menggelar aksi
besar-besaran di depan gedung DPRD dalam waktu dekat.
“Kami tidak akan
diam melihat wakil rakyat yang abai terhadap rakyat. Kalau perlu, kami akan
duduki gedung DPRD sampai mereka berani buka data anggaran tunjangan secara
transparan,” ancam aktivis tersebut, Jum'at (12/9/2025).
Ridho menilai DPRD
Metro telah kehilangan momentum untuk menjelaskan kepada publik. Transparansi
bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi kunci menjaga kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga legislatif.
“Setiap rupiah uang
rakyat harus bisa dipertanggungjawabkan. DPRD Metro seharusnya menjelaskan
secara terbuka berapa tunjangan yang diterima, dasar hukum apa yang dipakai,
dan apa relevansinya dengan kebutuhan kerja mereka. Bukan malah bungkam dan
seolah-olah kebal kritik,” cetusnya.
Kini bola panas ada
di tangan DPRD Metro. Publik menanti apakah wakil rakyat berani transparan atau
memilih bertahan dalam sikap diam yang kian mengikis legitimasi mereka.
Aliansi Mahasiswa
Metro memastikan, jika tidak ada klarifikasi resmi dalam waktu dekat, maka
demonstrasi besar-besaran akan digelar. (*)
Berita Lainnya
-
Rilis Hasil Sidak, Pemkot Temukan Beras Premium di Metro Tak Sesuai Berat
Jumat, 12 September 2025 -
Fenomena Robby Effect, Bayang-Bayang Korupsi yang Membekukan Metro, Oleh: Arby Pratama
Jumat, 12 September 2025 -
Pemkot Metro Rilis Daftar 1.925 PPPK Paruh Waktu
Kamis, 11 September 2025 -
Soal Tunjangan Dewan, Ketua DPRD Kota Metro Ria Hartini Bungkam
Kamis, 11 September 2025